desa sejahtera astra mahakam ulu naiknya pamor kakao dan wawasan masyarakat - News | Good News From Indonesia 2025

Desa Sejahtera Astra Mahakam Ulu: Naiknya Pamor Kakao dan Wawasan Masyarakat

Desa Sejahtera Astra Mahakam Ulu: Naiknya Pamor Kakao dan Wawasan Masyarakat
images info

Indonesia menempati posisi ketiga negara produsen kakao terbesar di dunia. Daerah Sulawesi tercatat sebagai daerah penyumbang kakao terbanyak di Indonesia. Namun, apakah Kawan GNFI tahu jika bibit kakao turut menyebar dari Sulawesi sampai ke Kalimantan?

Noor Hasan Nawawi, praktisi lapangan dari lembaga Perkumpulan Desa Lestari menemukan kenyataan itu di Kalimantan. Pohon-pohon kakao yang ada di kabupaten Mahakam Ulu ditanam oleh perantau asal Sulawesi yang sampai saat ini keturunan-keturunannya masih menetap di Kalimantan.

13 desa di kabupaten Mahakam Ulu menjadi desa dampingan Perkumpulan Desa Lestari untuk pengembangan produk turunan kakao yang menjadi finalis penghargaan Desa Sejahtera Astra tahun 2018. Nurul Purnamasari didapuk sebagai manajer program dalam program Desa Sejahtera Astra sedangkan Noor Hasan Nawawi sebagai praktisi lapangan yang mendampingi secara langsung kegiatan petani kakao selama dua tahun.

Terangkatnya Derajat Kakao di Mahakam Ulu

Kini, kakao menjadi ikon komoditas bagi Mahakam Ulu padahal jauh sebelum itu kakao hanya menjadi tanaman yang tidak terlalu bernilai tinggi bagi masyarakat. Mereka hanya tahu biji kakao dapat dijual dan itu sudah cukup bagi mereka. Bahkan mereka tidak tahu biji kakao adalah bahan baku dari coklat batangan, coklat bubuk, atau bahan kosmetik.

Jenis kakao yang berasal dari Sulawesi ini ditanam pertama kali di desa Long Lunuk dan menyebar ke desa-desa lainnya. Kakao yang ada di Mahakam Ulu telah diuji laboratorium dan kualitasnya setara A3 (unggul) bahkan lebih unggul daripada kakao yang ada di daerah asalnya Sulawesi. Perkumpulan Desa Lestari melihat hal ini bisa menjadi potensi yang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian lewat kakao.

Tahun 2018, Desa Lestari memulai aksinya. Hasan yang ditunjuk sebagai praktisi lapangan harus melewati alam Kalimantan yang tak menentu. Ia berangkat dari Balikpapan berkendara jalur darat 10-12 jam untuk sampai di Kutai Barat dan melanjutkan kembali perjalanan dengan speedboat selama 8 jam untuk sampai di Mahakam Ulu dengan segala ketidakpastian pasang surut riam-riam yang dilewati speedboat.

Hasan menemukan alat-alat pengolahan biji kakao dari pemerintah yang tidak tersentuh masyarakat karena ketidaktahuan cara penggunaan alat tersebut. Namun setelah dilakukan pelatihan, alat-alat itu akhirnya dapat digunakan untuk mengolah biji kakao menjadi produk-produk lain.

Baca Juga: Produksi Cokelat di Indonesia: dari Biji Kakao hingga Pemasaran
alat pengolahan biji kakao
info gambar

Perkumpulan Desa Lestari mendapatkan begitu banyak dukungan dari program Desa Sejahtera Astra selama dua tahun. Perkumpulan Desa Lestari mengaktifkan kembali Badan Pengembangan Ekonomi Rakyat (BPER) "Suwan Keliman" sebagai organisasi di Mahakam Ulu yang bertugas mendistribusikan hasil panen kakao ke luar Mahakam Ulu dan memastikan harga kakao tetap stabil.

Selama dua tahun program Desa Sejahtera Astra berlangsung di Mahakam Ulu, hasil produksi biji kakao meningkat, pemahaman masyarakat akan nilai lebih biji kakao semakin berkembang, dan biji kakao bisa diolah menjadi produk lain.

“Capaian kuantitatif yang sudah diraih tetap menjadi kebanggaan tetapi yang lebih kami apresiasi adalah terjadi perubahan pola pikir di masyarakat dalam budidaya kakao. Masyarakat menjadi tahu nilai sebenarnya dari kakao,” Jelas Hasan dalam wawancara daring via Zoom.

Dari 13 desa di Mahakam Ulu, terdapat empat desa yang memproduksi kakao dengan jumlah banyak yaitu desa Long Tuyoq, Long Lunuk, Long Isun, dan Long Pahangai. Rata-rata produksi biji kakao sebanyak dua ton.

Hasil panen biji kakao diolah menjadi bubuk coklat, coklat batangan, dan minyak kakao. Produk-produk turunan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Mahakam Ulu dan Perkumpulan Desa Lestari karena telah berhasil mengangkat derajat kakao menjadi produk bernilai tinggi. Dan pada akhirnya, bukan hanya ekonomi masyarakat Mahakam Ulu yang terdampak tetapi juga pengetahuan masyarakat ikut berkembang.

Good News dari Mahakam Ulu untuk Indonesia

Wawancara via Zoom bersama Hasan dan Nurul| Foto: (dokumentasi pribadi)
info gambar

Program Desa Sejahtera Astra bukan hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat Mahakam Ulu untuk berkembang di bidang ekonomi dan edukasi pertanian tetapi juga menjadi bukti bahwa masih banyak keragaman di Indonesia yang perlu diketahui. Hasan dan Nurul mengakui bahwa mereka sangat bangga bisa menyaksikan secara langsung adat dan budaya di Mahakam Ulu yang sangat berbeda dari daerah asal mereka yaitu Pulau Jawa.

Salah satunya adalah tradisi hudoq yang merupakan tradisi untuk mengawali masa bercocok tanam. Selain itu ternyata masyarakat masih melestarikan sistem barter. Namun, satu adat dan kebiasaan yang bagi Hasan dan Nurul sangat berbeda yaitu saat ada orang yang meninggal tidak boleh ada yang mengadakan kegiatan besar di desa-desa selama tujuh hari. Padahal saat itu Perkumpulan Desa Lestari sudah merancang acara sedemikian rupa tapi karena adat ini acara harus ditunda. Meskipun begitu, mereka tidak menganggap adat sebagai hambatan dalam program mereka tetapi mereka jadi memahami dan memaknai lebih dalam adat yang dijalani masyarakat Mahakam Ulu.

Selain adat, Hasan dan Nurul juga merasakan beragam keterbatasan di Mahakam Ulu salah satunya adalah listrik yang hanya menyala selama enam jam mulai dari pukul 6 sore sampai 12 malam. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi produksi pengolahan biji kakao yang menggunakan mesin bertenaga listrik. Mereka harus bekerja pada malam hari. Tetapi semangat dan kegigihan masyarakat membuktikan bahwa mereka bisa berkembang. Terbukti dengan masuknya desa Long Pahangai sebagai kandidat 10 besar Desa Sejahtera Astra dalam Festival Astra dua tahun berturut-turut (2018-2019).

“Bagi kami ini adalah satu good news yang bisa kami sajikan kepada Indonesia bahwa di tempat yang nun jauh di sana masih ada saudara kita yang mengupayakan kehidupan dengan apa yang mereka punya dengan segala keterbatasan yang ada,” Ungkap Nurul dalam wawancara daring via Zoom.

#kabarbaiksatuindonesia

Baca Juga: Desa Megamendung dan Agrowisata Kopinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
FS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.