Siapa sangka, kota terbesar kedua di Indonesia ini memiliki warisan budaya batik yang tak kalah dari daerah lainnya.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Di Surabaya sendiri, batik memang belum sepopuler batik Pekalongan ataupun Yogyakarta.
Namun, batik Surabaya sendiri memiliki ciri khas lokal dan makna mendalam yang menggambarkan identitas dari kota berjuluk Kota Pahlawan tersebut.
Lalu, bagaimana asal-usul, ciri khas, dan motif batik Surabaya? Berikut pembahasan mengenai Batik Surabaya dari sejarah, ciri khas, hingga makna dalam motifnya.
Sejarah Singkat Kelahiran Batik Suroboyoan
Asal-usul batik Surabaya tak seperti batik dari daerah lain karena Surabaya bukanlah kota yang memiliki tradisi kuat membatik.
Batik Suroboyoan lahir dari beberapa perajin batik di Surabaya yang menciptakan motif-motif khasnya tersendiri. Motif yang dibuat terinspirasi dari sejarah, identitas, hingga ikon Kota Surabaya.
Perkembangannya mulai terasa pada awal tahun 2000-an yang ditandai dengan lahirnya rumah pengrajin batik. Pada saat itu, Batik Surabaya mulai dikenal melalui upaya pelestarian budaya lokal dan pengenalan kepada masyarakat luas.
Sejak saat itu, batik Surabaya semakin terkenal melalui motifnya yang indah dan membawa makna kehidupan masyarakat pesisir Surabaya.
Ciri Khas Motif Batik Surabaya
Berikut ciri khas motif batik Surabaya:
Motif Khas Masyarakat Pesisir
Motif batik Surabaya terinspirasi dari dinamika kehidupan masyarakat pesisir. Hal ini dapat ditemui pada motif yang menampilkan unsur dari flora dan fauna, seperti semanggi, mangrove, ikan hiu, dan buaya.
Warna Tegas dan Kontras
Dari segi pemilihan warna, batik Surabaya cenderung menggunakan warna-warna tegas yang melambangkan keberanian yang melekat pada masyarakat Kota Surabaya. Warna-warna ini meliputi biru laut, hijau daun, merah bata, dan cokelat tanah.
Motif Ikon Kota Surabaya
Batik Surabaya banyak lahir dari ikon dan identitas kota itu sendiri. Hal ini dapat ditemui pada Batik Surabaya yang menyerupai bangunan ikonik, seperti Tugu Pahlawan, Patung Suro & Boyo, dan Gedung Siola.
Jenis-Jenis Motif Batik Surabaya
1. Motif Semanggi Ngrentet
Motif ini terdiri dari gambar daun semanggi yang saling berkaitan satu sama lain. Bentuknya yang saling terhubung memberikan makna yang menggambarkan budaya masyarakat Surabaya yang menciptakan kesan harmonis dan semangat persatuan.
2. Motif Suroboyo Balapan
Motif Suroboyo Balapan memiliki sentuhan fauna berupa ikan sura dan buaya yang menjadi identitas Kota Surabaya. Batik ini dimaknai bahwa Kota Surabaya yang mempunyai sejarah panjang perjuangan serta dua kubu yang berlawanan, yakni ikan sura (musuh) dan buaya (pasukan Raden Wijaya).
3. Motif Buwana Tirta
Motif Buwana Tirta terinspirasi dari kekayaan laut dan pesisir Surabaya. Dalam hal ini, masyarakat Surabaya diartikan mampu memberdayakan potensi perekonomian kota Surabaya berupa sumber daya alam perairan.
4. Makna Sulur Mata Dewa
Motif batik ini terdiri dari gambar titik-titik yang menyerupai mata dewa. Motif ini memiliki makna bahwa segala aktivitas yang dilakukan manusia selalu diawasi oleh Tuhan kapan pun dan dimana pun.
5. Motif Achantus Kombinasi Teratai
Motif ini menyerupai tumbuhan mangrove anchantus yang terdiri dari daun, buah, dan bunga yang hidup di area sekitar pantai. Dalam hal ini memiliki makna bahwa alam dapat memberikan manfaat dan timbal balik kepada makhluk hidup yang bersahabat dengannya.
Itulah pembahasan mengenai batik Surabaya, mulai dari sejarah, ciri khas, hingga jenis motifnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News