Sampah, salah satu permasalahan manusia, terutama di era modern ini. Berita tentang tumpukan sampah sudah ribuan kali terdengar. Dampaknya terasa nyata pada lingkungan sekitar. Mulai dari perubahan kondisi tanah, kebersihan air, hingga bau tak sedap.
Masifnya permasalahan sampah ini sudah bukan lagi masalah satu individu saja. Sampah sudah menjadi masalah bersama yang harus dicarikan solusinya.
Sebuah kelurahan di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, tepatnya di Pekiringan, memiliki cerita tentang sampah ini. Upaya mereka, para pemuda, RT, dan RW dalam mewujudkan kampung yang bersih dan asri dimulai dengan membersihkan sampah.
Sampah yang ada di masyarakat secara sederhana bisa dibagi menjadi 2, sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam, seperti sisa makanan, tumbuhan, dan hewan. Sampah jenis ini cenderung lebih cepat terurai. Sementara sampah anorganik adalah sampah yang tidak berasal dari makhluk hidup, contohnya plastik, logam, hingga kaca. Sampah ini cenderung sangat sulit terurai, bahkan butuh ratusan tahun untuk sampah ini hilang.
Kelurahan Pekiringan ini juga menjadi bagian dari daftar Kampung Berseri Astra (KBA) yang dikelola oleh PT Astra International Tbk sebagai upaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Memiliki 4 pilar utama, yaitu lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan kewirausahaan, berbagai program dilakukan untuk mewujudkannya. Bank sampah menjadi salah satu wujud pilar lingkungan yang berhasil dilaksanakan di Pekiringan.
Kegiatan bank sampah dilakukan setiap 2 minggu sekali secara rutin. Cara kerjanya adalah warga diminta untuk membawa sampah anorganik yang sudah dipilah dari rumah. Setelah itu, sampah bisa ditukar dengan insentif ekonomi.
Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat setempat pentingnya pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan. Selain itu, adanya nilai tukar sampah bisa memberikan nilai ekonomi untuk warga setempat.
Kesuksesan Pekiringan dalam mengelola sampah membawa angin segar ke berbagai wilayah di Cirebon. Program bank sampah oleh warga ini menghasilkan dampak baik untuk mewujudkan lingkungan sekitar yang lebih bersih.
Dikutip dari Rumahzakat.org, setidaknya ada 100 anggota aktif yang rutin menyetorkan sampah anorganik yang sebelumnya sudah dipilah-pilah dari rumah. Program ini diharapkan bisa memberikan edukasi pentingnya 3R (reduce, reuse, recycle) untuk mengelola sampah yang sulit terurai.
Keberhasilan bank sampah ini juga memberikan penghargaan sebagai Juara 1 Kelurahan Bersih dalam rangka Hari Jadi Kota Cirebon. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Yuni Darti, bank sampah, program iklim, dan partisipasi warganya yang membuat Kelurahan Pekiringan meraih juara.
Kerja sama dari banyak pihak serta dukungan Astra melalui KBA ini membuktikan bahwa untuk menuju lingkungan yang bersih, asri, dan terawat dapat diwujudkan.
Tak hanya sampah, melalui program KBA, kelurahan Pekiringan juga mengadakan berbagai kegiatan lainnya, seperti posyandu dan membuat produk lokal berupa snack tradisional. Program-program ini diadakan untuk mewujudkan wilayah dengan masyarakatnya yang mandiri.
Kegiatan posyandu dilaksanakan dengan sebagai upaya pemenuhan pilar kesehatan dalam KBA. Program ini dilakukan dengan partisipasi pemuda di Kelurahan Pekiringan. Selain itu, pilar kewirausahaan juga diwujudkan dengan partisipasi ibu-ibu Pekiringan dengan membuat berbagai macam produk lokal.
Mewujudkan kebersihan lingkungan serta kemandirian masyarakat perlu adanya kerja sama dengan banyak pihak. KBA Pekiringan membuktikan bahwa dengan dedikasi seluruh warganya hal ini sangat bisa untuk diwujudkan. Semoga cerita dari Pekiringan mampu diikuti oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News