turun lapang mahasiswa ipb university strategi smk bina profesi bogor hadapi tantangan pendidikan modern - News | Good News From Indonesia 2025

Turun Lapang Mahasiswa IPB University: Strategi SMK Bina Profesi Bogor Hadapi Tantangan Pendidikan Modern

Turun Lapang Mahasiswa IPB University: Strategi SMK Bina Profesi Bogor Hadapi Tantangan Pendidikan Modern
images info

SMK Bina Profesi Bogor merupakan salah satu sekolah kejuruan di Kota Bogor yang memiliki visi singkat tapi sarat akan makna, yaitu MANTAP (Mandiri, Aspiratif, Nasionalis, Terampil, Adaptif, Profesional).

Visi ini menjadi pedoman dalam setiap kegiatan, baik di bidang akademik maupun pengembangan karakter, dengan harapan siswa-siswi SMK Bina Profesi Bogor tidak hanya berprestasi di sekolah, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Tim PKM RSH IPB University melakukan turun lapang di SMK Bina Profesi Bogor pada tanggal 15, 20, dan 22 Agustus 2025 lalu. Mahasiswa berkesempatan mewawancarai guru-guru dan melihat aktivitas sekolah sehari-hari, mulai dari metode pembelajaran dan kegiatan lain yang ada di sekolah.

Salah satu hal menarik di sekolah ini adalah penerapan pembelajaran dua shift, pagi dan siang. Jumlah siswa yang cukup banyak sementara ruang kelas terbatas membuat pembagian waktu ini menjadi pilihan terbaik agar semua siswa tetap bisa belajar dengan nyaman.

“Awalnya semua kelas belajar pagi, tapi sejak jumlah siswa bertambah, kami membagi jadwal agar pembelajaran tetap tertib,” ujar Pak Arif, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana. Ketika siswa kelas 11 melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), maka akan kembali menjadi satu shift saja. 

Salah satu tantangan utama di kelas datang dari kebiasaan generasi muda yang sulit lepas dari ponsel. Bu Tuti, guru Pendidikan Pancasila sekaligus wali kelas X TJKT, mengakui bahwa perhatian siswa kadang mudah teralihkan.

“Mereka sering kali ingin memegang ponsel saat belajar, entah untuk main game atau media sosial,” tuturnya. Untuk mengatasinya, teknologi diarahkan ke hal-hal yang positif. Tugas-tugas tertentu justru mendorong siswa memanfaatkan internet untuk mencari informasi atau menganalisis materi.

Namun, aturan tetap ditegakkan: ketika penggunaan ponsel tidak sesuai tujuan pembelajaran, konsekuensi langsung diberikan agar siswa belajar disiplin dan tanggung jawab.

Selain akademik, SMK Bina Profesi Bogor juga memberi perhatian pada pengembangan minat dan bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler seperti futsal, pramuka, paskibra, hingga seni musik menjadi sarana bagi siswa untuk melatih kerja sama, kreativitas, dan rasa percaya diri. Tim futsal sekolah bahkan sempat meraih prestasi di tingkat kota, menunjukkan bahwa bakat siswa mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah.

SMK Bina Profesi Bogor juga dikenal dengan lingkungan yang inklusif. Sejak dulu tidak pernah ada masalah soal perbedaan agama di sini. “Mayoritas siswa memang Muslim, tapi kalau ada yang non-Muslim kami beri kebebasan. Mereka bisa belajar agamanya di luar, misalnya di gereja,” kata Ibu Herlisna, guru BK sekaligus Kepala Program Jurusan Pemasaran.

Pembentukan karakter menjadi bagian penting dari pendidikan di SMK Bina Profesi. Setiap awal tahun ajaran, siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tidak hanya mengenalkan guru dan fasilitas, tetapi juga memberikan materi tentang etika, sikap saling menghargai, dan kerja sama. 

Meski berbagai program pengembangan diri sudah berjalan, SMK Bina Profesi tetap menghadapi realitas yang sering terjadi di banyak sekolah lain, yakni perundungan di antara siswa. Bu Herlisna mengungkap bahwa kasus perundungan di SMK Bina Profesi Bogor umumnya bersifat verbal, seperti ejekan soal fisik atau keluarga.

Meskipun terkesan sepele, kasus seperti ini bisa menjadi “bola salju” jika tidak segera ditangani. “Ada ejekan lama yang kadang diungkit kembali sehingga lukanya makin terasa bagi siswa yang jadi korban,” jelasnya. Sekolah pun mengambil langkah tegas, misalnya dengan memanggil orang tua. Bagi pihak sekolah, menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar adalah prioritas utama, sehingga kasus-kasus semacam ini tidak dibiarkan berlarut-larut.

Dalam pembelajaran sehari-hari, guru diberi keleluasaan menggunakan metode variatif agar siswa tidak cepat bosan. Dalam pelajaran Pendidikan Pancasila, misalnya, Bu Tutik sering mengaitkan materi dengan peristiwa nyata di sekitar siswa. Cara ini membuat nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan terasa lebih dekat dengan kehidupan mereka, bukan hanya teori di buku teks.

Meski jumlah siswa sempat berubah karena kebijakan pendidikan di wilayah Bogor, semangat guru-guru tetap sama. Kolaborasi antara wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran dijalankan agar setiap siswa mendapatkan perhatian sesuai kebutuhan, baik akademik maupun pengembangan diri.

Dengan visi MANTAP, pembelajaran dua shift yang terencana, pemanfaatan teknologi secara bijak, dan dukungan terhadap kegiatan ekstrakurikuler, SMK Bina Profesi Bogor berupaya mencetak generasi muda yang disiplin, percaya diri, dan siap menghadapi perkembangan zaman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OC
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.