arianto setiadi dan kopigawa ubah stigma jadi kekuatan lewat pemberdayaan odjg di kebumen hingga raih apresiasi satu indonesia award 2024 - News | Good News From Indonesia 2025

Arianto Setiadi dan KOPIGAWA Ubah Stigma Jadi Kekuatan lewat Pemberdayaan ODJG di Kebumen hingga Raih Apresiasi SATU Indonesia Award 2024

Arianto Setiadi dan KOPIGAWA Ubah Stigma Jadi Kekuatan lewat Pemberdayaan ODJG di Kebumen hingga Raih Apresiasi SATU Indonesia Award 2024
images info

Arianto Setiadi dan KOPIGAWA Ubah Stigma Jadi Kekuatan lewat Pemberdayaan ODJG di Kebumen hingga Raih Apresiasi SATU Indonesia Award 2024


Di tengah isu kesehatan mental yang kerap diselimuti stigma negatif, muncul sosok menginspirasi dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah bernama Arianto Setiadi. Lelaki kelahiran Banjarnegara, 20 Januari 1991 ini bersama beberapa rekan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prembun memprakarsai berdirinya Komunitas Peduli Gangguan Jiwa atau yang dikenal juga sebagai KOPIGAWA. Komunitas ini bertekad memulihkan kembali martabat Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui sejumlah kegiatan pemberdayaan dengan tujuan menghilangkan label miring di masyarakat sekaligus agar mereka dapat kembali hidup mandiri.

Semangat inilah yang kemudian mengantarkan Arianto menjadi salah satu finalis Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 Bidang Kesehatan. Penghargaan yang digagas oleh Astra ini bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi anak bangsa yang telah memberi manfaat dan berkontribusi pada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi. Upaya Arianto dan KOPIGAWA sejalan dengan tujuan Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia, yaitu melakukan aksi nyata untuk menciptakan masyarakat yang berdaya. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan KOPIGAWA memberdayakan ODGJ yang selama ini menjadi kelompok termarginalkan melalui kegiatan produktif dan dengan pendekatan humanis.

baca juga

Mengenal KOPIGAWA Lebih Dekat

Logo KOPIGAWA (Facebook.com | kopigawa)
info gambar

Logo KOPIGAWA (Facebook.com | kopigawa)


Komunitas Peduli Gangguan Jiwa atau yang kemudian disebut sebagai KOPIGAWA resmi didirikan pada 6 April 2021 di RSUD Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Ketua komunitas ini adalah Arianto Setiadi yang merupakan perawat di RSUD Prembun, sedangkan anggotanya terdiri dari berbagai kalangan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap penderita ODGJ.

Mengutip dari laman profil Aranto Setiadi di satuindonesiaawards.astra.co.id, berdirinya KOPIGAWA dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Kabupaten Kebumen mencatatkan angka sekitar 8000 untuk kasus ODGJ dan menjadi daerah dengan kasus pasung terbanyak di Indonesia. Selain itu, faktor lain yang menjadi alasan berdirinya KOPIGAWA adalah stigma negatif masyarakat pada ODGJ karena kurangnya pemahaman, ketakutan, dan persepsi yang keliru terhadap gangguan jiwa.

Oleh sebab itu, KOPIGAWA menawarkan layanan kesehatan yang meliputi upaya rehabilitasi ODGJ, edukasi masyarakat, hingga menangani tingginya angka pasung di Kabupaten Kebumen. Melalui fokus layanan tersebut, komunitas ini bertekad untuk terus meningkatkan kesejahteraan mental ODGJ dengan cara memberikan layanan informasi dan dukungan kepada penderita serta keluarga. Di samping itu, KOPIGAWA juga memberikan bantuan yang bersifat keberlanjutan melalui kegiatan pemberdayaan ODGJ di bidang kewirausahaan dan kegiatan kreatif.

Untuk menyukseskan cita-cita tersebut, KOPIGAWA memiliki empat program kerja utama, yaitu setelah rawat inap di rumah sakit, penyesuaian keahlian ODGJ, ⁠pendampingan KOPIGAWA, dan kemandirian di masyarakat. Hal tersebut didasarkan pada harapan agar ODGJ yang sudah menyelesaikan masa perawatan bisa kembali bersosialisasi hingga hidup secara mandiri. Sejumlah kegiatan yang dilakukan KOPIGAWA agar tujuan tersebut dapat tercapai adalah dengan membekali kepada para ODGJ dengan keterampilan tangan. Nantinya, hasil kerajinan tangan yang sudah dibuat akan dipasarkan kepada masyarakat luas dan hasil penjualan akan diserahkan kembali kepada ODGJ.

"Para ODGJ yang sudah bisa bersosialisasi, mereka yang sudah bisa kooperatif, kita akan latih, kita akan bimbing semaksimal mungkin sampai dia bisa benar-benar hidup mandiri. Ketika dia sudah bisa berkarya sendiri, kita mengelola karya-karya itu. Kita akan pasarkan, kita akan bantu penjualan. Dan nantinya, hasil penjualan akan kita kembalikan kepada mereka," ujar Arianto Setiadi dikutip dari akun saluran YouTube KOPIGAWA.

Tidak sampai di situ saja, KOPIGAWA rupanya aktif memberikan edukasi pada masyarakat agar tidak lagi memandang sebelah mata ODGJ. Mereka berupaya untuk menginformasikan pentingnya perawatan yang manusiawi yang diharapkan bisa mengurangi kasus pasung di kabupaten tersebut. Di samping itu, KOPIGAWA juga menyediakan layanan antar jemput ODGJ gratis.

baca juga

Melihat Kegiatan Pemberdayaan ODGJ oleh KOPIGAWA

Suasana pelatihan ODGJ membuat kerajiaan tangan (Facebook.com | kopigawa)
info gambar

Suasana pelatihan ODGJ membuat kerajinan tangan (Facebook.com | kopigawa)


Salah satu cara menghilangkan stigma negatif terhadap ODGJ adalah menghapus persepsi kalau mereka tidak dapat hidup mandiri. Oleh sebab itu, KOPIGAWA aktif memberikan pembekalan keterampilan tangan pada pasien sehingga bisa menghasilkan karya kreatif yang memiliki nilai jual di pasaran. Melalui akun media sosial mereka, Kawan GNFI bisa melihat sejumlah kegiatan dan produk yang sudah dihasilkan oleh pasien ODGJ bersama KOPIGAWA.

Mereka membuat aksesori dan cendera mata dari manik-manik menjadi berbagai kerajinan tangan, seperti gantungan kunci, bros, gelang, hingga tasbih. Tak hanya itu, limbah organik seperti sabut kelapa juga dimanfaatkan menjadi pot bunga yang ramah lingkungan.

Selain itu, komunitas ini juga memberikan pembekalan untuk memproduksi kuliner lokal yang bisa dijualbelikan. Usaha ini lebih menyasar pada produk keripik atau makanan ringan lainnya, seperti keripik gadung, saleh pisang, hingga rempeyek. Bahkan jika Kawan GNFI berkunjung ke laman Facebook mereka, akan terlihat postingan yang menginformasikan bahwa salah satu penyintas ODGJ yang dibantu oleh keluarga telah berhasil memiliki usaha produksi keripik dan makanan ringan milik sendiri.

baca juga

Penyembuh Jiwa yang Terpasung

Kepedulian Arianto dan KOPIGAWA kepada penyandang ODGJ merupakan harapan baru bagi jiwa-jiwa yang terpasung. Mereka yang jiwanya sempat terkungkung dalam stigma negatif masyarakat diharapkan dapat menemukan kembali semangat hidup dan rasa percaya diri yang sempat paham. Melalui pendekatan yang humanis dan kreatif, KOPIGAWA turut mematahkan pandangan miring yang berkembang di masyarakat agar mereka dapat menerima kembali penyintas ODGJ dalam pergaulan di masyarakat.

Lebih dari itu, semangat Arianto dan kawan-kawan KOPIGAWA layak dijadikan inspirasi agar Kawan GNFI dapat terus berkontribusi menebar kebaikan di masyarakat. Langkah-langkah inovatif yang sederhana dapat menumbuhkan harapan baru sekaligus menciptakan peluang hidup yang lebih baik.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.