integrated waste management ciptakan lingkungan bersih dan ketahanan pangan - News | Good News From Indonesia 2025

Integrated Waste Management Ciptakan Lingkungan Bersih dan Ketahanan Pangan

Integrated Waste Management Ciptakan Lingkungan Bersih dan Ketahanan Pangan
images info

Sampah telah menjadi isu lingkungan global. Kian hari volume sampah kian meningkat seiring pertumbuhan populasi dunia. Tak hanya meyebabkan polusi lingkungan dan sumber penyakit, sampah juga dapat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Indonesia tak luput dari masalah klasik sampah ini. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2024 timbulan sampah yang berasal dari 321 Kabupaten/Kota di Indonesia telah mencapai 35 juta ton lebih. Sampah yang sudah terkelola baru mencapai kurang lebih 39% dari keseluruhan sampah yang dihasilkan.

Sampah sisa makanan masih mendominasi total timbulan sampah di Indonesia. Dari total timbulan sampah, sebesar 39% diantaranya merupakan sampah sisa makanan. Jumlah tersebut bahkan jauh lebih besar dari sampah plastik yang berada di urutan kedua dengan persentase kurang lebih 20%.

Sampah sisa makanan yang tidak terkelola dengan baik, berdampak buruk terhadap lingkungan. Selain itu, gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah jenis ini dapat memicu kebakaran TPA dan pemanasan global.

Desa Sejahtera Astra Mahakam Ulu: Naiknya Pamor Kakao dan Wawasan Masyarakat

Dirikan Greenprosa, Kenalkan Integrated Waste Management

Siapakah yang tidak terganggu dengan sampah? Ya, sesuatu yang dianggap tidak berguna, bau, bahkan menjijikan. Namun, tidak demikian dimata Arky Gilang Wahab, pria asal Kota SatriaĀ Banyumas. Menciptakan sebuah sistem yang mampu mengubah limbah organik menjadi sesuatu yang lebih berguna tidak hanya untuk lingkungan hidup namun juga mampu mendukung ketahanan pangan.

Integrated Waste Management (IWM) berhasil diciptakan Arky dan tim untuk mengelola limbah organik. Arky merintis sistem ini pada tahun 2018. Berawal dari keprihatinannya terhadap sampah sisa makanan yang banyak terbuang sia-sia dan tidak terkelola hingga menimbulkan bau tidak sedap.

IWM memanfaatkan maggot atau Larva lalat jenis Black Soldier Fly (BSF) sebagai mikroba pengurai limbah organik. Teknik biokonversi sampah menggunakan maggot selain paling efektif, juga ramah lingkungan. Larva BSF memiliki sifat antimikrobia. Sampah yang diurai menggunakan maggot bau tidak sedapnya akan tereliminasi.

Pada tahun 2021, Arky mendirikan PT. Greenprosa. Hingga berhasil mendapatkan Apresiasi Satu Indonesia Awards kategori lingkungan dengan tema Sistem Konversi Limbah Organik Secara Keseluruhan untuk Menciptakan Ketahanan Pangan.

Selain ramah lingkungan, maggot unggul secara ekonomis. Sampah yang terurai oleh maggot, menghasilkan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan para petani. Maggot diolah menjadi pakan ternak berprotein tinggi dan produk turunan lainnya seperti pakan hewan peliharaan dan pellet untuk pakan ikan. Tidak hanya itu, minyak maggot dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik. Begitu banyak manfaat hasil turunan maggot, membawa Greenprosa menerbitkan brand Mr. Maggot BSF.

Songket Deli: Jejak Budaya Melayu yang Hidup Kembali lewat Program Desa Sejahtera Astra di Percut Sei Tuan

Dikutip dari akun resmi Instagram Greenprosa, tahun 2024 bisnis ini telah mampu mengelola hingga 60 ton sampah setiap harinya. Memiliki lebih dari 20 mitra binaan. Mensuplai maggot kering, tepung maggot, pellet maggot dan minyak maggot hingga ratusan ton. Memberdayakan lebih dari 100 tenaga kerja.

Produksi pupuk biofrass di seluruh jaringan mitra telah mencapai 540 lebih ton. Bahkan berhasil telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 10 entitas penting baik dari dalam negari ataupun NGO internasional. Memproduksi 50 lebih mesin pengolah sampah untuk swasta maupun pemerintah. Greenprosa terus berproses hingga kini untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Apa yang dilakukan Arky dan tim telah membuka mata kita untuk lebih peduli dengan bumi ini. Tidak hanya sekedar membersihkan lingkungan tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa perubahan dimulai dari kita. Mulailah dari lingkungan keluarga sendiri dan dari sekarang.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.