Sekolah bukan sekadar pakaian yang dikenakan siswa setiap hari dalam bersekolah, melainkan simbol yang mendalam identitas bangsa.
Seragam sekolah merupakan identitas nasional karena menciptakan rasa persatuan, kesetaraan, kebersamaan antarsiswa, serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air melalui keseragaman yang melambangkan persatuan bangsa, seragam sekolah berfungsi sebagai cermin citra negara.
Setiap negara memiliki kebijakan berbeda terkait seragam sekolah, hal tersebut menjadi salah satu ciri khas dalam pendidikan nasional. Indonesia misalnya, seragam sekolah menjadi bagiaan penting dari budaya pendidikan. S
etiap jenjang memiliki warna dan model berbeda yang menunjukan identitas pendidikan, seperti penggunaan seragam putih–merah untuk SD, putih–biru untuk SMP, dan putih–abu-abu untuk SMA bukan hanya sekadar pembeda tingkat pendidikan, tetapi juga simbol proses tumbuhnya karakter dan kedewasaan siswa, dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
Seragam menggambarkan tekad pemerintah untuk menghadirkan sistem pendidikan yang egaliter, dimana semua siswa dari berbagai latar belakang sosial memiliki tampilan yang sama saat menuntut ilmu.
Seragam sekolah membentuk karakter bangsa. Dengan seragam, siswa diajarkan nilai kedisiplinan seperti datang tepat waktu, berpakaian rapi, sopan, dan beretika baik saat mengunakan seragam, ini menggambarkan bahwa bangsa Indonesia menjungjung tinggi nilai moral, kesopanaan, dan kedisiplinan.
Hal ini juga menumbuhkan sikap tanggung jawab, menanamkan nilai kebangsaan agar tumbuh rasa cinta tanah air, semangat untuk berkontribusi bagi bangsa, dan keteraturan yang akan berguna didalam kehidupan kedepanya. Seragam juga menanamkan rasa kebanggaan terhadap identitas sebagai pelajar Indonesia, yang kelak menjadi modal dalam menumbuhkan nasionalisme.
Namun, di era gen Z ini seragam sekolah tidak luput dari kritik. Banyak yang berpendapat bahwa seragam justru membatasi ekspresi dan kebebasan siswa. Pendapat ini muncul karena memakai seragam membatasi kebebasan mengekspresikan diri dan kreativitas mereka melalui pilihan pakaian, menimbulkan beban finansial bagi keluarga, tidak nyaman, tidak selalu efektif dalam meningkatkan prestasi, dan tidak efektif dalam menciptakan persatuan jika tidak dibersamai dengan pemahaman mendalam akan nilai-nilai kebangsaan, siswa biasanya hanya akan patuh kerena paksaan dan tidak bertindak sesuai prinsip.
Selain itu, adanya anggapan tekanan peraturan ketat untuk siswa dalam memakai atribut yang harus sesuai dengan peraturan dan keagamaan tertentu dalam seragam sehingga menimbulkan isu keberagaman dan pelanggaran hak asasi manusia. Contohnya seperti, memakai baju putih harus yang tebal tidak boleh nerawang, memakai Sepatu harus full hitam tidak boleh ada warna lain, bagi agama Islam wajib berhijab.
Hal yang bisa dilakukan untuk mengaatasi pendapat pendapat tersebut yaitu,
1. Memberi ruang personalisasi
Memberi kesempatan mengekspresikan diri dengan aksesoris sederhana tidak berlebihan.
2. Mengedukasi fungsi seragam sekolah
Menjelaskan seragam bukan menekankan kreativitas, tetapi untuk kesetaraan, kebersamaan,identitas sekolah, dan juga menjelaskan aturan-aturan berpakaian ketika bersekolah.
3. Memberikan hari bebas sragam
Memberikan satu hari dalam seminggu atau sebulan untuk casual day agar menyeimbangkan kebutuhan disiplin dan kebebasan.
4. Mengajak siswa dalam keterlibatan kebijakan seragam
Mengadakan forum diskusi antar perwakilan siswa dengan guru atau pihak sekolah dalam menentukan desain atau variasi seragam, agar seragam tidak dianggap paksaan.
5. Mendefinisikan ekspresi diri
Mendorong siswa berekspresi melalui prestasi karna ekpresi diri paling bernilai melalui berkarya dan berkontribusi, bukan hanya penampilan luar yang dimana seragam tidak menjadi batasan dan ekspresi individu.
Penutup
Seragam sekolah merupakan simbol identitas nasional yang menumbuhkan persatuan, kesetaraan, dan kedisiplinan serta membentuk karakter siswa. Seragam memiliki potensi dalam membentuk pendidikan nasional, meski menuai kritik di era Gen Z karena dianggap membatasi kebebasan.
Karena sejatinya siswa yang mengenakan seragam sekolah mereka sedang mewakili citra negara dan membawa karakter bangsa di pundaknya. seragam tetap memiliki peran penting dalam menanamkan nilai kebangsaan.
Dengan penyesuaian kebijakan yang lebih fleksibel, seragam dapat terus relevan sekaligus mendukung perkembangan generasi muda.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News