Ketika berhadapan dengan sebuah masalah, umumnya sejumlah orang mencari teman sebagai pelarian untuk mencurahkan isi hati alias curhat. Kawan GNFI pastinya tahu bahwa curhat ke teman merupakan hal yang sangat lumrah; dari anak sekolah sampai yang sudah menikah, laki-laki ataupun perempuan, semuanya pernah melakukannya.
Di samping itu, curhat ke teman bisa saja menjadi solusi tepat dan mudah bagi sebagian orang. Kenapa? Pasalnya, Kawan tak perlu repot-repot pergi ke konselor setiap ada masalah, pun tak perlu mengeluarkan uang banyak hanya demi orang lain mau mendengar cerita kita.
Hanya saja, orang-orang acap kali luput dari menyadari bahwa curhat ke teman ibarat pisau bermata dua.
Baca Juga: Tips Memulai Journaling untuk Mengenal Diri Sendiri, Bagaimana Caranya?
Ketika Curhat ke Tempat yang Salah
Pada dasarnya, boleh-boleh saja curhat atau mengungkapkan persoalan hidup ke orang lain. Akan tetapi, ini punya potensi memantik masalah apabila kamu curhat ke tempat yang salah.
Manusia kerap kali tidak bisa ditebak dan penuh teka-teki. Teman yang selama ini kamu anggap selalu ada untukmu tidak menutup kemungkinan dirinya ternyata diam-diam membicarakanmu di belakangmu.
Tipe-tipe orang seperti ini, ketika kamu sudah tidak lagi berteman dengannya, sangat mungkin meninggalkanmu begitu saja. Lebih parahnya lagi, sangat tidak mustahil curhatanmu dengannya ia sebarluaskan tanpa mengindahkanmu sedikit pun. Bukannya makin lega setelah curhat, yang ada Kawan malah mendapat problem baru.
Oleh karena itu, Kawan GNFI tak boleh asal pilih seseorang sebagai tempatmu berteduh dan berkeluh-kesah. Curhatlah dengan orang yang tepat dan dapat dipercaya—yang dengannya rahasiamu terjaga; yang dengannya kamu bisa mendapatkan solusi terbaik—supaya tidak menimbulkan masalah yang berkepanjangan.
Meski begitu, jangan sampai Kawan terlalu membebaninya, ya! Bagaimanpun manusia pastinya memiliki titik jenuh.
Usahakan agar kamu jangan terlalu sering curhat ke teman sampai-sampai membuatnya bosan dan merasa tidak nyaman. Selain itu, Kawan wajib ingat, supaya bisa menjadi teman yang baik, kamu jangan hanya mendatanginya ketika ada masalah, tetapi juga di saat kamu bahagia.
Lebih lanjut, sangat penting bagi kamu memiliki, atau mungkin membangun, kecerdasan emosional. Kemampuan ini memungkinkanmu untuk terhindar dari pengambilan keputusan sesaat yang bisa saja merugikan diri sendiri. Dengan kecerdasan emosional yang mumpuni, Kawan GNFI dapat mengambil langkah dengan bijak serta berproses dalam mengelola masalah secara tenang sekalipun "badai" yang menghadang belum reda.
Nah, coba Kawan kaitkan hal tadi dengan kecerdasan emosional ini. Sebagai seseorang yang memiliki kecerdasan emosional, Kawan tak boleh langsung ujug-ujug curhat ke sembarang orang. Pikirkan dulu matang-matang: Sedekat apa kamu dengannya? Apakah dia bisa dipercaya? Apakah curhatanmu bisa ia jaga dan tidak disebar ke mana-mana?
Ketika Tak Ada Teman untuk Dijadikan Tempat Curhat
Semisal tidak ada teman yang cocok untuk dijadikan tempat curhat, lantas apa yang harus dilakukan?
Ketika masalah hidup yang timbul begitu berat dan sulit, masih ada Sang Pencipta yang siap mendengar keluh-kesah Kawan. Berdoalah; curahkan semua masalah, keluh kesah, dan sakit yang Kawan GNFI alami. Niscaya, Kawan akan mendapat petunjuk dan jalan keluar sesuai dengan yang kamu harapkan.
Butuh jawaban secara langsung? Kawan bisa mendatangi psikolog atau konselor yang siap memberikan solusi. Metode ini juga memungkinkan Kawan "beristirahat" sejenak dari permasalahan seraya terus berusaha untuk berpikir dengan jernih.
Tak hanya itu, membaca buku juga dapat menjadi pelarian di saat tak ada teman untuk curhat. Membaca buku bisa memberikanmu edukasi serta menjernihkan pikiran di saat kondisi diri sedang tidak stabil.
Kesimpulan
Curhat merupakan salah satu jalan sederhana untuk mengurangi beban yang kerap menyesaki hati saat tengah dilanda masalah hidup. Akan tetapi, curhat dengan seseorang hanya akan menambah masalah apabila kamu melakukannya dengan orang yang tidak tepat.
Pilihlah teman curhat yang memang kamu percaya; pilihlah seseorang yang dapat menjaga kerahasiaan curhatanmu sekaligus membantu menyelesaikan problem yang kamu hadapi tanpa harus menimbulkan masalah baru setelahnya.
Intinya, curhat yang sehat pasti akan membawakan manfaat untuk orang yang melakukannya.
Baca Juga: 10 Cara Mengisi Waktu Luang yang Positif untuk Remaja, Pelajar Wajib Baca!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News