kisah faishal arifin jalankan silver 999 dari semangkuk mie ayam hingga sebongkah perhiasan - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Faishal Arifin Jalankan Silver 999, dari Semangkuk Mie Ayam hingga Sebongkah Perhiasan

Kisah Faishal Arifin Jalankan Silver 999, dari Semangkuk Mie Ayam hingga Sebongkah Perhiasan
images info

Bicara soal perhiasan, apa yang terlintas pertama kali di pikiran Kawan? Pernak-pernik emas, kalung dan gelang dari perak, hingga berbagai macam aksesoris lainnya tentu tak lepas dari pembahasan yang satu ini.

Umumnya, perhiasan bisa menjadi simbol akan kekayaan seseorang. Hal ini wajar, sebab tidak semua perhiasan tersebut bisa didapatkan dengan harga yang murah.

Namun apa jadinya jika seseorang bisa memiliki perhiasan walau tanpa latar belakang ekonomi yang mapan sebelumnya? Itulah kisah perjalanan dari Faishal Arifin, pemilik Silver 999 yang berlokasi di Malang, Jawa Timur.

Bagaimana perjalanan dari pemuda yang awalnya hanya berjualan mie ayam tersebut hingga bisa memiliki usaha kerajinan perhiasan?

Baca Juga: Darlene Rowena Adiprasetyo, Gen-Z Penggerak Inklusi lewat House of Hope

Awal Mula Perjalanan

Keberhasilan Faishal menjalankan bisnis perhiasan tidak lepas dari perjalanan panjang yang sudah dia lewati dulunya. Namun perjalanan panjang inilah yang pada akhirnya menemukan Faishal dengan jalan yang dia tekuni hingga saat sekarang.

Dilansir dari E-Booklet 14th SATU Indonesia Awards 2023, berbagai profesi sudah pernah dijalani oleh Faishal dulunya. Mulai dari penjual mie pangsit dan ayam bakar keliling, hingga peternak ayam kampung sudah pernah dilalui pemuda tersebut.

Bahkan perjuangan hidup membuatnya mesti merantau hingga ke Kalimantan Selatan. Meskipun tidak mendapatkan pekerjaan yang mumpuni, perjalanannya ke Tanah Borneo ini ternyata menjadi gerbang awal yang merubah hidup seorang Faishal Arifin ke depannya.

Konsisten di Jalan Perak

Ketika dirinya merantau ke Kalimantan, Faishal mendapatkan berbagai macam ilmu terkait produksi perhiasan. Dirinya mulai mencoba membuat berbagai macam perhiasan untuk masyarakat setempat.

Berbekal ilmu yang dia dapatkan dari tanah rantau inilah Faishal kemudian mencoba memulai bisnis di bidang perhiasan ketika kembali ke Malang. Perjalanan awalnya memulai karier di bidang ini juga tidak cukup mudah.

Dikutip dari laman ANTARA, pada awalnya Faishal sudah mulai menjual jasanya tanpa memiliki modal perhiasan sedikit pun. Dia membuat katalog dari majalah bekas yang disusun sedemikian rupa.

Katalog dari majalah bekas ini tentu tidak meyakinkan para pelanggan pada awalnya. Namun berkat kegigihan Faishal, dirinya berhasil mendapatkan pelanggan pertama dan memanfaatkan pesanan tersebut sebagai modal awal dalam menjalankan bisnisnya.

"Akhirnya orang pesan, tapi saya minta DP, nah uang DP itu untuk modal pertama," jelas Faisal seperti yang dinukil dari laman ANTARA.

Pesanan pertama inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Silver 999, unit usaha yang Faishal geluti hingga sekarang. Keterampilannya dalam membuat perhiasan membuat para pelanggan yang puas membagikan pengalamannya ke khalayak luas.

Tidak untuk Diri Seorang

Perjalanan panjang Faishal akhirnya membuahkan hasil. Dari yang awalnya hanya menjual semangkuk mie ayam, kini Faisal berhasil mengumpulkan omset hingga ratusan juta dari bisnis Silver 999.

Namun keberhasilannya dalam menjalankan bisnis bukanlah akhir bagi Faishal. Keuntungan yang maksimal tidak menjadi satu-satunya tujuan yang ingin diraih oleh pemuda tersebut.

Faishal juga turut merangkul masyarakat di sekitar agar bisa merasakan dampak dan manfaat seperti yang dia dapatkan. Faishal melakukan pembinaan bagi para pengrajin perhiasan di Malang, Jawa Timur agar bisa memaksimalkan hasil usaha yang mereka jalankan.

Selain itu, Faishal juga mengajarkan ilmu-ilmu wirausaha bagi pemuda yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena terkendala biaya. Ilmu yang dia ajarkan ini bisa menjadi bekal agar anak-anak tersebut bisa mengembangkan potensi diri ke depannya.

Berkat keberhasilan dan kontribusinya di tengah masyarakat, Faishal Arifin mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2015 silam. Penghargaan ini tentu menjadi langkah awal bagi Faishal agar bisa makin berdampak untuk masyarakat hingga masa yang akan datang.

#kabarbaiksatuindonesia

Baca Juga: Baltasar Klau Nahak, Perpustakaan Keliling Agape, dan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.