10 batik indonesia dan filosofinya yang wajib diketahui - News | Good News From Indonesia 2025

10 Batik Indonesia dan Filosofinya yang Wajib Diketahui

10 Batik Indonesia dan Filosofinya yang Wajib Diketahui
images info

10 Batik Indonesia dan Filosofinya yang Wajib Diketahui


Batik Indonesia terbentang dari keraton Jawa hingga pesisir Papua, setiap motif batik punya asal, filosofi, makna, dan sejarah yang sering kali jarang kita perhatikan.

Batik Indonesia juga bukan sekadar kain bermotif indah. Ia adalah bahasa simbol, doa yang dijahit dalam benang, sekaligus arsip budaya yang merekam perjalanan bangsa. Mari, kita telusuri sepuluh batik Indonesia yang menyimpan cerita lebih dalam dari sekadar estetika.

1. Batik Parang

Contoh kain Batik Parang
info gambar

Contoh kain Batik Parang | Wikimedia/Unkonwn


Batik Parang lahir di Solo dan Yogyakarta, khususnya di lingkup keraton. Motifnya berbentuk ombak laut yang berulang tanpa henti, melambangkan perjuangan manusia yang tak pernah usai.

Dulu, batik ini hanya dikenakan keluarga kerajaan karena dianggap sakral dan mencerminkan kepemimpinan. Hingga kini, Parang tetap dipandang sebagai simbol kekuatan dan konsistensi hidup.

2. Batik Kawung

Contoh Kain Batik Kawung
info gambar

Contoh Kain Batik Kawung | Wikimedia/unknown


Berasal dari Yogyakarta, Batik Kawung menampilkan motif menyerupai buah kawung atau aren. Filosofinya adalah pengendalian diri dan kesucian hati.

Pada masa lalu, Kawung dikenakan pejabat kerajaan sebagai lambang tanggung jawab dan integritas. Saat ini, motif Kawung masih populer sebagai simbol keadilan dan keteraturan dalam hidup.

3. Batik Mega Mendung

Contoh Kain Batik Mega Mnedung
info gambar

Contoh Kain Batik Mega Mendung | Wikimedia/Gunarta


Siapa tak kenal motif awan besar berwarna biru atau abu-abu dari Cirebon ini? Batik Mega Mendung mencerminkan kesabaran dan keteduhan, seolah mengajak manusia untuk tetap tenang dalam menghadapi badai kehidupan.

baca juga

Sejarahnya dipengaruhi budaya Tiongkok karena letak Cirebon yang strategis di jalur perdagangan pesisir. Mega Mendung pun menjadi ikon harmoni lintas budaya.

4. Batik Lasem

Contoh Stampel Batik Lasem
info gambar

Contoh Stampel Batik Lasem | Wikimedia/Pos Indonesia


Lasem di Jawa Tengah dikenal dengan batik bernuansa merah menyala. Warna ini melambangkan keberanian dan semangat juang. Sejarahnya berkaitan dengan akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa sejak abad ke-15.

Batik Lasem menjadi saksi bisu perdagangan maritim sekaligus simbol keterbukaan masyarakat pesisir terhadap dunia luar.

5. Batik Priangan

Tasikmalaya dan Garut melahirkan Batik Priangan dengan motif flora serta nuansa pegunungan. Filosofinya sederhana: hidup selaras dengan alam.

Batik ini berkembang pada abad ke-19 di kalangan rakyat pedesaan, bukan bangsawan. Justru dari kesederhanaan itu, Priangan mencerminkan keseimbangan hidup yang semakin langka di era modern.

6. Batik Pekalongan

Pekalongan adalah rumah bagi batik pesisir dengan warna cerah dan motif penuh variasi. Batik ini melambangkan kebebasan berekspresi dan keterbukaan pada pengaruh luar.

Tak heran, sejarahnya sangat dipengaruhi pedagang Arab, Belanda, hingga Tionghoa. Pekalongan menunjukkan bahwa batik bukan budaya statis, melainkan hasil dialog lintas bangsa.

7. Batik Keraton

Dari Solo hingga Yogyakarta, Batik Keraton punya peran khusus. Motif-motifnya—seperti parang rusak atau sawat—dulu hanya boleh dipakai keluarga kerajaan.

Filosofinya berkaitan dengan legitimasi kekuasaan dan kesakralan. Kini, meski bisa diakses publik, Batik Keraton tetap menyimpan aura keagungan sejarah Jawa.

8. Batik Sasirangan

Batik ini berasal dari Kalimantan Selatan dan dibuat oleh suku Banjar. Nama “sasirangan” berarti dijelujur atau dijahit lalu diikat. Filosofinya erat dengan ritual penyembuhan dan penolak bala.

Dulu, hanya dibuat berdasarkan pesanan khusus untuk keperluan adat. Sasirangan membuktikan bahwa batik bukan sekadar estetika, melainkan medium spiritual.

9. Batik Malangan

Malang punya batik dengan motif khas berupa topeng Malangan. Filosofinya adalah kejujuran dan keberanian, sejalan dengan nilai yang terkandung dalam kesenian topeng.

Sejarahnya terhubung dengan era kerajaan Singasari, ketika kesenian topeng mulai tumbuh. Batik Malangan pun menjadi simbol identitas lokal yang unik di Jawa Timur.

10. Batik Papua

Contoh kain Batik Papua
info gambar

Contoh kain Batik Papua | Wikimedia/Pufanadz


Dari ujung timur Indonesia, lahirlah Batik Papua dengan motif burung cendrawasih, tifa, hingga alam Papua. Filosofinya adalah keindahan, kemakmuran, dan kebanggaan identitas lokal.

Meski relatif baru, Batik Papua menunjukkan bahwa setiap daerah punya hak untuk menghadirkan suaranya dalam narasi batik nasional.

baca juga

Batik sebagai Ingatan Kolektif Bangsa

Dari Parang hingga Papua, batik Indonesia tidak bisa dilihat hanya dari sisi motif. Ada sejarah panjang, filosofi mendalam, hingga makna sosial yang terkandung dalam setiap helai kain.

Pada 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Namun lebih dari sekadar pengakuan, batik adalah ingatan kolektif bangsa yang harus terus dirawat.

Batik bukan hanya busana, tapi juga pesan abadi yang mengajarkan kita tentang perjuangan, kesabaran, keterbukaan, hingga kejujuran.

Dengan mengenakan batik, generasi muda sebetulnya sedang membawa sejarah dan doa yang ditenun oleh nenek moyang mereka.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.