Fenomena pencemaran lingkungan masih menjadi PR besar untuk bangsa Indonesia agar terbenahi secara menyeluruh. Andil Kawan GNFI sangat dibutuhkan untuk mewujudkan lingkungan yang bebas dari pencemaran, oleh pihak tidak bertanggung jawab. Agung Triono sejak tahun 2021 selaku penggerak Kampung Berseri Astra menginisiasi agar masyarakatnya mau bersama-sama membangun Desa Lenggoksono Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang menjadi Desa yang mampu membenahi kerusakan lingkungan.
Terdapat empat pilar utama yang ingin terus dikembangkan oleh masyarakat Desa Lenggoksono, diantaranya Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan. Untuk memberikan pengertian kepada masyarakat mewujudkan pilar tersebut tidaklah mudah. Dalam wawancara pada Senin, (22/09/2025) Agung Triono menjabarkan “Kesulitan yang paling besar saat pertama kali menginisiasi gerakan ini adalah proses membangun komitmen dan kesadaran masyarakat. Selain itu keterbatasan fasilitas juga menjadi salah satu kesulitan pada awal gerakan ini berlangsung.”
Proses membangun kesadaran ini tidak bisa diterima oleh semua orang, karena itu butuh pendekatan-pendekatan seperti menjalin kerja sama dengan berbagai pihak sehingga masyarakat merasa dilibatkan. Dalam proses membangun komitmen, sering dilakukan edukasi dan workshop untuk seluruh warga dari semua kalangan agar tumbuh rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap pemeliharaan lingkungan.
Konservasi Terumbu Karang | Agung Triono
Dusun Lenggoksono diberkahi berbagai macam keanekaragaman keindahan alam serta hayati. Salah satunya Pantai Banyu Anjlok yang menjadi salah satu destinasi wisata utama di Dusun Lenggoksono. Dalam prakteknya menjadikan Dusun Lenggoksono sebagai Kampung Berseri Astra, warga Lenggoksono beserta penggerak Kampung Berseri Astra rutin melakukan program atau kegiatan Bersih Pantai dan Bersih Sungai secara berkala.
Selain itu untuk turut serta menjaga keseimbangan ekosistem alam, warga Lenggoksono memberdayakan konservasi alam salah satunya pemberdayaan terumbu karang. Serta melakukan pengawasan secara rutin guna menghindari praktik Illegal Fishing yang masih marak terjadi.
Tidak hanya menjaga ekosistem alam, masyarakat Lenggoksono bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan sistem pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Mengurangi, Menggunakan ulang, dan Mendaur Ulang. Untuk mendukung program tersebut, warga rutin melaksanakan kegiatan bersih desa yang disebut sebagai Sabtu Bersih yang dilaksanakan satu minggu sekali.
Tidak hanya bersih desa, warga juga diwajibkan untuk turut serta melakukan penghijauan disekitar rumah masing-masing. Dengan menanam pohon ataupun sayur mayur yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh setiap warga.
Rumah Botol | Agung Triono
Sampah daur ulang yang sudah dikumpulkan dimanfaatkan warga untuk dijadikan sebagai barang yang bermanfaat, umumnya sampah daur ulang ini dijadikan hiasan, pot bunga, atau kerajinan tangan. Namun menariknya, warga desa Dusun Lenggoksono menyulap botol air mineral menjadi sebuah rumah yang sering kali dimanfaatkan untuk pertemuan atau rapat warga sekitar.
Rumah Botol sendiri terdiri dari berbagai macam sampah plastik yang dipadatkan. Tidak hanya dibuat menjadi rumah, sampah-sampah plastik tersebut juga dimanfaatkan menjadi pondasi pembuatan taman dan fasilitas kampung lainnya contohnya seperti Gazebo. “Rumah Botol ini akhirnya menjadi icon desa Lenggoksono karena keunikannya”, ucap Agung Triono.
Selain memberdayakan lingkungan warga desa juga tak lupa akan kewajiban berpendidikan setiap individu. Untuk mendukung gerakan tersebut warga mendirikan Sanggar Pasinaon Maritim wilayah ini dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah alam. Kegiatan Yang dilaksanakan sangat beragam, mulai dari pendidikan berbasis keterampilan diantaranya keterampilan membaca, menulis, juga teknologi.
Tak hanya dibidang akademik, sanggar Pasinaon Maritim juga memfasilitasi remaja maupun anak-anak yang ingin mengembangkan bakatnya entah itu menjadi penyanyi, penari, ataupun pemusik. Di Sanggar ini berisikan berbagai macam kegiatan yang bisa melatih kemampuan remaja siswa siswi desa Lenggoksono untuk menyalurkan hobi dan bakatnya.
Para orang tua juga sangat mendukung program ini, bahkan mengikuti kegiatan pembinaan parenting untuk mendukung pemberdayaan kualitas sumber daya manusia.
Atas dedikasi dan kerja keras warga Desa Lenggoksono dalam upayanya menjaga pemberdayaan lingkungan, pada tahun 2023 Desa lenggoksono menyabet penghargaan sebagai kategori utama Kampung Iklim tingkat Nasional dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Hal ini membuat warga semakin semangat untuk terus memberdayakan lingkungan yang bebas dari pencemaran lingkungan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
