pasar terapung lok baintan - News | Good News From Indonesia 2025

Pasar Terapung Lok Baintan: Warisan Budaya Sungai Banjar yang Hidup dan Memikat

Pasar Terapung Lok Baintan: Warisan Budaya Sungai Banjar yang Hidup dan Memikat
images info

Pasar Terapung Lok Baintan di Kalimantan Selatan bukan hanya sekadar pasar tradisional; ia adalah simbol hidup dari warisan budaya masyarakat Banjar yang telah berlangsung ratusan tahun.

Terletak di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, pasar ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan kehidupan sosial masyarakat yang erat kaitannya dengan sungai.

Setiap pagi, perahu-perahu kecil atau jukung berderet di atas aliran Sungai Martapura, menawarkan berbagai komoditas lokal dalam suasana yang penuh warna dan kearifan lokal.

Sejarah dan Asal-Usul Pasar Terapung Lok Baintan

1. Latar Belakang Munculnya Pasar Terapung di Sungai Banjar

Keberadaan Pasar Terapung Lok Baintan dapat ditelusuri kembali ke masa Kesultanan Banjar pada abad ke-16. Pada masa itu, perdagangan di sepanjang sungai menjadi aktivitas utama masyarakat, mengingat kondisi geografis Kalimantan Selatan yang dipenuhi sungai.

Pasar terapung ini berkembang seiring dengan perpindahan ibu kota Kerajaan Banjar ke Martapura, yang menjadi pusat perdagangan dan pertemuan berbagai suku di Kalimantan Selatan.

2. Peran Pasar Terapung dalam Kehidupan Masyarakat Banjar

Pasar Terapung Lok Baintan tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan budaya.

Aktivitas perdagangan yang dilakukan di atas perahu memperkuat hubungan antar komunitas, menjaga tradisi, dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar.

Mengenal Destinasi Wisata Pasar Terapung:Pasar Unik Yang Ada Di Kalimantan Selatan.

Aktivitas dan Tradisi di Pasar Terapung Lok Baintan

1. Jenis Barang dan Komoditas yang Dijual

Di pasar ini, pedagang menjual berbagai hasil bumi seperti sayur mayur, buah-buahan, ikan, kue tradisional, dan rempah-rempah.

Sebagian besar pedagang adalah perempuan yang mengenakan tutup kepala khas Banjar, yaitu tanggui. Mereka menjajakan dagangan dari atas jukung, menciptakan suasana yang unik dan menarik bagi pengunjung.

2. Sistem Perdagangan Tradisional di Atas Perahu

Salah satu keunikan Pasar Terapung Lok Baintan adalah sistem barter atau "bapanduk" yang masih diterapkan hingga kini.

Dalam sistem ini, pedagang menukar barang dagangan sesuai kebutuhan tanpa melibatkan uang. Proses barter ini mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan sosial di komunitas.

3. Peran Pedagang dan Komunitas Lokal

Pedagang di pasar ini sebagian besar merupakan warga lokal yang telah turun-temurun menjalankan tradisi ini.

Mereka tidak hanya berperan sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga sebagai penjaga budaya dan tradisi yang telah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.

Harmoni Air dan Tradisi, Menelusuri Keunikan Pasar Terapung di Kalimantan Selatan

Nilai Budaya dan Sosial Pasar Terapung Lok Baintan

1. Simbolisme Budaya dalam Aktivitas Jual-Beli

Setiap transaksi di Pasar Terapung Lok Baintan mengandung nilai budaya yang mendalam. Selain sistem barter, interaksi antar pedagang dan pembeli sering disertai dengan pantun atau ungkapan khas Banjar, yang memperkuat identitas budaya dan mempererat hubungan sosial.

2. Kohesi Sosial dan Identitas Komunitas Banjar

Pasar ini menjadi wadah bagi masyarakat Banjar untuk menjaga kohesi sosial dan identitas budaya. Melalui aktivitas jual beli dan interaksi sosial di atas perahu, nilai-nilai gotong royong, saling menghormati, dan kebersamaan tetap terjaga.

3. Peran Perempuan dan Generasi Muda dalam Pelestarian

Perempuan memiliki peran sentral dalam Pasar Terapung Lok Baintan, baik sebagai pedagang maupun sebagai penjaga tradisi.

Selain itu, generasi muda juga mulai terlibat dalam pelestarian pasar ini, baik sebagai pengunjung maupun sebagai pelaku ekonomi, memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup dan berkembang.

Atmosfer Tradisional Pasar Terapung Lok Baintan

Perahu tradisional yang digunakan di Pasar Terapung Lok Baintan, yakni jukung, dirancang dengan sederhana namun sangat fungsional.

Bentuk dan ukurannya memungkinkan pedagang bergerak lincah di atas sungai, menjajakan dagangan, serta berinteraksi langsung dengan pembeli.

Keunikan desain ini tidak hanya mempermudah aktivitas perdagangan, tetapi juga menciptakan identitas visual yang khas bagi pasar terapung, menjadikannya simbol budaya yang mudah dikenali.

Suasana di pasar semakin hidup dengan perahu-perahu yang berderet di sepanjang aliran sungai sejak pagi hari. Aktivitas jual-beli berlangsung dengan irama tersendiri, di mana pedagang dan pembeli saling berinteraksi dengan keakraban.

Pengunjung dapat merasakan pengalaman unik berbelanja di atas air, menikmati pemandangan alam sekitar, serta menyaksikan kehidupan sosial masyarakat Banjar yang harmonis, mencerminkan kohesi komunitas dan tradisi yang terjaga dari generasi ke generasi.

Inilah 7 Pasar Apung di Indonesia, Sudah Tahu?

Tantangan dan Pelestarian Pasar Terapung Lok Baintan

Seiring dengan perkembangan zaman, Pasar Terapung Lok Baintan menghadapi tantangan dari modernisasi dan arus pariwisata yang semakin berkembang.

Perubahan gaya hidup masyarakat serta masuknya teknologi baru mulai memengaruhi cara bertransaksi dan interaksi sosial di pasar, sehingga tradisi jual-beli di atas perahu tidak lagi berjalan persis seperti dahulu.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, berbagai upaya pelestarian dilakukan secara terpadu. Dokumentasi budaya, pelatihan bagi generasi muda, serta promosi pasar sebagai destinasi wisata budaya menjadi langkah nyata agar Pasar Terapung Lok Baintan tetap relevan.

Sinergi antara pemerintah dan masyarakat memastikan bahwa tradisi ini tidak hanya bertahan, tetapi juga terus hidup sebagai warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang.

Potensi Wisata Budaya dan Ekowisata Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar Terapung Lok Baintan tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga menjadi arena atraksi budaya yang hidup.

Berbagai festival dan acara rutin seperti lomba perahu hias, pertunjukan seni tradisional, serta festival kuliner lokal diselenggarakan di sini, menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Banjar secara langsung.

Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik ini, disarankan datang pada pagi hari antara pukul 05.00 hingga 09.00 WITA.

Pengunjung dapat menyewa perahu dari dermaga setempat, menikmati panorama sungai, berinteraksi dengan pedagang, serta memperoleh wawasan mendalam tentang sejarah dan tradisi Banjar melalui pemandu lokal yang berpengalaman, menjadikan kunjungan tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.

Mari Lindungi Warisan Budaya Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar Terapung Lok Baintan bukan hanya sekadar pasar tradisional; ia adalah cerminan dari kearifan lokal, identitas budaya, dan kehidupan sosial masyarakat Banjar yang telah berlangsung ratusan tahun.

Melalui pasar ini, kita dapat belajar tentang pentingnya menjaga tradisi, menghargai keberagaman, dan hidup harmonis dengan alam.

Untuk itu, mari kita dukung upaya pelestarian Pasar Terapung Lok Baintan dengan mengunjunginya, mempelajari sejarah dan budaya yang ada, serta berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung keberlanjutan pasar ini.

Dengan demikian, kita turut menjaga warisan budaya bangsa agar tetap hidup dan berkembang di tengah dinamika zaman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.