mengubah deadstock fabrics jadi fashion items untuk mengurangi jejak karbon industri fashion - News | Good News From Indonesia 2025

Mengubah Deadstock Fabrics Jadi Fashion Items untuk Mengurangi Jejak Karbon Industri Fashion

Mengubah Deadstock Fabrics Jadi Fashion Items untuk Mengurangi Jejak Karbon Industri Fashion
images info

Mengubah Deadstock Fabrics Jadi Fashion Items untuk Mengurangi Jejak Karbon Industri Fashion


Salah satu permasalahan yang dihadapi industri fashion adalah menumpuknya kain sisa produksi pakaian atau deadstock fabrics yang terjadi karena beberapa alasan, yaitu tidak lolos quality control dan produksi yang berlebih.

Sebagai upaya mengurangi limbah tekstil yang akan tertimbun di tempat pembuangan akhir, penting untuk memanfaatkan sisa kain sebagai kesempatan untuk berkreasi dan mengubahnya menjadi koleksi yang bernilai jual tinggi.

Pengolahan sisa kain yang umumnya memiliki ukuran kecil dan tidak sama, membutuhkan teknik yang kreatif dan fungsional. Beberapa metode yang digunakan diantaranya, metode quilting dan dianyam hingga membentuk pola baru.

Akan tetapi berkreasi dengan sisa kain memiliki keterbatasan, yaitu tidak bisa diproduksi dalam jumlah banyak, kualitas yang berbeda-beda, dan kesulitan pengerjaan lalu membutuhkan keterampilan lebih untuk menyatukan potongan-potongan kain.

Beberapa brand lokal yang memaksimalkan kain sisa produksi, diantaranya Soma Moon dan TNF Studio. Inspirasi untuk memanfaatkan tekstil sisa juga merupakan upaya menerapkan zero waste yang diharap bisa terus dilestarikan generasi lain di masa depan.

Keinginan ini bermula dari melihat tumpukan sisa kain sesama teman desainer, muncul keresahan untuk mengolahnya jadi produk tas dan aksesoris. Tas dan aksesoris lebih mudah untuk dikreasikan dari fabric scraps lalu memiliki perputaran tren yang lebih lama.

Soma Moon menerapkan ethical fashion production, yaitu dengan memakai solar panel untuk listrik di studio saat produksi dan menerapkan jam kerja layak untuk para pekerjanya. Mereka juga merupakan produk slow fashion, karena hanya mengeluarkan koleksi 2 hingga 3 kali dalam setahun.

Proses desain hingga sampling bisa selesai dalam satu hari dengan approach ke teman dekat untuk tahu akan model dan fungsi tas yang dibutuhkan mereka sesuai tren pasar saat ini.
Prinsip yang dipegang adalah: build a strong brand identity!

Sejauh ini, semua customer selalu loyal memilih Soma Moon karena harganya yang affordable dan desain yang jarang ditemu di brand lainnya. Impiannya, di masa depan bisa berkolaborasi dengan brand atau komunitas yang lebih beragam, seperti lewat workshops.

TNF Studio juga melihat kebutuhan yang sama untuk mengolah kain sisa produksi menjadi koleksi yang stylish. Kelebihan mengubah sisa kain jadi fashion item adalah menghasilkan produk yang limited edition. TNF Studio memproduksi baju hingga tas dari kain sisa dengan mengaplikasikan beragam teknik dalam desainnya.

Bermain dengan tekstur seperti pleats, menambahkan aksen kancing, dan detail jahitan, membuat TNF memiliki koleksi yang unik dan timeless. Mereka cenderung menggunakan warna neutral yang sedang jadi tren di industri fashion saat ini.

Pada sebuah event, mereka menyediakan TNF Drop Box untuk menampung pakaian bekas yang bisa diolah lagi sehingga bisa membantu menerapkan sustainable fashion dari pemanfaatan baju bekas di lemari.

Menginisiasi gerakan ramah lingkungan dapat dimulai dari kepekaan menjawab permasalahan kecil seperti kain sisa produksi dan baju bekas dari lemari sendiri yang bisa diolah dengan kreativitas sehingga jadi ide bisnis sekaligus mengeliminasi sampah yang menumpuk.

Sampah tekstil memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Maka diperlukan inovasi untuk memanfaatkan sisa potongan tekstil menjadi hasil karya.

Timbunan sisa kain di industri fashion adalah momok bagi para desainer dan merupakan permasalahan global sekaligus menjadi tantangan untuk terus berkomitmen menyeimbangkan kreativitas dalam berkarya dan mengurangi dampak negatif produksi pakaian.

Kedepannya, semakin banyak merek lokal yang memanfaatkan sisa kain produksi untuk diolah, maka limbah tekstil akan berkurang secara signifikan, mengurangi emisi karbon, mendorong fashion yang berkelanjutan, dan tentunya memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.