Sabtu, 9 Agustus 2025, suasana di Saung Cigowang, Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, berubah menjadi hangat, penuh tawa, dan sarat makna. Pasalnya, Karang Taruna Desa Ciburayut menggelar kegiatan Ngaliwet Bareng yang dipadukan dengan penanaman pohon dan sharing session kemerdekaan, sebuah rangkaian acara yang memadukan kebersamaan, kepedulian terhadap lingkungan, dan semangat nasionalisme.
Kegiatan dimulai sejak pukul 14.00 WIB dengan persiapan dan sambutan hangat dari para pengurus Karang Taruna. Saung Cigowang, dengan latar pemandangan hijau dan udara sejuk pedesaan, menjadi tempat yang ideal untuk menggelar acara ini.
Tidak hanya dihadiri oleh anggota Karang Taruna, kegiatan ini juga melibatkan tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah desa, pengurus Koperasi Desa Merah Putih dan pencinta lingkungan (pepeling) serta warga sekitar yang antusias bergabung.
Acara diawali dengan sharing sessions mengenai rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan serta evaluasi dilanjutkan dengan penanaman pohon sebagai simbol kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Pohon-pohon yang ditanam, seperti mangga, alpukat, dan durian, diharapkan menjadi warisan hijau untuk generasi mendatang. Kegiatan ini bukan hanya sekadar menanam, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa menjaga bumi adalah bagian dari perjuangan kita mengisi kemerdekaan.
Dengan tangan-tangan penuh semangat, tanah dipadatkan, bibit pohon ditegakkan, dan doa dipanjatkan agar pohon-pohon tersebut tumbuh subur dan memberikan manfaat.
Setelah itu, peserta berkumpul kembali di bawah naungan saung untuk memulai Sharing Session Kemerdekaan. Dalam sesi ini, beberapa narasumber dari kalangan tokoh pemuda, perangkat desa, dan pegiat sosial berbagi pandangan tentang arti kemerdekaan di era modern.
Mereka menekankan bahwa kemerdekaan bukan hanya soal peringatan setiap 17 Agustus, tetapi juga bagaimana kita memanfaatkannya untuk berkontribusi positif bagi masyarakat. Diskusi berlangsung hangat, dengan para peserta saling bertukar pendapat tentang peran pemuda dalam menjaga persatuan, membangun desa, dan mengembangkan potensi lokal.
Puncak kebersamaan terasa ketika seluruh peserta bersama-sama ngaliwet bareng. Di atas daun pisang yang terhampar, nasi liwet hangat, ikan asin, sambal, lalapan, dan lauk pauk lainnya tersaji. Semua duduk melingkar, tanpa sekat jabatan atau usia, mencicipi hidangan yang dimasak secara gotong royong sejak pagi. Suasana kekeluargaan begitu terasa, tawa riang dan obrolan santai mengalir di antara suapan.
Kegiatan ini membuktikan bahwa Karang Taruna bukan sekadar organisasi pemuda, tetapi motor penggerak kebersamaan dan perubahan positif di tengah masyarakat. Melalui kegiatan sederhana namun bermakna ini, mereka menunjukkan bahwa mengisi kemerdekaan dapat dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan, bermanfaat, dan melibatkan semua lapisan masyarakat.
Menjelang sore, acara ditutup dengan doa bersama dan komitmen untuk terus menjaga pohon yang telah ditanam, memperkuat tali silaturahmi, dan mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang.
Di bawah langit senja Saung Cigowang, semangat persaudaraan, kepedulian lingkungan, dan cinta tanah air berpadu indah, meninggalkan kesan mendalam bagi setiap peserta.
Dengan langkah kecil yang penuh makna ini, Karang Taruna Desa Ciburayut telah menorehkan jejak kebaikan menanam pohon, menanam persahabatan, dan menanam semangat kemerdekaan yang akan terus tumbuh dari generasi ke generasi.
Menurut Ketua Karang Taruna, Belgi Alhuda ada beberapa agenda yang akan dijalankan Karang Taruna baik program pelatihan dan menggelar kembali kegiatan dalam bidang seni budaya, yakni senam penca silat dan taman bacaan untuk anak-anak agar mengurangi mereka dalam ketergantungan gadget dan mengarahkan kepada aktivitas yang lebih positif berbasih kearifan lokal.
Selain itu dirinya berpesan kepada seluruh anggotanya agar terus melakukan kebaikan di masyarakat sekecil apapun yang kita bisa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News