Colomadu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kecamatan ini sangat unik karena terpisah dengan Kabupaten Karanganyar. Kok bisa?
Secara geografis, Kecamatan Colomadu memang terpisah dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Karanganyar. Menukil dari laman resmi Kabupaten Karanganyar, Kecamatan Colomadu termasuk sebagai wilayah eksklave. Apa maksudnya?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, eksklave adalah bagian (daerah) suatu negara yang terpisah dan berbentuk suatu enklave. Eksklave juga bisa bermakna daerah (wilayah) budaya yang berada jauh dari daerah asal budaya.
Sederhananya, dalam konteks di Kecamatan Colomadu ini, eksklave adalah wilayah yang terpisah dari wilayah utama kabupaten/kota dan dikelilingi oleh wilayah kabupaten/kota lain. Jadi, secara administratif, Colomadu adalah milik Kabupaten Karanganyar. Namun, letaknya dikelilingi oleh Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Boyolali.
Bahkan, jarak Colomadu dengan pusat pemerintahan di Karanganyar mencapai 23 km. Hal ini tentu unik, mengingat jika masyarakat Colomadu ingin mengurus keperluan administrasi ke tingkat kabupaten, mereka harus ‘menjelajahi’ kota/kabupaten lain sebelum tiba di Karanganyar.
Colomadu bukan satu-satunya daerah eksklave di Indonesia. Data yang dirangkum oleh GoodStats, beberapa contoh daerah yang tergolong sebagai eksklave adalah Kabupaten Lahat (dipisahkan Kota Pagar Alam), Kabupaten Muara Enim (dipisahkan Kota Prabumulih dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir), Kabupaten Bima (dipisahkan Kabupaten Dompu), dan sebagainya.
Mengapa Colomadu Terpisah dari Karanganyar?

Peta Kab. Karanganyar | Pemkab Karanganyar
Mrangkum dari berbagai sumber, Colomadu dulunya adalah wilayah yang dinaungi Kadipaten Mangkunegaran. Sebelum Indonesia merdeka, Mangkunegaran membawahi banyak wilayah di Jawa tengah, termasuk Karanganyar.
Sejak awal, Colomadu memang sudah ‘terhubung’ dengan kecamatan-kecamatan lain di Karanganyar. Dulu, namanya pun bukan Colomadu, tetapi Malangjiwan.
Beberapa saat setelah Indonesia merdeka, Mangkunegaran menyerahkan wilayah tersebut pada pemerintah Indonesia. Akhirnya, nama Malangjiwan diubah menjadi Colomadu.
Kemudian, beberapa waktu setelah merdeka, dibentuklah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1947 tentang Pembentukan Haminte-Kota Surakarta. Lewat UU ini, Kota Surakarta dibentuk dengan pemekaran yang ‘diambil’ dari beberapa wilayah di sekitar Karanganyar.
Saat itu, ada delapan kelurahan yang diputuskan masuk ke dalam Kota Surakarta, yakni Karangasem, Jajar, Kerten, Sumber, Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan, dan Mojosongo. Letak kelurahan-kelurahan ini berada di antara Kecamatan Colomadu dan Kabupaten Karanganyar, membuatnya seakan ‘memisahkan’ kecamatan tersebut dengan induknya.
Dengan demikian, Colomadu menjadi salah satu daerah Indonesia yang menjadi daerah eksklave hingga saat ini. Bahkan, meskipun hanya sebuah kecamatan, ekonomi Colomadu berkembang cukup pesat.
Colomadu juga menjadi salah satu kecamatan yang terpadat di Karanganyar. Akan tetapi, dari segi luas wilayah, Colomadu justru menjadi kecamatan terkecil di Kabupaten Karanganyar.
Ada Bekas Pabrik Gula Legendaris
Colomadu memang cukup unggul di bidang ekonomi. Selain karena dekat dengan Surakarta, di kecamatan ini dulunya pernah berdiri sebuah peninggalan megah dari Mangkunegaran, yakni Pabrik Gula Colomadu.
Didirikan di abad-19, Pabrik Gula Colomadu menjadi salah satu bukti masa kejayaan agroindustri di era kolonial. Namun, pabrik ini kemudian berhenti beroperasi pada 1997. Tahun 2018, bekas pabrik direvitalisasi dan dibuka sebagai tempat wisata.
Kini, kawasan hasil revitalisasi Pabrik Gula Colomadu disebut dengan De Tjolomadoe. De Tjolomadoe juga menjelma menjadi pusat kebudayaan terbesar di Solo Raya dengan berbagai kegiatan menarik yang dapat dilakukan oleh siapa saja yang mengunjunginya.
Colomadu juga dekat dengan bandara yang akses tol. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki banyak perumahan, perhotelan, hingga area industri yang ikut membantu penopang perekonomian daerah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News