Kota Bogor, yang dikenal dengan udaranya yang sejuk dan berbagai destinasi wisata ikonik, menyimpan sebuah destinasi edukasi yang sangat layak Kawan kunjungi, yaitu Museum Tanah dan Pertanian (MUSTANI).
Lokasi museum ini terbilang sangat strategis, berada di pusat Kota Bogor, tepat di seberang pintu masuk Kebun Raya Bogor dan bersebelahan dengan Gerbang Suryakencana.
Berfungsi sebagai wisata edukasi, MUSTANI adalah tempat yang cocok bagi pelajar, mahasiswa, peneliti, maupun masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dekat bagaimana sumber daya tanah dikelola dan bagaimana sejarah pertanian Indonesia berkembang.
Siapkan diri Kawan untuk perjalanan unik yang menggali kekayaan bumi Nusantara.
Sekilas Mengenai Museum Tanah dan Pertanian
Cikal bakal Museum Tanah dan Pertanian bukanlah sekadar bangunan pameran biasa, melainkan sebuah institusi riset penting. Pada masa pemerintahan Belanda tahun 1905, tempat ini didirikan sebagai Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek, yang merupakan bagian dari Lands Plantentuin (sekarang Kebun Raya Bogor).
Seiring pergantian zaman dan kekuasaan, namanya pun berubah-ubah, mulai dari Bodemkundig Instituut hingga Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.
Sejarah panjang tersebut berpuncak pada peresmian Museum Tanah pada 29 September 1988, bekerja sama dengan ISRIC Wageningen, Belanda, sebagai tempat penyimpanan koleksi model tanah (makromonolit) dari seluruh Indonesia.
Kini, MUSTANI dikelola oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, menjadi aset negara yang berfungsi ganda: sebagai fasilitas penelitian dan sebagai wahana wisata edukasi yang memamerkan warisan tanah dan pangan Indonesia. Museum ini menyimpan dokumentasi berharga yang mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan.
Daya Tarik Utama Museum Tanah dan Pertanian
Begitu Kawan melangkahkan kaki ke dalam Museum Tanah dan Pertanian, Kawan akan diajak menyusuri lima galeri utama yang menawarkan narasi komprehensif dari hulu ke hilir.
Di Galeri Tanah, Kawan akan disambut oleh koleksi bebatuan dan berbagai jenis tanah dari Sabang sampai Merauke, lengkap dengan data lokasi dan klasifikasinya.
Salah satu yang paling unik adalah fosil kayu yang sudah membatu, serta koleksi batuan spesifik seperti batu obsidian yang transparan menyerupai kaca. Galeri ini dilengkapi dengan peta sumber daya tanah Indonesia yang berukuran besar, menjelaskan pemetaan dan proses terbentuknya tanah dengan detail.
Beranjak ke Museum Pertanian, Kawan akan menjelajahi tiga lantai yang berisi informasi padat. Lantai-lantai ini memamerkan sejarah pertanian mulai dari era pra-kolonial, zaman VOC, pendudukan Jepang, hingga era modern. Kawan bisa melihat koleksi alat-alat pertanian tradisional seperti luku, ani-ani, dan lesung, serta replika rumah petani yang menggambarkan kehidupan pedesaan masa lampau.
Bagian yang paling menarik adalah Galeri Pertanian Masa Depan di lantai tiga. Di sini, Kawan akan diperkenalkan pada inovasi teknologi yang diprediksi akan mengubah pertanian, seperti drone penyemprot pestisida nabati yang ramah lingkungan dan demonstrasi biodiesel dari minyak kelapa sawit.
Selain edukasi, museum ini juga menyediakan sebuah spot yang menampilkan perkebunan teh lengkap dengan atributnya, memungkinkan Kawan mengabadikan momen seolah sedang berkebun di dalam ruangan.
Akses Menuju Museum Tanah dan Pertanian
Mengunjungi Museum Tanah dan Pertanian di Bogor tidaklah sulit. Alamatnya ada di Jl. Ir. H. Juanda No 98. Jika Kawan menggunakan kendaraan pribadi dari Jakarta atau Depok melalui Tol Jagorawi, ambil keluar di gerbang Tol Bogor dan ikuti petunjuk ke arah Kebun Raya Bogor. Museum ini persis berada di seberang pintu masuk utama Kebun Raya.
Bagi Kawan yang memilih transportasi publik, jika Kawan tiba di Stasiun Bogor menggunakan Commuter Line, Kawan bisa langsung naik angkutan umum Nomor 02 dari depan stasiun yang rutenya akan melewati kawasan Kebun Raya Bogor dan turun tepat di depan museum. Lokasi ini juga berdekatan dengan Museum Zoologi, membuatnya mudah ditemukan.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Museum Tanah dan Pertanian membuka pintunya untuk umum dengan jadwal operasional yang ringkas. Kawan bisa berkunjung pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Pada hari Sabtu, jam operasional lebih singkat, yakni mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Satu kabar baik yang perlu Kawan ketahui: Harga Tiket Masuk (HTM) ke Museum Tanah dan Pertanian adalah gratis. Kawan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menikmati seluruh koleksi dan fasilitas edukatif di sini. Area parkir yang disediakan juga cukup luas untuk menampung kendaraan pengunjung.
Ayo Berkunjung ke Museum Tanah dan Pertanian!
Terkadang, belajar hal baru tentang negeri sendiri adalah petualangan paling seru. Museum Tanah dan Pertanian membuktikan bahwa ilmu tentang tanah dan pangan tidak melulu membosankan.
Kawan akan menemukan fakta unik tentang batu obsidian, melihat sejarah pertanian lewat mata bajak kuno, hingga mengintip masa depan drone di lahan sawah.
Jadi, ketika Kawan berada di Bogor, sisihkan waktu Kawan untuk mampir ke Museum Tanah dan Pertanian ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News