arifin rahman abidin inovasikan plasticpay gerakan daur ulang plastik peraih satu indonesia awards - News | Good News From Indonesia 2025

Arif Rahman Abidin: Inovasikan Plasticpay, Gerakan Daur Ulang Plastik Peraih SATU Indonesia Awards

Arif Rahman Abidin: Inovasikan Plasticpay, Gerakan Daur Ulang Plastik Peraih SATU Indonesia Awards
images info

Arif Rahman Abidin: Inovasikan Plasticpay, Gerakan Daur Ulang Plastik Peraih SATU Indonesia Awards


Ditengah maraknya perbincangan soal krisis lingkungan, sampah plastik masih menjadi isu yang menghantui dunia. Indonesia menjadi negara dengan catatan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Saat banyak orang mulai lelah membicarakan masalah ini tanpa solusi, Arif Rahman Abidin justru memilih jalan berbeda, ia memilih untuk beraksi.

Semuanya berawal dari keresahan Arif Rahman Abidin. Di saat orang-orang berpikir untuk merayakan liburan, bersenang-senang, tetapi pikirannya justru dipenuhi oleh kegelisahan.

Banyak bukit telah menjadi sampah, aliran air sungai berubah menjadi aliran plastik. “Orang sudah capek ngomongin sampah, saatnya ada yang bergerak” kenangnya. Dari keresahan tersebut lahirlah Plasticpay.

baca juga

Dari Resah Jadi Aksi

Arifin Rahman Abidin tumbuh dengan hati penuh cinta lingkungan. Ia meyakini bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memberi jejak baik bagi lingkungan yang ditinggalinya. Ia tidak hanya melihat sampah plastik sebagai tumpukan yang merusak pemandangan, tetapi juga sebagai tanda bahwa ada yang keliru dengan kebiasaan mereka.

Disaat banyak orang hanya diam dan menonton, Arif memilih untuk peduli. Baginya, keresahan bukanlah suatu hal yang dapat menghentikannya, melainkan menjadi titik awal untuk melangkah. Dari kegelisahan tersebut lahir sebuah gagasan emas : bagaimana jika sampah yang dianggap tidak berharga dapat dirubah menjadi sesuatu yang bernilai?.

Plasticpay hadir sebagai jawaban dari seluruh pertanyaannya. Sebuah gerakan sosial yang tidak hanya memberikan slogan dan kata – kata, tetapi juga soal harapan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil, dari sebotol plastik di tangan setiap orang.

Plasticpay, Cara Baru Menghargai Sampah

Sampah plastik biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah, bayangkan jika sampah plastik tersebut dapat berubah menjadi sesuatu yang bernilai. Melalui plasticpay, masyarakat diajak untuk mengubah kebiasaan mereka terhadap samph plastik.

Plasticpay hadir dengan konsep sederhana namun berdampak luas dengan mengubah sampah botol plastik menjadi nilai yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Melalui ReverseVendingMachine (RVM) yang tersebar di berbagai titik pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan, sekolah, dan perkantoran.

Reverse Vending Machine (RVM) | Plasticpay.com 
info gambar

Reverse Vending Machine (RVM) | Plasticpay.com 


Plasticpay memiliki cara kerja yang amat mudah untuk di ikuti. Masyarakat hanya perlu memasukkan botol plastik ke dalam mesin, lalu secara otomatis sistem akan mengenali, menghitung, dan mengonversinya menjadi poin digital di aplikasi.

Poin tersebut tidak hanya berhenti di layar aplikasi pengguna bisa menukarnya satu botol bernilai 56 poin, setara dengan Rp.56. Dengan begitu, setiap botol yang disetorkan memiliki circular value: Dari masyarakat kembali ke masyarakat.

Dalam wawancaranya bersama Nusantara TV, Arif Abidin menjelaskan bahwa sejak awal plasticpay dibuat sebagai platform untuk mengubah kebiasaan masyarakat terhadap sampah plastik. “Plasticpay dibangun untuk mengubah perilaku masyarakat supaya lebih peduli terhadap sampah plastk. Kami memberi apresiasi setiap kali mereka menukarkan botol, sehingga ada dampak langsung yang dirasakan,” ujarnya.

Arif memilih untuk fokus pada botol plastik di tengah banyaknya sampah plastik lain. Menurutnya karena infrastruktur daur ulangnya sudah mapan. “Alurnya jelas, dari pengumpulan sampai daur ulang. Jadi fokus kami pada yang benar-benar bisa dimanfaatkan kembali, bukan jadi tumpukan baru,” tambahnya.

Proses pendaur ulangan botol plastik tersebut cukup menarik :

1. Botol plastik yang disetorkan akan dicacah menjadi serpihan flex.

2. Serpihan itu kemudian dilelehkan dan diubah menjadi recycled polyester fiber.

3. Dari sini lahirlah produk-produk baru yang bermanfaat: dakron untuk isi bantal dan guling, kain felt, kain rasfur, hingga geotekstil.

Lebih dari itu, Arif menegaskan bahwa Plasticpay tidak akan menimbulkan masalah baru. “Kami sudah punya sistem pengolahan yang terstruktur, sehingga setiap botol yang masuk ke Plasticpay benar-benar diolah sampai tuntas. Jadi, tidak ada sampah plastik baru yang tercipta dari program ini,” katanya.

Baginya, kunci keberhasilan Plasticpay bukan hanya memberi insentif kepada masyarakat, tapi juga memastikan rantai daur ulang berjalan dengan rapi. “Kami ingin masyarakat sadar bahwa satu botol saja punya nilai. Kalau dikumpulkan berjuta-juta botol, dampaknya bukan hanya ekonomi, tapi juga lingkungan,” tutupnya.

Antusiasme Masyarakat yang Tinggi

Saat ini Plasticpay sudah memiliki lebih dari 700 titik pengumpulan di wilayah Jawa-Bali. Dari titik-titik pengumpulan itu, setiap harinya terkumpul sekitar 20-30 ribu botol plastik dari mesin RVM.

Angka tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat sebenarnya memiliki kepedulian terhadap lingkungan mereka. Hanya saja mereka butuh sistem yang jelas, bukti nyata bukan sekedar ajakan, kemudahan akses dan apresiasi nyata.

Lewat RVM Plasticpay, masyarakat mulai berani untuk mengubah mindset dan kebiasaan mereka terhadap sampah plastik dengan lebih tersistem.

"Antusiasme masyarakat sangat tinggi, mereka senang karena selain ikut menjaga lingkungan, ada manfaat langsung yang mereka terima," ujar Arifin.

Melalui sistem sederhana Plasticpay, kepedulian terhadap sampah plastik khususnya botol tidak lagi dipandang sebagai kewajiban yang memberatkan. Hal tersebut menjadi kebiasaan baru yang dapat dilakukan dengan menyenangkan dan menguntungkan.

baca juga

Tantangan di Balik Perjalanan

Meski inovasi yang ia gagas mendapat sambutan baik, perjalanannya tidak selalu menemui jalan mulus. Tantangan terbesar justru ada pada edukasi masyarakat.

Masih banyak masyarakat yang belum peduli, bahkan ada pula yang sekadar usil dalam menyikapi adanya Plasticpay. Dalam wawancaranya, Arifin mengatakan bahwa RVM di beberapa tempat sempat mengalami vandalisme.

Dibalik kerikil tajam perjalanannya, Arifin tidak mudah patah semangat. Ia percaya, dengan banyaknya pihak berkolaborasi bersama, perubahan pandangan akan sampah plastik dapat cepat terjadi. 

"Harapannya, masyarakat bukan hanya jadi penghasil sampah, tetapi juga bisa jadi pentransformasi sampah melalui perantara Plasticpay ini," Tegasnya.

Menutup dengan Harapan

Arifin menekankan bahwa infrastruktur dan edukasi sudah tersedia dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Namun, semua itu tidak akan berguna tanpa adanya partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri.

"Kami sudah menciptakan sistem dan fasilitas pengolahan yang terstruktur dan mudah diakses, tapi pada akhirnya keberhasilan pada program ini ada di tangan masyarakat. Kalau ikut berpartisipasi, manfaatnya bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kita semua," jelasnya pada akhir sesi wawancara.

Plasticpay merupakan bukti nyata bahwa dari satu kegelisahan dapat lahir gerakan besar. Perubahan tidak harus dimulai dengan langkah yang rumit, cukup dari satu botol plastik yang kita kumpulkan.

Arifin dapat membuktikan, lewat inovasinya, botol plastik yang hari ini kita buang dapat berubah menjadi bantal empuk, kain hangat, hingga geotekstil, sekaligus membuka jalan menuju Indonesia lebih bersih dengan satu kebiasaan, yaitu "berani mengumpulkan dan mendaur ulang plastik-mu."

Produk hasil daur ulang botol plastik dari mesin RVM |Instagram|plasticpaytechn
info gambar

Produk hasil daur ulang botol plastik dari mesin RVM |Instagram|plasticpaytechn


Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.