Udang selingkuh adalah salah satu kuliner khas Papua yang selalu membuat penasaran banyak orang. Nama yang terdengar nyeleneh ini bukan tanpa alasan; ada cerita unik di balik penamaannya yang terkait dengan bentuk fisiknya yang mirip kepiting.
Selain itu, udang ini tidak hanya menjadi makanan lezat, melainkan juga ikon budaya dan daya tarik wisata kuliner di Wamena.
Baca Juga: 5 Makanan Khas Papua yang Terbuat dari Ikan
Asal-usul Nama Udang Selingkuh
1. Mengapa Disebut Udang Selingkuh?
Nama “udang selingkuh” muncul karena hewan air tawar ini memiliki bentuk tubuh yang tidak biasa. Bagian capitnya besar bagaikan kepiting, sementara tubuhnya tetap menyerupai udang pada umumnya.
Perpaduan inilah yang dianggap seperti “selingkuh” antara dua jenis hewan sehingga masyarakat memberi nama yang unik sekaligus mudah diingat.
Selain itu, penyebutan “selingkuh” juga menjadi cara sederhana masyarakat untuk menggambarkan keunikan alam Papua. Hewan ini seolah menampilkan identitas ganda; di satu sisi mirip udang dan di sisi lain menyerupai kepiting.
Penamaan yang nyeleneh ini kemudian melekat kuat sehingga siapa pun yang mendengarnya langsung tertarik mengetahui lebih jauh.
2. Cerita Masyarakat Wamena tentang Nama Unik Udang Selingkuh
Bagi masyarakat Wamena, nama udang selingkuh bukan sekadar lelucon. Penamaan ini adalah bentuk kearifan lokal yang mencerminkan cara orang Papua menyampaikan cerita lewat simbol-simbol sehari-hari.
Mereka mengaitkan fenomena alam dengan istilah populer agar mudah dipahami dan memiliki daya tarik tersendiri. Tidak heran, nama ini membuat banyak wisatawan penasaran untuk mencobanya.
Masyarakat lokal juga sering menjadikan kisah di balik nama udang selingkuh sebagai cerita ringan yang dibagikan kepada wisatawan. Cerita tersebut bukan hanya membuat orang tersenyum, tetapi juga menumbuhkan rasa penasaran untuk melihat wujud udang selingkuh secara langsung.
Dengan begitu, kuliner ini tidak hanya hadir di meja makan, melainkan juga dalam percakapan sehari-hari yang memperkaya pengalaman budaya.
Ciri Khas Udang Selingkuh dari Udang Biasa
1. Bentuk Tubuh yang Mirip Kepiting
Udang selingkuh memiliki ukuran tubuh lebih besar dibanding udang air tawar pada umumnya. Capitnya panjang dan kokoh, menyerupai kepiting, sehingga sekilas orang bisa terkecoh.
Perpaduan bentuk udang dengan capit kepiting ini membuatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun pecinta kuliner unik.
Bahkan, banyak yang menyebut udang selingkuh sebagai "hibrida alam" karena tampilannya benar-benar tidak biasa dibanding jenis udang lainnya.
2. Habitat Asli Udang Selingkuh di Papua
Udang selingkuh hidup di sungai-sungai berbatu di kawasan pegunungan Papua, khususnya sekitar Wamena. Air sungai yang jernih dan sejuk membuat udang ini tumbuh sehat dan memiliki tekstur daging yang lembut.
Kondisi alam yang masih terjaga membuat populasi udang ini berkembang secara alami tanpa campur tangan manusia. Tak heran, keaslian habitat inilah yang membuat rasa udang selingkuh berbeda dan istimewa dibandingkan udang dari daerah lain.
Cara Mengolah Udang Selingkuh ala Masyarakat Lokal
Resep tradisional udang selingkuh di Wamena biasanya melibatkan pengolahan dengan cara sederhana guna mempertahankan cita rasa alaminya.
Masyarakat setempat merebus udang dengan bumbu dasar, seperti garam, serai, dan daun pandan, kemudian menyajikannya bersama papeda atau nasi. Cara ini membuat tekstur daging tetap lembut sekaligus menonjolkan rasa manis gurih khas udang selingkuh yang hidup di perairan jernih Papua.
Seiring berkembangnya wisata kuliner, resep sederhana itu kini bertransformasi di berbagai restoran yang menghadirkan inovasi modern.
Udang selingkuh diolah dengan saus tiram, dipanggang dengan bumbu Nusantara, hingga dimasak ala butter garlic yang populer di kalangan wisatawan mancanegara.
Perpaduan tradisi dan kreativitas inilah yang membuat udang selingkuh semakin dikenal luas, sekaligus memperlihatkan bagaimana kuliner Papua bisa beradaptasi dengan selera global tanpa kehilangan identitas aslinya.
Baca Juga: 6 Makanan Tradisional Khas Raja Ampat Papua Barat, dari Olahan Sagu hingga Hasil Laut
Rasa dan Kandungan Gizi Udang Selingkuh
Udang selingkuh memiliki rasa yang berbeda dibandingkan udang air tawar biasa. Dagingnya lebih manis, gurih, serta memiliki tekstur tebal dan juicy yang memberikan pengalaman makan istimewa.
Banyak wisatawan menggambarkannya sebagai perpaduan unik antara udang dan kepiting, sebuah cita rasa langka yang hanya bisa ditemukan di perairan Papua. Keunikan inilah yang membuat udang selingkuh tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga pengalaman kuliner yang sulit dilupakan.
Selain rasanya yang istimewa, udang selingkuh juga menyimpan beragam manfaat gizi bagi tubuh. Kandungan protein yang tinggi menjadikannya sumber energi sekaligus mendukung pembentukan otot, sementara omega-3 di dalamnya bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Mineral penting seperti kalsium dan fosfor pun membantu memperkuat tulang. Dengan kelezatan sekaligus nilai gizinya, menyantap udang selingkuh menghadirkan kepuasan rasa sekaligus kontribusi positif untuk kesehatan.
Udang Selingkuh sebagai Ikon Kuliner Khas Papua
Udang selingkuh kini dikenal sebagai kuliner ikonik Papua yang selalu masuk daftar rekomendasi wisata kuliner. Banyak turis lokal maupun mancanegara datang ke Wamena untuk mencicipinya langsung karena sensasi menikmati hidangan di daerah asalnya terasa lebih otentik.
Popularitasnya semakin meningkat berkat liputan media dan cerita food blogger yang membagikan pengalaman unik menyantap udang selingkuh sehingga kuliner ini kian lekat dengan citra pariwisata Papua.
Tingginya minat wisatawan juga membuat udang selingkuh hadir di berbagai pasar dan restoran dengan variasi harga yang beragam. Di pasar tradisional Wamena, harga per kilogramnya bisa lebih tinggi dibandingkan udang biasa karena ketersediaannya terbatas.
Sementara itu, restoran di Wamena dan Jayapura sering menyajikannya dalam menu khusus dengan harga premium, sebanding dengan pengalaman kuliner eksklusif yang jarang bisa ditemukan di tempat lain.
Saatnya Kawan Mencoba Udang Selingkuh!
Udang selingkuh bukan sekadar makanan, melainkan warisan budaya kuliner yang mencerminkan identitas masyarakat Papua.
Dari penamaan yang unik hingga cara pengolahannya yang sederhana tetapi penuh makna, kuliner ini mengajarkan bahwa makanan bisa menjadi simbol kearifan lokal. Keunikan bentuk dan rasanya membuat udang selingkuh pantas menjadi kebanggaan kuliner nusantara.
Jika berkesempatan berkunjung ke Papua, khususnya Wamena, jangan lewatkan untuk mencicipinya. Rasanya yang lezat, cerita menarik di balik namanya, serta pengalaman budaya yang menyertainya akan memberi kenangan berharga dan membuktikan betapa kayanya kuliner Indonesia yang patut dijaga serta diperkenalkan ke dunia.
Baca Juga: 5 Makanan Khas Maluku yang Kaya Akan Rempah
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News