Setiap hari Minggu, suasana di Desa Ciburayut terasa lebih hidup dan penuh semangat. Karang Taruna Baraya Anom menggagas sebuah kegiatan yang bertajuk “Buruan Kaulinan”, sebuah agenda rutin yang menghadirkan kembali keceriaan masa lalu melalui permainan tradisional. Bertempat di Alun-alun Desa Ciburayut dan Saung Paranet Cigowang, kegiatan ini menjadi wadah berkumpulnya warga lintas usia untuk berolahraga, bermain, dan bersilaturahmi.
Kegiatan selalu diawali dengan doa, pemanasan, hingga atraksi pencak silat Cimande, sebagai salah satu warisan budaya khas Jawa Barat yang penuh nilai filosofi. Setelah tubuh terasa hangat dan semangat membara, rangkaian permainan tradisional pun digelar dengan penuh antusias.

Potret anak-anak Desa Ciburayut nampak asik memainkan permainan congklat | sumber foto: Dok. Pribadi Belgi Alhuda
Anak-anak hingga orang tua larut dalam keseruan lompat tali, saling menguji ketangkasan dan kebersamaan. Suara riuh tawa terdengar ketika permainan gangsing dipertandingkan, beradu putaran siapa yang paling kuat dan lama. Di sudut lain, ada yang tenggelam dalam strategi dan kecermatan bermain congklak, sementara kelompok lainnya asyik melompat kotak demi kotak dalam permainan sondah.
Tak ketinggalan, berbagai permainan tradisional khas Jawa Barat lainnya turut dihadirkan, menghadirkan nostalgia bagi orang tua sekaligus memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda.
Lebih dari sekadar hiburan, Buruan Kaulinan adalah upaya Karang Taruna Baraya Anom untuk menjaga warisan budaya, mempererat tali persaudaraan antarwarga, sekaligus membangun ruang rekreasi sehat dan murah meriah bagi masyarakat Ciburayut. Minggu demi Minggu, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang bermain, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, kebanggaan, dan semangat gotong royong desa.

Anak-anak Desa Ciburayut pada saat berlatih penca silat Cimande | sumber foto: Dok. Pribadi Belgi Alhuda
Menurut Ketua Karang Baraya Anom, Belgi Alhuda, Karang Taruna Baraya Anom ingin menghadirkan kembali suasana kebersamaan lewat permainan tradisional, karena generasi muda sekarang harus mengenal bahwa budaya kita penuh dengan nilai kebersamaan, sportivitas, dan kegembiraan sederhana yang tidak kalah penting dengan permainan modern.
"Buruan Kaulinan ini merupakan agenda rutin yang diharapkan menjadi wadah silaturahmi antarwarga sekaligus ruang positif agar Minggu pagi di Desa Ciburayut semakin hidup,” ujarnya
Belgi menyebut, besar harapan agar masyarakat dapat turut serta mengedukasi dan menjaga anak-anaknya dalam kecenderungan bermain gadget. Sementara itu, bagi yang ingin berwisata, berolahraga, dan bermain setiap hari Minggu, fasilitas publik Alun-Alun Desa Ciburayut dapat digunakan. Tak hanya itu, bermain permainan tradisional dan taman baca yang di gagas oleh Karang Taruna juga bisa digunakan.
Buruan Kaulinan kini telah menjadi wajah baru Desa Ciburayut, dimana setiap akhir pekan sebuah perjumpaan antara tradisi, edukasi, dan rekreasi. Di tengah derasnya modernisasi, kegiatan ini menjadi bukti bahwa warisan budaya tetap bisa hidup, menyatu, dan membawa kebahagiaan bagi semua kalangan.
Yuk! ramaikan kembali geliat permainan berbasis edukasi setiap hari Minggu di Alun-alun Desa Ciburayut dan Saung Paranet Cigowang! Hadirkan kembali keceriaan bersama keluarga lewat permainan tradisional, olahraga, penca silat, hingga taman baca yang seru untuk semua usia.
Jangan biarkan anak-anak hanya terpaku pada gadget. Ajak mereka bermain sambil belajar budaya. Bersama Karang Taruna Baraya Anom, kita rawat kebeKaulina dan kita hidupkan kembali warisan leluhur. Datang serta ikut meriahkan, dan jadilah bagian dari Buruan Kaulinan Karang Taruna Baraya Anom Desa Ciburayut!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News