Predikat cum laude bukan sekadar tulisan di atas ijazah, melainkan simbol dari dedikasi, konsistensi, dan pencapaian yang luar biasa dalam dunia akademik.
Gelar ini memiliki makna mendalam, sejarah panjang, serta manfaat nyata yang terus relevan hingga hari ini.
Istilah cum laude dikutip dari laman Liputan6.com berasal dari bahasa Latin, yang berarti “dengan kehormatan” atau “dengan pujian”. Akar penggunaannya dapat ditelusuri hingga masa Romawi kuno, ketika penghargaan akademik dan profesional diberikan bagi mereka yang memiliki keahlian di bidang hukum maupun retorika.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, gelar ini berkembang di universitas Eropa pada abad pertengahan. Salah satu catatan paling awal ditemukan di Universitas Oxford pada abad ke-16, yang mulai mengadopsi sistem penghargaan akademik dalam bahasa Latin.
Nada Mellow dari Sebuah Gitar Rotan: Inovasi Aruma untuk Tugas Akhir Kuliah
Dari sinilah, konsep penghargaan dengan jenjang tertentu kemudian menyebar ke berbagai institusi pendidikan tinggi di dunia.
Memasuki abad ke-19, sistem penghargaan akademik dengan istilah Latin mulai populer di Amerika Serikat. Hingga kini, predikat cum laude dan jenjang lainnya menjadi standar internasional dalam mengapresiasi mahasiswa berprestasi.
Makna Cum Laude dalam Dunia Pendidikan
Secara sederhana, cum laude menandakan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih prestasi akademik di atas rata-rata. Predikat ini umumnya diberikan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memenuhi standar tertentu.
Selain cum laude sebagai level dasar, terdapat dua tingkat lanjutan, yaitu:
- Magna Cum Laude: berarti “dengan pujian besar”. Level ini menunjukkan prestasi lebih tinggi dari cum laude.
- Summa Cum Laude: berarti “dengan pujian tertinggi”. Predikat ini hanya diberikan kepada mahasiswa dengan pencapaian akademik paling luar biasa.
Dengan kata lain, predikat ini bukan sekadar penghargaan simbolik, melainkan pengakuan formal atas usaha, kerja keras, serta kecerdasan yang teruji secara konsisten.
Syarat Umum Meraih Cum Laude
Setiap universitas memiliki kriteria yang berbeda, tetapi secara umum terdapat beberapa syarat utama:
- IPK Tinggi – Biasanya berkisar antara 3,5 hingga 3,7 dari skala 4,0.
- Beban Studi Lengkap – Mahasiswa wajib menempuh jumlah SKS tertentu sesuai ketentuan kampus.
- Lama Studi – Beberapa kampus menetapkan batas maksimal waktu untuk menyelesaikan studi, misalnya 4 tahun untuk strata satu.
- Kualitas Akademik Tambahan – Di beberapa institusi, kelulusan dengan predikat kehormatan juga dipengaruhi oleh kualitas skripsi, tugas akhir, atau kontribusi dalam kegiatan akademik dan organisasi.
Dengan kata lain, gelar ini tidak hanya mencerminkan angka, tetapi juga menyatukan komitmen, disiplin, serta kualitas diri dalam dunia perkuliahan.
Manfaat Cum Laude di Dunia Nyata
Predikat cum laude membawa berbagai keuntungan yang terasa, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
- Pengakuan Prestasi: Menjadi bukti nyata bahwa seseorang berhasil menempuh pendidikan dengan capaian luar biasa.
- Peluang Karier Lebih Terbuka: Banyak perusahaan dan lembaga memandang predikat ini sebagai nilai tambah yang memperkuat daya tarik kandidat.
- Akses ke Studi Lanjutan: Program pascasarjana atau beasiswa kerap memberikan prioritas kepada lulusan dengan gelar kehormatan.
- Kebanggaan Pribadi: Predikat ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri, sekaligus menjadi bukti bahwa dedikasi akademik membuahkan hasil.
- Jaringan dan Relasi: Lulusan dengan penghargaan ini sering mendapat peluang lebih besar untuk terhubung dengan komunitas akademik maupun profesional yang prestisius.
President University Akan Hadirkan Mata Kuliah Roblox Tahun Ini
Langkah Efektif Meraih Cum Laude
Mendapatkan predikat ini tentu membutuhkan strategi yang matang sejak awal masa studi. Beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain:
1. Mengetahui Syarat Kampus Sejak Awal
Memahami aturan dan standar sejak semester pertama akan membantu menyusun rencana akademik yang lebih terarah.
2. Menjaga Konsistensi IPK
Tidak hanya mengejar nilai tinggi pada satu semester, tetapi mempertahankan kualitas akademik hingga akhir studi.
3. Mengatur Waktu dengan Baik
Membagi waktu antara perkuliahan, tugas, organisasi, dan kehidupan pribadi agar tetap seimbang.
4. Memanfaatkan Dukungan Akademik
Dosen, bimbingan belajar, dan kelompok diskusi bisa menjadi sumber daya berharga dalam memahami materi perkuliahan.
5. Fokus pada Tugas Akhir
Kualitas skripsi atau penelitian sering menjadi faktor penentu dalam penilaian akhir.
6. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Ketahanan diri menjadi modal penting agar semangat belajar tetap terjaga sepanjang perjalanan akademik.
Lebih dari sekadar pencapaian di bangku kuliah, predikat ini memiliki dampak jangka panjang, seperti:
- Memperkuat reputasi profesional dalam persaingan dunia kerja.
- Menjadi modal akademik untuk menempuh studi lanjut.
- Memberikan motivasi bagi mahasiswa lain untuk berusaha meraih prestasi serupa.
- Menjadi simbol dedikasi bahwa kerja keras dan disiplin mampu mengantarkan pada hasil yang membanggakan.
Predikat cum laude adalah lebih dari sekadar kata Latin yang tertera di ijazah. Ia merupakan simbol penghargaan atas dedikasi, strategi, konsistensi, dan kemampuan akademik yang teruji.
Dari sejarah panjangnya di Eropa hingga penerapannya di kampus modern, predikat ini tetap relevan dan bernilai.
Meraih cum laude memang membutuhkan perjuangan, tetapi dengan perencanaan yang matang, semangat belajar, serta keseimbangan hidup, gelar kehormatan ini bisa diraih.
Lebih dari itu, predikat ini dapat menjadi pijakan penting menuju masa depan yang lebih cerah, baik di dunia akademik maupun profesional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News