Yassierli adalah seorang akademisi dan profesional yang saat ini menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Indonesia. Ia dipercaya mengisi posisi penting itu karena baktinya di dalam dunia pendidikan sebagai guru besar (profesor) di jurusan Teknik Industri Institur Teknik Bandung (ITB).
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pergeseran lanskap pekerjaan, Yassierli dianggap sosok yang pas menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Yassierli sendiri menyadari bahwa dunia kerja di masa depan akan sangat berbeda dari sekarang. Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang sedang diasuhnya memberi solusi kepada mereka yang membutuhkan lewat balai pelatihan pekerja yang bisa diikuti siapa saja.
Siapa Pun Welcome
Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivas telah dihadirkan Kemnaker bagi mereka yang ingin mengasah kemampuan sebelum terjun ke dunia kerja. Menurut Yassierli, program ini tergolong masih baru jadi belum familier di masyarakat umum.
“Ini masih baru loh. Kita baru mulai. Jadi kita campaign talent innovation hub ini baru saja,” ucap Yassierli kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Lalu siapa saja yang bisa mengikuti pelatihan itu? Yassierli menegaskan siapa pun diterima baik itu dari kalangan mahasiswa atau masyarakat yang tergabung dalam komunitas.
“Ini balai memang punya pemerintah. Welcome. Siapa pun dari kampus silakan datang, dari industri silakan datang, dari karang taruna silakan datang. Bayangkan satu balai 4 hektare, 5 hektare, kemudian berkumpul di situ. Sekarang balai kita itu ada pelatihan mekanik, pelatihan bengkel, pelatihan kelistrikan itu ada,” ucapnya.
Tugas Kemnaker
Kemnaker sendiri adalah salah satu lembaga pemerintah yang memiliki peran sentral dalam mengelola isu-isu ketenagakerjaan. Tugasnya tidak hanya sebatas menciptakan lapangan kerja, melainkan juga mencakup perlindungan dan pengembangan.
“Tugas kami pertama itu adalah pelatihan vokasi, pelatihan yang sifatnya skill, teknis. Sifatnya pendek. Pelatihan las, menjahit, untuk memberikan solusi jangka pendek. Kedua pengembangan sertifikasi kompetensi,” ucap Yassierli.
Penataan hubungan industrial yang harmonis dan penegakan norma kerja juga diurus oleh Kemnaker. Menurut Yassierli, tugas ini dilakukan Kemnaker untuk membuat pekerja dan pengusaha saling bersinergi untuk kelancaran dunia industri.
“Ketiga tugas kami itu adalah membangun hubungan industrial. Konteksnya itu buruh atau pekerja, ada pengusaha, bagaimana mereka bisa terjalin sebuah sinergi. Kita dorong perusahaan itu memiliki perjanjian bipartit antara manajemen dengan pekerja. Keempat tugas kami sebenarnya adalah penegakan norma kerja dan K3, konteksnya sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial buat pekerja,” katanya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News