Di era di mana perubahan iklim menjadi ancaman nyata, penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasional bisnis telah berubah dari sekadar tren menjadi sebuah keharusan.
Bagi perusahaan-perusahaan besar, integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) tidak hanya memitigasi risiko reputasi dan regulasi, tetapi juga membangun ketahanan bisnis jangka panjang serta menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat hingga planet ini.
Sebagai salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, Astra International memahami betul tanggung jawab dan peran strategis ini.
Komitmennya untuk beroperasi secara berkelanjutan diwujudkan melalui pendekatan Triple Bottom Line (3P): People, Planet, dan Profit.
Pendekatan ini menegaskan bahwa kesuksesan finansial harus sejalan dengan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Komitmen Hijau yang Terukur
Sebagai bagian dari Astra Group yang bergerak di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi, Astragraphia tidak tinggal diam.
Perusahaan ini telah menetapkan "Aspirasi Keberlanjutan Astragraphia 2030" dengan target-target yang konkret dan terukur.
Seperti terlihat dalam paparan mereka, komitmen terhadap planet (Planet) diwujudkan dengan target ambisius: menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30%, meningkatkan bauran energi terbarukan untuk operasional menjadi 32%, mengurangi intensitas penggunaan air sebesar 15%, dan mencapai tingkat daur ulang serta recovery limbah hingga 95%.
Trivena Nalsalita, Finance Director Astragraphia, menegaskan bahwa komitmen untuk keberlanjutan lingkungan adalah investasi jangka panjang untuk membangun perusahaan yang tangguh.
“Ini bukan hanya tentang mematuhi regulasi, tetapi tentang menciptakan operasi yang efisien dan berkontribusi positif bagi ekosistem tempat kami berbisnis,” kata Trivena dalam acara Astra Media Day 2025, di Jakarta, Selasa (23/9/2026).
Pernyataan ini menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan telah meresap hingga ke level strategis perusahaan.
Diversifikasi ke Energi Bersih
Sementara itu, lini bisnis lain di bawah naungan Astra, United Tractors (UT), menunjukkan komitmen serupa dengan cara yang berbeda.
Terkenal sebagai distributor alat berat dan kontraktor tambang, UT secara agresif melebarkan sayap ke bisnis energi terbarukan.
Hingga Juli 2025, portofolio energi bersih UT telah mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 34.9 MW, Tenaga Surya (PV) sebesar 33.2 MW, dan Panas Bumi sebesar 31.2 MW yang telah beroperasi.
Bahkan, mereka juga mengembangkan proyek Waste to Energy berkapasitas 40 MW dan memiliki 15.4 MW yang masih dalam tahap konstruksi.
Langkah ini tidak hanya mendiversifikasi pendapatan tetapi juga sejalan dengan transisi energi global.
Keberpihakan pada Masyarakat
Di sektor perkebunan kelapa sawit, Astra Agro Lestari (AAL) menjalankan operasinya dengan memperhatikan keseimbangan. Komposisi luasannya menunjukkan pengelolaan yang tersebar di Sumatra (36,6%), Kalimantan (45,7%), dan Sulawesi (17,7%).
Yang patut dicatat, AAL menerapkan skema kepemilikan yang melibatkan masyarakat lokal. Sebanyak 25,4% dari total areal merupakan plasma dan KKPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggota), yang digarap oleh petani setempat.
Skema ini merefleksikan prinsip People dengan memberdayakan ekonomi lokal dan mengurangi ketimpangan, sementara tentunya operasional perkebunan itu sendiri harus mematuhi standar lingkungan yang ketat.
Menuju Indonesia yang Lebih Hijau
Praktik yang ditunjukkan oleh Astragraphia, United Tractors, dan Astra Agro Lestari hanyalah beberapa contoh dari lini bisnis Astra yang secara kolektif membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan.
Komitmen Astra secara keseluruhan membuktikan bahwa profitabilitas dan kepedulian terhadap lingkungan bukanlah dua hal yang bertolak belakang, melainkan dapat berjalan beriringan.
Keberhasilan perusahaan sebesar Astra dalam mengintegrasikan keberlanjutan menjadi inspirasi dan benchmark bagi korporasi lain di Indonesia.
Dengan lebih banyak perusahaan yang mengambil langkah serius dalam hal ini, harapan untuk pembangunan Indonesia yang lebih hijau, inklusif, dan tangguh di masa depan bukanlah sebuah impian belaka, tetapi sebuah tujuan yang dapat dicapai.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
