Setiap perjalanan delegasi Global Volunteer (GV) bersama AIESEC in IPB tentu selalu membawa cerita yang berbeda. Bagi delegasi yang bernama Rhaineer Lumingkewas Basuny, perjalanan ini bukan hanya trip ke luar negeri, tetapi bagian penting dalam hidupnya yang penuh dengan pengembangan diri, pembelajaran, dan penyesuaian terhadap kultur budaya asing.
Ketika pertama kali menjejakkan kaki di Vietnam, Rhaineer tidak pernah menyangka bahwa pengalaman GV akan begitu membekas dalam hidupnya dan semua terasa baru. Suasana kota, bahasa yang terdengar asing, hingga makanan dengan cita rasa yang berbeda dari kesehariannya di Indonesia. Namun di balik semua perbedaan itu, Ia justru menemukan kehangatan dan pelajaran berharga.
Interaksi Rhaineer dan orang-orang di Vietnam selalu mendatangkan cerita, kebiasaan, dan pandangan hidup yang berbeda, tetapi disatukan oleh satu tujuan, yaitu memberi dampak melalui GV. Dari situ, ia belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kesempatan untuk saling melengkapi.
“GV adalah salah satu pengalaman yang tidak dapat dilupakan karena saya belajar banyak hal sekaligus bisa mengenal lebih dalam budaya yang ada di Vietnam,” ujarnya.
Ia teringat saat mengikuti kegiatan bersama masyarakat lokal. Meski terkadang terbentur bahasa, senyum dan gestur sederhana sudah cukup untuk menjembatani komunikasi. Dari pengalaman itu, Rhaineer memahami bahwa empati dan kesediaan untuk mendengar jauh lebih penting daripada sekadar kata-kata.
Selain mengenal budaya Vietnam yang penuh tradisi, Rhaineer juga belajar tentang dirinya sendiri. Ia menemukan keberanian untuk keluar dari zona nyaman, mengasah kemampuan kepemimpinan, serta belajar mengelola perbedaan dengan bijak.
Kini, setiap kali mengenang hari-harinya di Vietnam, Rhaineer selalu merasa bersyukur; GV bukan hanya perjalanan singkat, melainkan sebuah bab kehidupan yang mengajarkannya arti persahabatan, keragaman, dan rasa percaya diri untuk menghadapi dunia yang luas.
Bagi Rhaineer, nilai AIESEC yang paling terasa untuknya selama mengikuti Global Volunteer adalah Living Diversity. Tinggal di negeri orang menuntut Rhaineer untuk beradaptasi dengan budaya baru yang awalnya terasa asing. Namun seiring berjalannya waktu, perbedaan itu justru menjadi sumber inspirasi.
Ia belajar untuk melihat sisi positif dari budaya lokal, menjadikannya contoh, dan perlahan melakukan upgrade diri. Jika Rhaineer harus menggambarkan pengalamannya dalam satu kata, pilihannya jatuh kepada “unik”.
Ia berkata, “Selama di Vietnam saya harus beradaptasi dengan budaya mereka yang asing. Tetapi, lama-kelamaan setelah saya mulai belajar dari budaya mereka membuat saya bisa meningkatkan diri karena belajar dari kebiasaan mereka yang bisa dijadikan sebagai contoh positif.”
Di Vietnam, ia melihat hal-hal baru yang tidak pernah ia lihat di Indonesia, seperti pakaian dan makanan, serta kebiasaan sehari-hari masyarakatnya. Semuanya terasa berbeda, unik, dan menarik.
GV juga menjadi ruang bagi Rhaineer untuk melakukan transformasi diri. Setiap tugas yang diberikan kepadanya ia jalani dengan penuh kesungguhan hingga akhirnya menyadari banyak perubahan positif dalam dirinya. Ia menjadi lebih disiplin, lebih berani mengambil inisiatif, serta lebih sabar dalam menghadapi perbedaan. Perubahan-perubahan inilah yang membuatnya merasa lebih dewasa dan percaya diri.
Rhaineer bersama host family-nya di Vietnam | Foto: Dokumentasi Global Volunteer AIESEC in IPB
Jika diberi kesempatan untuk kembali ke Vietnam, ia memilih untuk mencoba negara lain terlebih dahulu. Namun, bukan karena Vietnam tidak berkesan baginya, tetapi karena penasarannya untuk memiliki pengalaman baru di seluruh dunia membuatnya memilih untuk mencoba negara lain jika dia diberi kesempatan untuk kembali ke sana.
Kisah Rhaineer menegaskan bahwa Global Volunteer bukan hanya tentang perjalanan ke negeri orang, melainkan sebuah proses pertumbuhan diri yang membentuk karakter dan memperluas wawasan. Dari hamparan hijau Vietnam hingga ke dalam dirinya sendiri, pengalaman ini menjadi pijakan penting untuk terus berkembang dan memberi dampak positif di masa depan.
Melalui cerita seperti yang dialami Rhaineer, AIESEC in IPB terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang berani menghadapi perbedaan, terbuka terhadap keberagaman, serta siap membawa perubahan nyata bagi masyarakat global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
