stasiun medan stasiun peninggalan belanda yang punya kereta bandara pertama di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Stasiun Medan, Stasiun Peninggalan Belanda yang Punya Kereta Bandara Pertama di Indonesia

Stasiun Medan, Stasiun Peninggalan Belanda yang Punya Kereta Bandara Pertama di Indonesia
images info

Bukan di Jawa, stasiun yang dilengkapi dengan kereta bandara pertama berada di Medan, Sumatra Utara. Adalah Stasiun Medan, stasiun yang melayani kereta bandara paling awal di Indonesia.

Kereta bandara merupakan proyek yang dibangun oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Angkasa Pura. Kereta bandara pertama di Indonesia diluncurkan pada 25 Juli 2013 di bawah naungan PT Railink.

Tahun 2013, untuk pertama kalinya, Indonesia memiliki KA Airport Raillink Services (ARS) dengan rute Stasiun Medan ke Bandara Kualanamu dan sebaliknya.

Proyek kereta api bandara ini kemudian berkembang di berbagai bandara lainnya di Indonesia. Saat ini, sudah ada beberapa kereta api bandara yang beroperasi, seperti di Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan sebagainya.

Stasiun Peninggalan Belanda

Berdiri di atas lahan seluas 70.004 meter persegi, Stasiun Medan adalah salah satu stasiun lawas peninggalan Belanda di era kolonial dulu. Diresmikan pada 25 Juli 1886 oleh Deli Spoorweg Maatschappij (DSM), stasiun ini awalnya terhubung dengan Stasiun Labuhan dengan panjang jalur 16,7 kilometer.

Kemudian, pembangunan jalur rel dilanjutkan dari Stasiun Labuhan sampai Stasiun Belawan—diresmikan pada 16 Februari 1888. Seiring berjalannya waktu, jalur di Stasiun Medan terus berkembang hingga 553 km sampai Aceh.

Uniknya, bekas kantor DSM masih ada dan masih sangat terawat hingga saat ini. Kini, kantor tersebut digunakan sebagai kantor KAI Divisi Regional 1.

Stasiun Medan, Susur Jalur Kereta Penanda Kejayaan Tembakau dari Deli

Stasiun Medan sendiri sudah mengalami perombakan besar-besaran. Akan tetapi, arsitektur bangunan lamanya masih terlihat, utamanya di peron jalur 2 dan 3, depo lokomotif, Jembatan Titi Gantung, dan menara jam.

Kawan GNFI, uniknya, tepat di ulang tahun Stasiun Medan yang ke-123 di tahun 2013 lalu, stasiun ini menjadi stasiun pertama di Indonesia yang memiliki sistem kereta bandara. Sejak saat itu, sistem kereta bandara sudah terintegrasi dan mempemudah penumpang yang ingin pergi ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang.

Selain melayani kereta api bandara, Stasiun Medan juga melayani kereta lokal, yakni Kereta Api Sri Lelawangsa dan Siantar Express. Ada juga kereta api jarak jauh yang siap mengantarkan penumpang ke tujuannya, seperti Kereta Api Sribilah Utama dan Putri Deli.

KA Sri Lelawangsa yang Permudah Mobilisasi Masyarakat

Menyadur dari sebuah unggahan di @kabandararailink, saat ini kereta api yang melayani tujuan dari Stasiun Medan ke Bandara Kualanamu adalah Sri Lelawangsa.

Kereta pertama yang beroperasi di jalur ini adalah ARS Kualanamu. Lalu, per 1 Juli 2024, layanan kereta api ini dilebur dengan Sri Lelawangsa.

Biaya yang perlu dikeluarkan penumpang untuk menuju bandara pun murah, yakni Rp40.000 saja, dan berlaku untuk rute sebaliknya.

Dari Stasiun Medan ke Bandara Kualanamu, KAI menyediakan 12 jadwal keberangkatan kereta. Jadwal keberangkatan pertamanya adalah pukul 05.20 WIB. Sementara itu, kereta akan tiba di bandara pukul 06.04 WIB.

Di sisi lain, jadwal keberangkatan terakhirnya adalah pukul 19.25 WIB dengan waktu tiba pukul 20.07 WIB. Jadwal ini merupakan penyesuaian terbaru yang dilakukan oleh KAI berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025 yang sudah diterapkan sejak 1 Februari 2025.

Kawan GNFI, KA Bandara ini juga melayani perjalanan dari Bandara Kualanamu ke Stasiun Medan. jadwal keberangkatan terpaginya adalah pukul 06.45 dan tiba di Medan pukul 07.27. Sedangkan jadwal paling larutnya adalah pukul 21.10 dan tiba di jam 21.54.

Keberadaan kereta api bandara tentu sangat mempermudah penumpang. Selain itu, fasilitas-fasilitas mumpuni, seperti AC, tempat duduk yang bersih, pelayanan yang baik, hingga harga tiket yang terjangkau diharapkan semakin menambah kenyamanan penumpang.

Stasiun Beos: Stasiun Terbesar di Indonesia yang Masih ‘Beraroma’ Belanda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.