Bojong Jengkol, desa yang terletak di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, kini menjadi contoh transformasi ekonomi berbasis pertanian lokal. Lahan subur yang melimpah dan semangat gotong royong masyarakat menjadikan desa ini pusat pengembangan ubi unggulan Ciampea.
Dengan pendampingan program Desa Sejahtera Astra (DSA Bojong Jengkol), ubi lokal tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga membuka peluang usaha kreatif dan olahan pangan bernilai tinggi. Keberhasilan ini menjadikan Bojong Jengkol inspirasi bagi desa lain untuk mengoptimalkan potensi lokal secara berkelanjutan.
Potensi Alam dan Sejarah Pertanian di Ciampea
Ciampea memiliki tanah yang subur dan kaya akan unsur hara, sehingga sangat mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman pangan. Kondisi iklim yang sejuk dan curah hujan yang cukup menjadikan wilayah ini ideal untuk budidaya ubi.
Sejak puluhan tahun, masyarakat Bojong Jengkol menanam ubi sebagai sumber penghidupan utama. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dari identitas ekonomi dan budaya agraris desa.
Keberhasilan awal petani dalam mengembangkan ubi unggulan Ciampea menunjukkan potensi besar desa ini untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Hasil panen yang melimpah menjadi modal awal bagi pengembangan usaha pertanian dan olahan pangan.
Potensi alam dan sejarah pertanian yang kuat membuat Bojong Jengkol menjadi fokus perhatian program Desa Sejahtera Astra (DSA). Program ini dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa sekaligus menjaga kelestarian lahan pertanian lokal.
Ubi Lokal sebagai Identitas Ekonomi Masyarakat Desa
Komoditas ubi di Desa Bojong Jengkol Ciampea tidak hanya menjadi sumber pangan sehari-hari, tetapi juga simbol identitas ekonomi desa. Keberadaan ubi ini telah lama menjadi bagian dari tradisi pertanian dan gaya hidup masyarakat lokal.
Ubi Bojong Jengkol dikenal memiliki kualitas tinggi, tekstur yang kenyal, dan cita rasa khas yang membedakannya dari ubi di daerah lain. Karakteristik ini membuat produk ubi mudah diterima di pasar regional maupun nasional.
Kehadiran ubi sebagai produk unggulan membuka peluang bagi petani untuk mengembangkan berbagai olahan bernilai tambah. Mulai dari keripik, selai, hingga tepung mocaf, setiap inovasi meningkatkan nilai ekonomi hasil panen.
Diversifikasi produk juga memungkinkan petani menjangkau berbagai segmen pasar, termasuk industri pangan modern dan e-commerce. Hal ini sekaligus memperkuat posisi ubi sebagai penggerak utama perekonomian Bojong Jengkol.
Peran Program Desa Sejahtera Astra dalam Mendorong Transformasi
Program DSA Bojong Jengkol memainkan peran kunci dalam transformasi ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat. Pendampingan mencakup pelatihan pertanian berkelanjutan yang menekankan efisiensi dan kualitas hasil panen.
Selain teknik budidaya, DSA memberikan pelatihan manajemen keuangan usaha tani agar petani dapat mengelola pendapatan dan modal secara profesional. Pengetahuan ini membantu petani mengambil keputusan bisnis lebih tepat dan berkelanjutan.
Strategi pemasaran modern juga menjadi fokus, termasuk digital marketing dan branding produk lokal. Hal ini membantu petani menjangkau pasar regional, nasional, bahkan internasional.
Sinergi antara Astra, pemerintah, dan warga desa menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan ekonomi lokal yang tangguh. Program ini berhasil menjadikan Bojong Jengkol contoh desa mandiri berbasis pertanian dan inovasi.
Keberhasilan Bojong Jengkol Menembus Pasar Ekspor Internasional
Pada 22 Juli 2025, Desa Bojong Jengkol, sebagai bagian dari program Desa Sejahtera Astra (DSA) di Kabupaten Bogor, mencatatkan prestasi gemilang dengan mengekspor 10 ton ubi ke Malaysia dan Singapura.
Ekspor perdana ini merupakan hasil kolaborasi antara Astra, IPB University, dan pemerintah daerah, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal dan memperluas pasar ekspor.
Produk yang diekspor mencakup berbagai varietas ubi, seperti ubi ungu, ubi madu, ubi beniazuma, dan ubi oren, serta olahan seperti keripik, selai, dan pasta ubi.
Hingga pertengahan tahun 2025, Desa Sejahtera Astra Bogor telah mengekspor lebih dari 65 ton ke Malaysia dan Singapura, dengan rata-rata pengiriman 10–13 ton per bulan.
Sebanyak 90% hasil panen petani terserap oleh pasar, dan 50% di antaranya masuk ke pasar ekspor. Inisiatif ini juga telah menciptakan 160 lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan petani hingga 100%.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, potensi lokal dapat bersaing di pasar internasional.
Bojong Jengkol telah membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, desa-desa di Indonesia mampu bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang berdaya saing global.
Tantangan dan Upaya Menjaga Keberlanjutan Pertanian
1. Ancaman Alih Fungsi Lahan dan Dampaknya bagi Petani
Pertumbuhan kota dan pembangunan infrastruktur menimbulkan tekanan besar terhadap lahan pertanian di Bojong Jengkol. Lahan produktif berpotensi dialihfungsikan menjadi kawasan industri atau perumahan, sehingga mengurangi kapasitas produksi ubi lokal.
Masyarakat desa secara kolektif mengambil langkah advokasi untuk melindungi lahan pertanian mereka. Edukasi tentang pentingnya mempertahankan fungsi lahan menjadi bagian dari strategi menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
2. Praktik Pertanian Berkelanjutan di Bojong Jengkol
Petani DSA Bojong Jengkol menerapkan teknik budidaya ramah lingkungan, termasuk penggunaan pupuk organik dan rotasi tanaman. Pengendalian hama terpadu juga diterapkan untuk menjaga kesehatan tanaman tanpa merusak ekosistem sekitar.
Pendekatan ini membantu menjaga kesuburan tanah sekaligus meningkatkan hasil panen secara konsisten. Praktik berkelanjutan yang dilakukan desa ini menjadi contoh inspiratif bagi wilayah Bogor dan sekitarnya, bahwa produktivitas tinggi dapat dicapai tanpa merusak lingkungan.
Dari Lahan Subur ke Kemandirian Petani Ciampea
Keberhasilan Bojong Jengkol menunjukkan bahwa desa dapat mengoptimalkan ubi unggulan Ciampea sebagai penggerak ekonomi lokal. Dukungan sinergis antara petani, perempuan, generasi muda, dan program DSA Bojong Jengkol telah membentuk ekosistem agribisnis yang berkelanjutan.
Transformasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha baru di sektor olahan pangan. Desa Bojong Jengkol menjadi inspirasi bagi wilayah agraris lain untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal tanpa meninggalkan akar budaya.
Dukung produk lokal Bojong Jengkol dan rasakan semangat kemandirian petani Bogor. Setiap keripik, tepung mocaf, dan olahan ubi lainnya adalah hasil kerja keras warga yang menjaga kesejahteraan desa sekaligus melestarikan warisan pertanian Ciampea.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News