Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kyoto merayakan 30 tahun kiprahnya dengan menggelar Malam Indonesia Spesial di Kyoto City International Community House (KOKOKA), Senin (15/9/2025). Mengusung tema “Bahasa Nusantara, Menginspirasi Dunia”, acara ini menghadirkan perpaduan seni, kuliner, dan persahabatan Indonesia–Jepang yang memikat ratusan pengunjung.
Dalam gelaran tersebut, hadir sejumlah tokoh penting, di antaranya Konsul Jenderal RI Osaka John Tjahjanto Boestami, Kepala Kantor Perwakilan BI Tokyo Imaddudin Sahabat, perwakilan Kementerian Kebudayaan RI, serta Ketua Asosiasi Persahabatan Jepang Indonesia (APJI) Iwahashi Nobuhiro.
Selain itu, acara ini mendapat dukungan sponsor Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, GTN Mobile, DCOM Money Express, Asosiasi Persahabatan Jepang Indonesia (APJI) Kyoto, Sukses Ganda Promosindo, Dari K Co., Ltd, Kementerian Pariwisata, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, Bank BNI Tokyo, serta para alumni PPI Kyoto.
Warna Diplomasi Budaya lewat Batik dan Kuliner
Salah satu sorotan acara adalah Batik Workshop yang diikuti 66 peserta. Bekerja sama dengan IAPPBN, PPBN, dan IPBN, kegiatan ini menghadirkan Putra Putri Batik Nusantara 2024, Fikri Imam Nugraha dan Melatiana Sari. Mereka mengenalkan filosofi batik serta praktik membatik dengan canting.
“Saya baru pertama kali mencoba, ternyata sulit tapi menyenangkan. Rasanya saya jadi lebih dekat dengan budaya Indonesia,” ujar Abdullah Nakamura, warga Jepang peserta workshop.
Sejak siang, Festival Kuliner Indonesia menyedot lebih dari 400 pengunjung. Terdapat 7 stan menyajikan ragam hidangan, mulai dari nasi padang, sate maranggi, pempek, hingga es cendol.
Adapun tenant-nya sendiri berasal dari komunitas diaspora Indonesia, seperti Bambu Cafe dan Bali-bali, juga ibu rumah tangga yang melestarikan cita rasa Nusantara.
Antonio, mahasiswa Kyoto University asal Portugal, mengungkapkan “Saya sangat menikmati makanan Indonesia, terutama nasi padang dan es cendol. Saya pasti akan mencarinya lagi setelah acara ini.”
Malam Indonesia Spesial 30 Tahun Hadirkan Panggung Seni
Malam puncak ditutup dengan drama musikal lintas budaya yang mengisahkan perjalanan Hiroshi berkeliling Indonesia, dari Aceh hingga Jawa, melalui tari, musik, dan drama sosial, ‘Art Performance.’
Lebih dari 220 penonton terhanyut dalam pertunjukan kolaboratif antara PPI Kyoto, Svadara Warna Indonesia, Sakuma Wiyantari, Nanako Naka, dan APJI Kyoto.
Heksa Rini, salah satu penonton, menuturkan kesannya: “Saya merasa seperti benar-benar diajak berkeliling Indonesia. Pertunjukannya tertata rapi dan profesional, setiap transisi mulus, dan pesan budaya tersampaikan dengan sangat baik. Tahun ini Malam Indonesia memberikan pengalaman yang sangat berkesan.”
Ketua PPI Kyoto, Ayik Abdillah, menekankan bahwa konsep tahun ini lebih profesional berkat kolaborasi sanggar tari dan dukungan sponsor. Sementara Naomi Hasian Felicia Butarbutar, Ketua Panitia Malam Indonesia 2025, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini.
Lebih dari sekadar perayaan tiga dekade, Malam Indonesia 2025 menegaskan peran PPI Kyoto sebagai duta budaya, menghadirkan Indonesia dalam wujud seni, warisan, dan persahabatan kepada masyarakat internasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News