Stadion Tugu adalah stadion di Jakarta Utara yang punya kisah tersendiri. Kisah itu tidak bisa dilepaskan dari klub Persitara.
Bicara soal stadion di Jakarta Utara, Kawan mungkin langsung terbayang Jakarta International Stadium (JIS) yang begitu megah dan besar. Tidak salah, tetapi perlu diketahui juga bahwa JIS bukan satu-satunya stadion yang ada di sana.
Ada pula stadion selain JIS di Jakarta Utara, misalnya Stadion Kamal Muara, Stadion Sekolah Tzu Chi, juga Stadion Tugu yang akan dibahas di artikel ini. Bagi warga Jakarta Utara yang mendukung klub sepak bola Persitara, Stadion Tugu sudah tentu punya ikatan emosional tersendiri.
Secara administratif, Stadion Tugu berada di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara Berdasarkan sumber yang dihimpun GNFI, Stadion Tugu dibangun pada 1987. Ada pula yang menyebut pembangunannya dilakukan pada tahun 1990 bersama dengan satu unit gedung.
Stadion ini dikenal sebagai markas Persitara. Meski demikian, perlu diketahui juga Persitara juga pernah menggunakan stadion lain untuk menggelar laga kandang, misal di Kamal Muara, atau di Stadion Soemantro Brodjonegoro yang letaknya di luar Jakarta Utara, tepatnya Kuningan, Jakarta Selatan.
Ada masanya Persitara mentas di kompetisi level tinggi sepak bola Indonesia. Otomatis, Stadion Tugu juga pernah digunakan Persitara untuk menjamu tamunya yang berstatus klub top Tanah Air.
Sebuah kejadian menarik pernah terjadi 20 tahun silam kala Persitara menjamu Persib Bandung dalam laga Piala Indonesia pada Minggu (17/7/2025). Saat itu, laga kedua tim terpaksa ditunda gara-gara masalah lampu.
Laga berjalan sebetulnya berjalan normal. Namun perkara muncul saat laga memasuki menit-menit akhir. Wasit terpaksa menghentikan laga saat waktu masih tersisa. Penyebabnya, Stadion Tugu tidak memiliki lampu yang memadai sehingga kondisi tidak memungkinkan laga dilanjutkan.
Akhirnya, kedua tim melanjutkan laga pada keesokan harinya. Jadilah Persitara dan Persib bertanding lagi dengan 8 menit waktu tambahan tersisa plus adu penalti.
Stadion Tugu Bersalin Rupa
Stadion Tugu pernah direnovasi pada 2006-2007 dan 2012. Namun, proyek besar yang benar-benar mengubah wajah stadion secara keseluruhan baru dilakukan pada tahun 2022.
Saat itu, proyeknya tidak tanggung-tanggung. Bukan hanya memoles stadion agar lebih tampak kinclong, melainkan merevitalisasi dengan membangun ulang stadion. Tak heran apabila Kawan membandingkan foto Stadion Tugu pada zaman dulu dan sekarang, bangunannya terlihat berbeda sangat jauh.
Dimulainya revitalisasi Stadion Tugu ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, pada Rabu (12/10/2025). Saat itu, Anies menerangkan bahwa wajah baru Stadion Tugu dibuat dengan konsep yang terintegrasi dengan kawasan sekitar, sehingga manfaat dari stadion ini diharapkan terasa pada seluruh masyarakat, bukan hanya pada penonton dan pemain yang bermain di sana.
Saat revitalisasi dimulai, bangunan lama dibongkar. Kemudian dibangunlah tribune penonton, lapangan, juga jogging track. Tak ketinggalan, fasilitas pendukung seperti lapak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga dihadirkan.
Jika Kawan datang ke Stadion Tugu, akan terlihat bangunan stadion yang minimalis dengan tribune yang kecil namun rapi, juga lapangan dengan rumput sintetis yang terhampar. Meski sudah bisa digunakan, proses revitalisasi stadion sebetulnya belum sepenuhnya usai.
Stadion Tugu yang ada saat ini baru hasil dari revitalisasi tahap pertama yang rampung pada 2025 lalu. Setelahnya, masih ada revitalisasi tahap berikutnya yang diharapkan rampung pada akhir 2025.
Untuk revitalisasi Stadion Tugu, Pemerintah Provinsi Jakarta menggelontorkan anggaran senilai total Rp 180,94 miliar. Untuk tahap pertama yang telah rampung, anggarannya sebesar Rp 79,94 miliar. Lalu untuk tahap kedua, anggaran yang disiapkan adalah kurang lebih Rp 101 miliar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
