Di kawasan perbukitan hijau di Jawa Barat, terdapat sebuah desa bernama Tajurhalang. Desa ini tepatnya terletak di lereng Gunung Salak dan secara administratif berada di Kabupaten Bogor.
Desa dengan luas wilayah 390,527 hektare ini memiliki pesona yang indah dengan potensi alamnya yang sangat kaya. Dari desa Tajurhalang, Kawan dapat melihat perbukitan hijau yang biru hingga lembah yang penuh pepohonan.
Kekayaan desa ini dapat dilihat dari adanya pembagian lahan yang masuk ke dalam Tajurhalang secara administratif. Sebagian lahan digunakan untuk tempat tinggal penduduk sebanyak 6.072 jiwa. Lahan lainnya digunakan untuk lahan persawahan, perkebunan, peternakan, dan juga jalan penghubung seluruh wilayah desa tersebut.
Desa Tajurhalang dikenal sebagai desa yang menghasilkan arang kayu yang diproduksi secara tradisional. Melihat potensinya yang sangat besar pada arang kayu dan produk organik lainnya, tentunya produksi ini tak bisa disia-siakan.
Ladang Emas Warga Tajurhalang
Desa Tajurhalang memiliki 4 sektor sumber perekonomian, yaitu pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata. Ada dua sektor dengan komoditi besarnya, yaitu pertanian dengan talasnya dan peternakan dengan sapi perahnya.
Selain kedua hal di atas ada satu lagi potensi yang sangat besar, yaitu charcoal. Charcoal atau arang menjadi andalan dari Desa Tajurhalang. Di desa ini charcoal diproduksi dengan metode tradisional dengan melestarikan metode-metode lama yang berkaitan dengan pengolahan kayu dan arang.
Untuk informasi tambahan, ada beberapa jenis charcoal yang diproduksi di Indonesia. Ada arang kayu, arang tempurung kelapa, arang briket serbuk kayu, dan arang briket kelapa. Di Tajurhalang, produksi arang yang paling dikenal adalah arang kayu.
Potensinya yang sangat mumpuni untuk dikembangkan ini menjadikan produksi arang menjadi salah satu ladang emas untuk penduduk setempat. Hal ini menjadi kesempatan besar untuk warga setempat dalam meningkatkan perekonomian mereka.
Kolaborasi dengan Desa Sejahtera Astra melalui Insan Madani
Untuk memajukan produksi arang di Desa Tajurhalang, PT Astra International Tbk melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) menetapkannya sebagai salah satu desa binaan di Indonesia.
Pada program ini, Astra melalui Insan Madani memiliki misi untuk menghasilkan inovasi produksi arang kayu tradisional menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. Hasil dari inovasi ini adalah arang kayu dengan kualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar. Selain itu, produktivitas arang kayu meningkat dan mengurangi dampak bagi lingkungan.
Kesuksesan dari program DSA melalui Insan Madani ini mampu menjadikan Tajurhalang sebagai laboratorium hidup untuk inovasi pengembangan produksi charcoal. Selain mengembangkannya pada teknologi, SDM warga setempat juga turut ditingkatkan.
Maka dari itu, Tajurhalang juga menjadi pusat pelatihan para petani dan produsen arang, bahkan menciptakan adanya komunitas yang saling terkoneksi. Melalui hal itu, para anggota komunitas saling berbagi pengetahuan dan keterampilan untuk memajukan perekonomian bersama.
Hasilkan Produk Organik Berstandar Dunia
Tak hanya arang kayu sebagai produk andalan Desa Tajurhalang, berbagai produk organik pun sudah bisa dikatakan memiliki standar dunia. Ini artinya, produk-produk lokal dari Desa Tajurhalang sudah layak masuk dan bersaing di pasar global dengan cara ekspor ke luar negara Indonesia.
Hal ini juga yang didorong oleh program DSA untuk memajukan ekonomi masyarakat setempat. Hasilnya, pendapatan masyarakat Tajurhalang meningkat secara signifikan berkat produksi yang terus meningkat.
Program ini dilaksanakan melalui DSA Yayasan Mitra Organik Boja Farm yang melibatkan 292 warga lokal. Mereka adalah penggerak desa yang memadukan pertanian organik, pengolahan hasil panen, dan pariwisata. Nantinya diharapkan untuk dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News