mematahkan stigma batik sebagai baju kondangan ini 5 motif batik indonesia yang sudah mendunia - News | Good News From Indonesia 2025

Mematahkan Stigma Batik sebagai “Baju Kondangan”, Ini 5 Motif Batik Indonesia yang Sudah Mendunia

Mematahkan Stigma Batik sebagai “Baju Kondangan”, Ini 5 Motif Batik Indonesia yang Sudah Mendunia
images info

Mematahkan Stigma Batik sebagai “Baju Kondangan”, Ini 5 Motif Batik Indonesia yang Sudah Mendunia


Hari ini tepatnya tanggal 2 Oktober, diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Menjadi salah satu warisan budaya, beberapa motif batik asal Indonesia dengan bangganya sudah berhasil mendunia. 

Batik merupakan kesenian gambar di atas kain yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia. Perkembangannya pun terus berlangsung hingga sampai pada era saat ini dan sudah diakui secara internasional.

Sejarah Batik di Indonesia

Batik telah dikenal sebagai pakaian adat masyarakat Jawa dan kesenian ini telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Arca Raden Wijaya, raja pertama Majapahit, di Candi Ngrimbi merupakan bukti awal mula batik ditemukan. Hal itu karena Raden Wijaya digambarkan mengenakan kain batik motif kawung dalam arca tersebut.

Batik terus berkembang selama abad ke-19 sampai kerajaan-kerajaan berikutnya. Hingga saat itu, batik yang dibuat dan tersebar luas adalah batik tulis. Sedangkan batik cap baru dikenal sekitar tahun 1920.

Karena berasal dari keluarga kerajaan, kegiatan membatik awalnya hanya terbatas di dalam keraton saja. Namun, seiring berjalannya waktu, kesenian ini juga dilakukan oleh orang biasa dan semakin luas kepopulerannya.

Dalam perkembangannya, batik juga tidak lepas dari pengaruh berbagai budaya yang masuk ke Indonesia. Motif-motif batik Indonesia menunjukkan perpaduan beragam unsur seperti Hindu-Buddha, Islam, serta tradisi lokal Jawa.

baca juga

Diakui oleh Dunia

Dilansir dari laman Republika, Presiden Soeharto pertama kali memperkenalkan batik ke dunia internasional melalui konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tanggal 4 September 2008, batik Indonesia didaftarkan ke kantor UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) untuk mendapatkan status intangible cultural heritage (IHC).

Perjalanan tersebut akhirnya sampai pada 2 Oktober 2009, yaitu dikukuhkannya batik Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity (Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi) di UNESCO. 

Hari Batik Nasional dan Mematahkan Stigma “Baju Kondangan”

Berdasarkan sejarahnya yang panjang dan bermakna itulah, 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Tanggal dimana batik Indonesia resmi diakui oleh dunia sebagai warisan budaya itu kini diperingati setiap tahun.

Dengan peringatan ini, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga dan melestarikan batik Indonesia. Pasalnya, masih ada stigma batik sebagai “baju kondangan” yang membuat kain bermotif indah ini tidak banyak diminati kalangan muda.

Namun untungnya, kesadaran masyarakat Indonesia bahwa batik merupakan salah satu identitas Bangsa Indonesia meningkat ketika negara lain mengusik kepemilikan batik sebagai budayanya.

Peringatan Hari Batik Nasional juga diharapkan bisa mematahkan stigma tersebut dan membuat masyarakat dari berbagai kalangan dan usia menormalisasi pemakaian batik untuk kegiatan sehari-hari.

Karena nyatanya, perkembangan motif batik kontemporer sangat populer di era saat ini. Motif batik kontemporer menggabungkan motif-motif batik klasik dengan unsur visual modern. Tidak hanya dijumpai pada produk pakaian saja, motif batik kontemporer banyak diaplikasikan pada produk-produk kreatif lainnya seperti tas, sepatu, dan lain-lain. 

Batik Indonesia yang Mendunia

Bukan sekedar kain bermotif indah, batik Indonesia yang sarat akan sejarah dan identitas bangsa mengandung makna filosofis pada tiap motifnya. Karena hal itulah, beberapa motif batik Indonesia sudah berhasil mendunia karena keunikannya, antara lain:

1.Batik Tujuh Rupa

Batik Tujuh Rupa berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Dengan motif elemen-elemen alam, batik ini dipenuhi gambar-gambar bunga, tumbuhan, dan hewan.

Dari situs resmi Kabupaten Kulon Progo disebutkan bahwa motif-motif tersebut berasal dari campuran kebudayaan lokal dan China. Batik Tujuh Rupa mengukir nama di panggung internasional berkat detail gambar dan warnanya yang harmonis.

2. Batik Mega Mendung

Motif kedua, ada Batik Mega Mendung dari Cirebon, Jawa Barat. Sesuai namanya, batik ini memiliki motif gumpalan awan-awan. Batik Mega Mendung sendiri mengandung makna sebagai simbol perjalanan hidup manusia dari lahir hingga tiada. Berkat keunikannya tersebut, batik ini menarik perhatian dunia mode dan seni tekstil internasional.

3. Batik Sogan

Motif batik ini lahir di kota Solo, Jawa Tengah. Batik Sogan merupakan salah satu motif yang cukup populer dikenal di Indonesia berkat keunikan warna coklatnya. Pada awal pembuatannya, proses pewarnaan batik ini menggunakan warna alami dari kayu pohon sogan.

Mengutip dari laman Batik Prabuseno, motif batik sogan seringkali menggambarkan pola geometris dan elemen tradisional Jawa. Corak klasik yang khas tersebut membuat Batik Sogan banyak diminati oleh pembeli asing.

baca juga

Nah, itulah 3 batik Indonesia yang telah berhasil mendunia. Bermula dari lingkungan keraton yang terbatas, kini perkembangan batik menjadi salah satu komoditas industri kreatif Indonesia yang berhasil menembus pasar internasional.

Dikembangkannya motif dan pengaplikasian batik juga merupakan bentuk adaptasi agar warisan budaya nusantara ini dapat bertahan seiring dengan perkembangan zaman. Jadi gimana Kawan, pakai batik ngga perlu tunggu kondangan kan?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.