gerakan perlindungan anak dari kekerasan seksual antarkan kakak aman indonesia raih penghargaan satu indonesia awards 2024 - News | Good News From Indonesia 2025

Gerakan Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual Antarkan Kakak Aman Indonesia Raih Penghargaan SATU Indonesia Awards

Gerakan Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual Antarkan Kakak Aman Indonesia Raih Penghargaan SATU Indonesia Awards
images info

Kasus kekerasan seksual pada anak menjadi masalah konkret yang diangkat oleh Hana Maulida. Seorang ibu dan pegawai negeri di bidang perlindungan anak bersama teman-teman lain dari Kabupaten Serang, Banten, mulai menggagas gerakan Kakak Aman Indonesia di tahun 2023.

Gerakan ini mendapat berbagai apresiasi dan penghargaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya, berhasil meraih penghargaan sebagai program pendidikan terbaik di ajang kompetisi nasional yang sudah diadakan lebih dari 15 tahun, yaitu SATU Indonesia Awards 2024. Ajang kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 18.000 pendaftar dan diberikan penilaian oleh dewan juri dari tokoh-tokoh nasional Indonesia. 

Selain itu di tahun 2023, Kakak Aman Indonesia termasuk dalam salah satu proyek sosial terbaik se-ASEAN dan menjadi program terpilih YSEALI Seeds for the Future. Program Kakak Aman Indonesia terpilih dari 800 lebih pendaftar dari berbagai negara di ASEAN. 

Integritas: Cahaya Kepemimpinan Muda untuk Masa Depan Indonesia

Kakak Aman Indonesia sebagai program terpilih YSEALI: upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak

Upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak melalui pendidikan seksual yang dilakukan oleh Hana Maulida juga mendapat apresiasi dari Sekolah Kak Seto, sekolah yang digagas oleh tokoh perlindungan anak Indonesia, Seto Mulyadi. 

Sejak dibentuk dari tahun 2023, Kakak Aman Indonesia sudah membangun jaringan relasi dan kolaborasi dengan berbagai lembaga, instansi pemerintah, komunitas serta media dalam menggaungkan kesadaran pendidikan seksual pada anak-anak. 

Kasus kekerasan seksual pada anak di Serang, Banten menjadi titik awal berdirinya Kakak Aman Indonesia 

Hana Maulida di kesempatan webinar daring pada hari Jumat (12/09/2025) yang diselenggarakan oleh GNFI bersama Astra membagikan kisahnya sebagai penerima penghargaan Satu Indonesia Awards 2024.

Di awal acara, senyum tipis dan sorot mata bersemangat terlihat saat Hana Maulida menceritakan pertemuannya dengan seorang anak perempuan. Seakan kembali mengenang pertemuan itu, dia mengungkapkan bahwa anak ini ceria dan sangat menyenangkan saat bertemu langsung. 

Tidak berselang lama, senyum tadi memudar saat dia menerangkan bahwa anak perempuan berumur 7 tahun itu adalah korban kekerasan seksual yang pelakunya adalah ayahnya sendiri.

Diselingi jeda seakan merasa berat saat mengingat kisah ini, Hana Maulida menuturkan kepada kawan GNFI bahwa anak perempuan ini sudah berusaha memberitahukan kepada ibunya, tetapi tidak ditanggapi dengan serius. Dalam kurun waktu 2 tahun, total terjadi lebih dari 10 kali kejadian.

Seorang ibu dari dua orang anak ini menceritakan dengan terus terang bagaimana rasa empati dan kemarahan yang dirasakannya saat itu membuat dirinya dan teman-teman memutuskan untuk tidak bisa hanya sekadar melihat dan mendengar.

Muncul pemikiran pada Hana Maulida, bahwa anak umur 7 tahun seharusnya sudah bisa diajak bicara, mengobrol, atau diberitahu. Mirisnya, tidak ada satupun yang memberitahu anak itu ketika ada seseorang yang memegang bagian pribadi tubuhnya, orang tersebut mempunyai niat yang tidak baik bahkan datang dari ayahnya sendiri.

Eka Yusrizal Maulasa: Dari Gerakan Sosial hingga Menjadi Bagian Sintesis KPK 2025

Dilansir dari data terbaru Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2025, terdapat kasus kekerasan sebanyak 21.877 dan 62,2% di antaranya korban berstatus anak. Rincian data ini mengungkapkan persentase korban mulai dari umur 0 - 5 tahun sebanyak 7,2%, umur 6 - 12 tahun sebanyak 19,8% dan umur 13 - 17 tahun sebanyak 35,2%. 

Dari data yang sama juga tercatat jenis kekerasan seksual adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis kekerasan lainnya. 

Bahkan menurut Hana Maulida pada saat pertemuan daring berlangsung, jumlah kasus ini seperti fenomena gunung es dimana kasus-kasus yang tidak dilaporkan jumlahnya lebih banyak lagi. 

"Banyak dari masyarakat yang tidak mau melapor karena merasa ini adalah hal yang aib, hal yang tabu, hal yang memalukan bagi mereka ketika mereka melaporkan. Bahkan ada juga yang bilang bahwa kalau dilaporkan, yah kami nggak punya modal apa-apa gitu. Karena kita tahu selelah itu berurusan dengan hukum. Sehingga banyak yang sudah menyerah duluan terutama masyarakat menengah ke bawah," ujar Hana Maulida membagi kisah nyata yang dialaminya saat terjun langsung ke masyarakat. 

Kenyataan bahwa tingginya tingkat kekerasan seksual pada anak dan ancaman yang justru bisa datang dari keluarga terdekat seperti orang tua atau guru sendiri menjadi alasan kuat untuk Hana Maulida dan teman-teman untuk membentuk upaya perlindungan secara aktif bagi anak-anak. 

Gagasan Kakak Aman Indonesia: pendidikan seksual interaktif dan menyenangkan bagi anak

"Fokus utama kami adalah memberdayakan anak untuk melindungi dirinya sendiri dengan pendidikan seksual yang interaktif dan menyenangkan," ujar Hana Maulida. Pernyataan ini menjadi poin utama yang berusaha dilakukan oleh gerakan Kakak Aman Indonesia sejak tahun 2023. 

Pendidikan seksual yang diberikan bertujuan agar anak mengerti tanda bahaya yang bisa saja menimpa dirinya dan tahu cara melindungi diri. Selain anak-anak, Kakak Aman Indonesia juga berupaya membangun kesadaran akan kasus kekerasan seksual anak di masyarakat luas.

Cerita unik dibagikan oleh Hana Maulida. Sambil tersenyum lebar dan semangat yang terpancar di raut wajahnya, dirinya mengatakan saat sedang fokus memberikan pendidikan seksual pada anak-anak, justru banyak permintaan dari orang dewasa di sekitar anak-anak seperti guru-guru, orang tua maupun komite di sekolah-sekolah yang meminta untuk diberikan pendidikan seksual bagi anak. Permintaan itu pun disanggupi dengan terbentuknya komunitas Guru Aman.

Rasa antusiasme yang ditunjukkan oleh berbagai pihak tidak lepas dari cara yang dibawakan oleh tim Kakak Aman Indonesia dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Mereka membuat pendidikan seksual yang tabu menjadi interaktif dan menyenangkan untuk anak-anak.

Edukasi menyenangkan dan interaktif tentang pencegahan kekerasan seksual pada anak

Berbagai kegiatan dilakukan mulai dari acara mendongeng, dialog interaktif, mewarnai, bernyanyi, menari dan games edukatif. Kegiatan lainnya adalah pembuatan poster edukasi yang menarik perhatian anak-anak generasi sekarang yang pada dasarnya sehari-hari terbiasa bermain menggunakan gadget. 

Tanpa menggunakan gadget, anak-anak lebih interaktif dengan memiliki inisiatif bertanya dan bercerita dengan para tim edukasi Kakak Aman Indonesia. Berbagai alat bantu yang menarik tetapi sederhana dan murah juga melengkapi kegiatan edukasi ini pada anak-anak.

Alat bantu edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak

Kakak Aman Indonesia juga bergerak secara pasti dengan membuat modul yang memuat edukasi pencegahan kejahatan seksual pada anak yang bisa ditiru atau dipraktikkan oleh siapa saja dan dimana saja. Hal ini bisa dilihat dengan total 17 lebih daerah sudah menerima manfaat dari edukasi seksual yang digaungkan.

Tidak sampai situ saja, Hana Maulida juga menyampaikan capaian gerakan Kakak Aman Indonesia sudah menjangkau 4.000 lebih anak-anak yang teredukasi dan 250 lebih guru dan orang tua sudah teredukasi.

 

Saat ini Kakak Aman Indonesia terus bergerak aktif dengan mengadakan kerja sama dengan Universitas Indonesia dalam program hibah terkait pendidikan seksual sensitif budaya di Kabupaten Ende, NTT. 

Mimpi-mimpi selanjutnya yang ingin diwujudkan oleh Hana Maulida bersama teman-teman dalam gerakan Kakak Aman Indonesia masih banyak dan akan melalui perjalanan yang panjang. Dengan proses yang terus dijalani, mereka ingin pendidikan seksual anak bisa diakses dan dijangkau oleh siapapun di seluruh wilayah Indonesia. 

Hana Maulida menyampaikan pesan kepada kawan-kawan GNFI bahwa semua orang bisa memberi perhatian dan saling peduli dengan anak-anak, bukan hanya anak sendiri tetapi tetapi juga anak-anak di sekitar kita. 

#kabarbaiksatuindonesia

 

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OL
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.