Singkong yang memiliki nama latin (Manihot esculenta) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kandungan karbohidrat dan seratnya yang tinggi membuat singkong sering dijadikan sebagai pengganti nasi (Saraswati et al., 2022).
Singkong dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi berbagai tanah. Meskipun dapat dijadikan sebagai pengganti nasi, masyarakat Indonesia belum memiliki daya konsumsi tinggi terhadap singkong dibandingkan dengan beras. Namun, tingkat permintaan konsumen terhadap petani untuk singkong tergolong masih tinggi karena harganya yang relatif murah.
Kementerian Pertanian menetapkan harga singkong terendah Rp1.350 per kilogram sejak 31 Januari 2025. Harga yang murah ini tidak menguntungkan dan mengakibatkan tidak seimbangnya pendapatan dengan usaha yang dilakukan para petani singkong. Ditambah dengan maraknya singkong impor, membuat petani harus menjual singkong lokal dengan harga yang lebih murah.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap singkong. Namun, jika singkong hanya dijual dalam bentuk mentah, ketertarikan masyarakat tidak akan meningkat. Lalu bagaimana upaya yang harus dilakukan agar ketertarikan masyarakat meningkat?
Inovasi Olahan Singkong
Inovasi berarti menciptakan hal baru untuk menambah nilai pada suatu hal. Inovasi pangan dalam konteks birokrasi diamanatkan dalam Undang-undang menjadi salah satu pendorong untuk percepatan pembangunan dalam bidang pertanian dan pangan (Anwar dan Qomaruddin, 2021).
Inovasi olahan singkong dapat menjadi solusi yang tepat dari rendahnya pendapatan petani singkong. Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan yang variatif dan lebih digemari oleh banyak masyarakat. Harga singkong mentah sangat rendah, namun melalui proses pengolahan lebih lanjut maka harga singkong dapat ditingkatkan.
Contoh olahan singkong yang dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi yaitu keripik singkong, tepung mocaf, tapung gaplek, getuk, tiwul, atau tepung tapioka. Olahan singkong yang lebih modern juga dapat dibuat seperti kue singkong, bolu singkong, keripik brownies singkong, donat singkong, bahkan es krim singkong.
Banyaknya olahan singkong yang dapat dibuat memberikan peluang kepada petani untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan nilai jual singkong.
Bagaimana Peran Petani?
Petani mengambil peran penting dalam mengembangkan olahan singkong menjadi produk yang lebih bernilai. Petani dapat ikut andil mulai dari penanaman, pemanenan, produksi bahan baku, distribusi, bahkan pemasaran produk.
Hal ini dilakukan agar secara keseluruhan dapat tetap terkontrol langsung oleh petani. Selain itu, petani pasti memiliki pengetahuan lebih lanjut mengenai singkong yang paling bagus untuk diolah. Pemilihan singkong sangat penting karena hasil akhir produk olahan sangat bergantung pada kualitas bahan bakunya.
Apa Manfaat untuk Petani?
Mengubah singkong menjadi produk olahan singkong pasti memerlukan pengetahuan soal pengolahan.
Sebelum melakukannya, petani bisa mendapatkan pelatihan dan pengetahuan dari dinas pertanian maupun kelompok tani yang telah ada baik dari pengusaha maupun mahasiswa.
Petani dapat meningkatkan pengetahuan soal pengolahan pangan, yang berarti tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan petani dapat membuat inovasi olahan pangan lainnya.
Mengolah singkong menjadi produk jadi, berarti memanfaatkan sumber daya lokal yang ada. Pemanfaatan ini dapat lebih menguntungkan petani dalam hal pendapatan. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa harga singkong mentah sangatlah murah.
Jika diolah menjadi produk, singkong akan menghasilkan keuntungan lebih tinggi untuk para petani. Meningkatnya pendapatan petani juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Hal ini dimungkinkan karena petani dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat dalam membantu jalannya usaha pengolahan singkong (Fajriyah et al., 2025).
Jadi, mengolah singkong menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi bermanfaat juga untuk masyarakat setempat. Petani dapat meningkatkan pendapatan dan konsumen bisa mendapatkan produk olahan singkong yang lebih lezat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News