Air Terjun Lubuk Hitam terletak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. Air Terjun Lubuk Hitam adalah wisata alam yang berada di atas perbukitan lengkap dengan suasana alam yang menyejukkan. Objek wisata tersebut cocok untuk para penyuka tantangan alam.
Cuaca di Air Terjun Lubuk Hitam tergantung pada curah hujan di Kota Padang. Jika curah hujan tinggi, maka Air Terjun Lubuk Hitam akan dilarang untuk dikunjungi oleh para pengunjung. Jika curah hujan rendah, wisata ini akan selalu terbuka untuk umum.
Jarak tempuh Air Terjun Lubuk Hitam ke Kota Padang sekitar 24,3 km dengan waktu tempuh kurang lebih 54 menit. Perjalanan dapat melalui Jalan Sutan Syahrir, Jalan Raya Padang–Painan, Jalan Palembang, Jalan Padang–Bengkulu, dan menuju Air Terjun Lubuk Hitam.
Untuk menikmati keindahan alam di air terjun tersebut, ada beberapa rute yang akan ditempuh. Air Terjun Lubuk Hitam terdiri atas tiga tingkat, karena terdapat tiga aliran sekaligus di tempat tersebut.
Rute Perjalanan ke Air Terjun Lubuk Hitam
Setelah memarkir kendaraan, pengunjung akan melintasi jalan yang hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki menuju air terjun yang berada di atas perbukitan.
Sepanjang perjalanan, pengunjung akan melalui jalan berkelok dengan pemandangan perbukitan di sisi kiri dan pemandangan laut lepas di sisi kanan.
Pintu masuk kawasan air terjun berupa jalan kecil di sebelah kiri Jalan Raya Padang–Painan yang tidak jauh dari Kantor Kepolisian Sektor Bungus Teluk Kabung. Saat masuk, pengunjung akan bertemu dengan jalan beton selebar kurang lebih dua meter yang di bagian kanan dan kirinya terhampar sawah milik warga.
Pada bagian depan terbentang bukit hijau yang menyambut siapa pun yang datang. Hembusan udara sejuk langsung terasa saat memasuki hutan hujan tropis.
Pengunjung harus melewati jalur mendaki dan menurun melalui jalan setapak yang dibuat warga sebagai akses menuju air terjun.
Rasa lelah saat menyusuri jalan setapak akan terbayar dengan suasana alam sepanjang perjalanan, seperti gemercik air sungai, kicau burung yang bertengger di pepohonan, suara berbagai jenis serangga, hingga suara air terjun.
Untuk mencapai air terjun pertama dan kedua relatif tidak begitu menanjak. Masing-masing air terjun memiliki ketinggian 2 meter dan 10 meter yang dapat dicapai dengan berjalan kaki melewati kebun kakao masyarakat dalam waktu 10 menit dari lokasi parkir kendaraan.
Banyak pengunjung yang berhenti di kedua air terjun tersebut untuk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan menuju air terjun ketiga. Rata-rata mereka mencuci muka bahkan ada yang mandi.
Beberapa pengunjung juga tampak menyantap bekal yang dibawa. Istirahat sejenak sebelum menuju air terjun ketiga sangat penting.
Meskipun jarak air terjun kedua menuju air terjun ketiga hanya sekitar 400 meter dengan waktu tempuh sekitar 30–40 menit, perjalanan yang akan dilalui jauh lebih menantang karena akan melewati tanjakan dan turunan dengan kemiringan 45 derajat.
Menuju Air Terjun Ketiga
Tanjakan menuju air terjun ketiga cukup menantang dan membutuhkan konsentrasi. Pijakan kaki harus benar-benar tepat supaya tidak terpeleset di sebagian jalur yang basah dan licin. Banyak pengunjung yang beberapa kali beristirahat untuk mengumpulkan tenaga kembali.
Setelah mendaki, pengunjung harus menuruni tebing sebelum mencapai air terjun ketiga. Berbeda dengan mendaki, jalur turunan tersebut tidak jelas. Pengunjung hanya berpatokan pada posisi air terjun sambil mencari jalan terbaik menuju ke sana.
Selama menuruni tebing, batang atau akar yang mencuat dapat menjadi pegangan satu-satunya supaya tidak jatuh. Rasa lelah dan ketegangan selama perjalanan terbayar saat melihat air terjun ketiga.
Air terjun dengan ketinggian 20 meter terlihat cantik. Airnya bening dan segar, jatuh dari ketinggian menciptakan suara khas. Jika beruntung, pengunjung dapat melihat bias pelangi yang muncul saat percikan air bertemu dengan sinar matahari.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News