Seorang mahasiswa asal Bali yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Yogyakarta namanya kini kian melejit usai memperkenalkan animasi yang mengangkat budaya Bali.
Dalam waktu 13 bulan, Gung Adhistya bersama adiknya berhasil menuntaskan animasi yang berjudul Ikan Mas Tur Dedari. Setelah melalui proses yang sangat panjang mulai dari pembuatan background, pra produksi, serta tahap final render yang memakan waktu sekitar 3 bulan, tugas akhir kuliah itu kini sukses menuai banyak pujian dari masyarakat luas.
Dalam pembuatan karyanya, ia tidak hanya menjadi animator, tetapi juga merangkap sebagai director, producer, scriptwriter, hingga editor. Sungguh hebat, bukan?
Terinspirasi dari Budaya Lokal
Hal ini bermula dari ketertarikan Adhistya akan Ritual Sanghyang Dedari, sebuah tarian tradisional yang melibatkan penari dalam kondisi tidak sadar untuk berkomunikasi dengan roh leluhur dengan tujuan memohon keselamatan bagi masyarakat. Di dalam animasinya, ia juga menambahkan karakter ikan mas yang terlihat sedang terbang karena terinspirasi dari konsep "Like a Fish Upon The Sky"
Tak hanya itu, Cerita rakyat Durma Lan Rajapala juga menjadi sumber inspirasi Adhistya dalam merancang animasi ini. Ia kemudian memadukan nuansa tradisional dengan visual modern seperti detail ukiran khas Bali hingga latar istana megah yang membuat karyanya semakin memikat.

Ungkapan Rasa Terima Kasih Kepada Keluarga
Secara garis besar, Ikan Mas Tur Dedari mengisahkan perjalanan seorang gadis bernama Saras yang mencari kebenaran tentang ibunya yang hilang dan ditemani oleh seekor ikan mas. Melalui animasi ini, Adhistya berhasil menyampaikan pesan moral yang menyentuh hati, yakni pesan hangat tentang hubungan keluarga, khususnya ayah dan anak serta ibu dan anak.
Ia juga mengaku bahwa karya ini dibuat dan ditujukkan sebagai rasa ungkapan terima kasih kepada ibu dan ayahnya.
"Secara personal karya ini sebenarnya adalah rasa terima kasih saya juga untuk Ibu dan Ajung saya," kata Adhistya dikutip dari Detik Bali.
Respon Positif Masyarakat Terhadap Animasi Ikan Mas Tur Dedari
Sebelum dirilis secara resmi, cuplikan animasi ini sudah viral dan menuai dukungan serta pujian dari warganet berkat kualitas visualnya yang dianggap setara dengan film layar lebar. Awalnya, Adhistya hanya mengunggah cuplikan animasi ini di tiktok untuk memberi tahu teman-temannya. Namun, ia tak menyangka cuplikan itu justru viral.
Ia juga turut senang melihat antusiasme masyarakat, meski animasinya belum bisa ditayangkan secara publik di platform mana pun. Menurutnya, animasi itu mendapat banyak apresiasi, baik karena grafis yang bagus maupun kualitas yang tak kalah dibanding animasi lainnya.
"Kapan rilisnya iniiiii😭 plss kabarin yaaakkk🔥", "Habis liat cuplikannya sukaaa sama ceritanyaaa😍😍", "Lewat diberanda video animasi nya, langsung cek ke akun yang punya animasi. Mantap bang sukses selalu. Kalo bisa bagi chanel youtube nya dong biar ada persi full filem animasi nya. 🔥🔥🔥," tulis akun @prajuliaaa_ ,@veveells._ & arsya_florist12 di kolom komentar postingan Instagram @adhismengaqak

Jejak Kreatif Adhistya Sebelum Animasi Ini
Siapa sangka, Ikan Mas Tur Dedari bukanlah karya pertama Adhistya. Jauh sebelumnya, ia pernah menggarap animasi yang berjudul 3 Biji Matahari sebagai tugas kuliah praktik animasi 2D.
Saat magang di Bonbin Studio, Adhistya juga sempat mengerjakan proyek animasi Lebaran. Dalam kedua proyek itu, ia tak hanya bertindak sebagai animator, tetapi juga sutradara. Ke depannya, ia berharap dapat terus menghadirkan animasi-animasi baru.
Motivasi untuk Anak Muda
Keberhasilan animasi ini menunjukkan bahwa industri kreatif Indonesia memiliki masa depan cerah dengan talenta-talenta muda yang inovatif. Melalui karyanya, Adhistya berharap dapat memotivasi generasi muda untuk berkarya dan memperkenalkan budaya daerah melalui media yang lebih modern.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News