Kehidupan masa kecil seorang manusia mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan dewasanya kelak nanti. Semua orang tua di dunia ini pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang ceria. Namun, apa yang terjadi apabila kebahagiaan anak itu direnggut secara paksa oleh orang lain dan digantikan oleh trauma berkepanjangan?
Kekerasan seksual dapat terjadi tanpa sepengetahuan kita, apalagi kekerasan seksual pada anak yang masih kurang terpapar pengetahuan akan seksualitas. Terdapat beragam bentuk kekerasan seksual terhadap anak seperti meminta atau memaksa seorang anak melakukan aktivitas seksual, menampilkan sesuatu yang tidak pantas terkait alat kelamin, menampilkan pornografi, melakukan hubungan seksual dengan anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak, dan melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik di luar tindakan medis.
Dilansir dari data KemenPPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), kasus kekerasan seksual mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2023 tercatat ada 18 ribu lebih kasus kekerasan pada anak dan 11 ribu diantaranya merupakan kasus kekerasa seksual pada anak. Bertambah hampir 50% dari sebelumnya pada tahun 2021. Lonjakan ini menunjukkan bahwa masih belum adanya perhatian penuh atas perlindungan dan keamanan terhadap anak-anak begitu pula dengan edukasi mengenai pencegahannya.
Salah satu dari kita merasa tergerak untuk mengambil tindakan nyata untuk mengedukasi anak-anak berharga masa depan bangsa ini. Hana Maulida dan dua rekannya yang bernama Nining Fatmawati dan Nining Fatimah menginisiasi gerakan Kakak Aman Indonesia. Sebuah gerakan yang hadir untuk mengedukasi dan memberikan awareness mengenai kekerasan seksual dengan bahasa yang sederhana di jenjang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Aksi inisiatifnya ini memberi kesadaran tidak hanya kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa lainnya bahwa isu ini penting dan perlu perhatian khusus dalam pencegahannya.
Dharma Sucipto hingga SATU Indonesia Awards 2012, Tumbuhkan Sadar Jajanan Sehat dari Gresik
Melalui Kakak Aman, Hana Maulida dan segenap rekan volunteer memberikan pencegahan dengan langsung memberikan contoh nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari anak di sekolah. Penyampaian yang interaktif dan menyenangkan menjadi jurus jitu agar para anak dapat fokus dan mengerti pada pesan yang disampaikan.
Terdapat dua pokok edukasi penting yang mereka ajarkan kepada anak-anak. Pertama cara untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual dengan mengajarkan mereka mengenai bagian privat di tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Kedua adalah dengan sikap seperti apa yang harus ditanamkan apabila menghadapi situasi tersebut. Apabila seorang anak diminta untuk melakukan sesuatu yang mengarah ke seksual, Kakak Aman mengajarkan untuk menolak dan bilang "Tidak!" Selain itu mereka juga diajarkan untuk bercerita mengenai pengalaman mereka secara jelas dan spesifik kepada keluarga atau orang yang mereka percayai.
Sebagai orang dewasa yang memahami betapa mengerikannya dampak kasus kekerasan seksual terhadap korban, Kawan GNFI dapat belajar dari kegigihan Hana Maulida bersama Kakak Aman untuk memberikan kesadaran sedini mungkin kepada keluarga, kerabat, maupun orang lain yang membutuhkan.
Sekolah maupun ruang publik lainnya seharusnya menjadi tempat aman bagi anak untuk bereksplorasi dan belajar hal baru. Keresahan dan kegelisahan kita akan tindakan tercela seperti ini menjadi tanda bahwa perubahan harus segera dilakukan.
Lampung Youth Ecopreneur Summit, Wadah Pengembangan Inovasi Limbah Laut dari Komunitas Gajahlah Kebersihan
Ketidakinginan Hana Maulida akan korban-korban kekerasan seksual anak lainnya menjadi tonggak utama sahabat pelindung anak dan kekerasan seksual yang berkelanjutan. Gerakan Kawan Aman pun mendapatkan pengakuan nasioal sebagai salah satu penerima SATU Indonesia Awards bidang pendidikan dari Astra pada tahun 2024 lalu. Apresiasi ini menjadi dorongan bagi Kakak Aman untuk tetap memberikan kasih sayang dan dukungan kepada anak-anak tercinta demi masa depan yang lebih baik.
Hana mengatakan bahwa ia sangat berharap banyak orang mengetahui tentang edukasi kekerasan seksual pada anak dan dapat mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari. Kakak Aman tidak hanya mengubah perilaku, tetapi juga pandangan bahwa edukasi seksual bukanlah hal tabu melainkan sesuatu yang harus diajarkan sedari kecil.
Mengedukasi kekerasan seksual sama dengan memutus rantai pelaku pelecehan seksual terhadap anak di masa yang akan datang. Bersama kawan GNFI ciptakan ruang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat terutama anak-anak di Indonesia maupun di dunia.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News