Film-film Hollywood dengan tema kepolisian atau misteri pasti tidak jarang menampilkan adegan bersama anjing pelacak untuk mencari suatu barang, seperti narkoba.
Namun, bagaimana dengan di Indonesia? Apakah anjing pelacak juga digunakan? Berikut akan dibahas sejarah dan kiprah anjing pelacak di Indonesia.
Sejarah Singkat Anjing Pelacak
Anjing pelacak adalah anjing yang menerima pelatihan khusus untuk menggunakan indra penciumannya yang tajam, sehingga mampu melakukan tugas-tugas tertentu yang berkenaan dengan pencarian, pengenalan, dan deteksi substansi tertentu. Anjing pelacak banyak digunakan sebagai alat untuk membantu tugas pihak berwenang dalam pengawasan dan penegakan hukum.
Wintara dalam artikelnya yang diterbitkan di Jurnal Kerta Dyatmika menjelaskan bahwa sejarah awal adanya anjing pelacak di Indonesia dimulai ketika pada 1949 Kepolisian Keresidenan Malang mendapat hibah dua ekor anjing German Shepherd atau Herder dari seorang pengusaha Belanda.
Anjing-anjing hibah tersebut diserahkan pada pihak kepolisian karena pemiliknya akan kembali ke Belanda. Anjing-anjing Herder tersebut sudah terlatih sebelumnya sehingga oleh pihak Kepolisian digunakan untuk membantu melacak keberadaan pelaku kriminal.
Penggunaan anjing pelacak ternyata membuahkan hasil yang baik, sehingga kemudian menjadi cikal bakal pembentukan satuan khusus di kepolisian yang bertugas melatih dan memfasilitasi anjing-anjing pelacak.
Satuan khusus yang pertama kali dibentuk adalah Brigade Anjing Polri yang berlokasi di Kelapa Dua, Cimanggis, Depok sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Panglima Angkatan Kepolisian pada Juli 1959.
Brigade Anjing Polri kemudian berubah nama menjadi Brigade Satwa pada tahun 1970, dan sempat mengalami beberapa perubahan nama satuan, yang pada akhirnya dipatenkan menjadi Direktorat Polisi Satwa Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri dengan pimpinannya adalah Brigadir Jenderal Polisi.
Mengenal Anjing Rottweiler, Anjing Populer di Amerika Yang Sering Membantu Polisi dan Penyelamat
Peristiwa Penting yang Melibatkan Anjing Pelacak di Indonesia
Pembunuhan Anak di Ciketing Udik, Bekasi
Kasus pembunuhan anak yang terjadi di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi pada tahun 2024 melibatkan bantuan anjing pelacak berjenis Belgian Malinois bernama Miko. Melansir dari SINDO News, dalam kasus ini, Miko bertugas mencari jejak korban dan pelaku di sekitar TKP.
Selama 30 menit penyisiran dilakukan, Miko kerap berjalan ke kamar pelaku, mengendus dua lubang galian dalam rumah pelaku, dan berputar di halaman belakang tepatnya di dekat lubang jet pump.
Hasil penyelidikan menggunakan anjing Miko membuahkan hasil. Korban pembunuhan berinisial GH yang berusia sembilan tahun kemudian ditemukan setelah 3 hari di halaman belakang rumah pelaku, Didik Setiawan dalam kondisi terbungkus dalam karung. Lokasi penemuan tersebut sama dengan lokasi yang sering didatangi dan diendus oleh Miko.
Kasus Penyelundupan 2,6 Ton Sabu
Selain kasus pembunuhan, anjing pelacak juga bertugas dalam melacak keberadaan narkotika. Melansir dari Detik News, Andro, anjing pelacak berjenis Labrador Retriever didikan Direktorat Jenderal Bea Cukai, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu dengan total berat 2,6 ton pada 2024. Selain itu, pada tahun 2018 Andro juga berhasil menggagalkan penyelundupan methamphetamine dengan berat 1 ton yang disembunyikan di dalam kapal MV Sunrise Glory.
Tidak cukup sampai disitu, dua minggu setelah penggagalan penyelundupan methamphetamine tersebut, Andro juga berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 1,6 ton di perairan Karang Helen Mars Batam, Riau.
Penyelidikan awalnya dilakukan oleh pihak Bea Cukai selama berjam-jam tanpa membuahkan hasil. Namun ketika Andro dikerahkan untuk mencari, ditemukan lokasi penyimpanan sabu-sabu di tempat penyimpanan beras hanya dalam waktu satu jam.
Ras Anjing Pelacak di Indonesia
German Shepherd
Anjing pelacak yang digunakan oleh pihak-pihak berwenang di Indonesia berasal dari jenis tertentu. Melansir dari situs Purina, salah satu ras anjing yang banyak dikenal sebagai jenis anjing polisi adalah German Shepherd. Di Indonesia sendiri, ras German Shepherd adalah ras anjing yang digunakan pertama kali dalam kepolisian Indonesia sebagai anjing pelacak.
Belgian Malinois
Ras anjing pelacak lain di Indonesia adalah Belgian Malinois. Ras anjing ini berukuran lebih kecil dari German Shepherd. Salah satu anjing pelacak kepolisian yang pernah membantu dalam kasus pembunuhan anak di Bekasi bernama Miko adalah ras Belgian Malinois.
Labrador Retriever
Labrador Retriever adalah salah satu ras anjing yang juga banyak digunakan sebagai anjing pelacak di Indonesia, seperti Bea Cukai.
Salah satu anjing pelacak Unit K-9 Bea Cukai dengan ras Labrador Retriever adalah Andro. Andro bekerjasama dengan Bea Cukai dalam menggagalkan penyelundupan narkotika.
Anjing Labrador, Si Pelacak Andal Asisten Evakuasi
Terdapat pula ras anjing pelacak yang melakukan tugas spesialis pendeteksi. Anjing-anjing tersebut berasal dari ras Beagle, Bloodhound, dan English Springer.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News