Desa Iboih terletak di ujung barat Indonesia atau tepatnya di kecamatan Sukamakmue, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Daerah dengan pohon hijau dan lautan biru ini dikenal sebagai surga lumba-lumba dan bahkan mendapatkan rekor MURI sebagai desa wisata dengan populasi lumba-lumba terbanyak di Indonesia pada 2023 lalu.
Mengutip laman resmi pemerintah kota Sabang, saking banyak dan lamanya lumba-lumba mendiami Desa Iboih, hewan lucu itu sampai dijuluki biota laut ber-KTP Sabang, lho. Lucu, ya!
Desa Iboih Surganya Lumba-lumba dan Turis yang Ingin Menggali Wisata Bahari
Potret Wisata Bawah Laut Desa Iboih di Sabang Aceh Kaya Ikan-ikan Kecil Warna-Warni | Sumber: Jadesta.kemenparekraf.go.id
Dolphin trip merupakan salah satu aktivitas menyenangkan yang bisa Kawan lakukan saat berkunjung ke desa dengan hamparan pasir putih yang dipenuhi pepohonan hijau serta dikelilingi lautan jernih di sepanjang sisi mata memandang.
Kawan GNFI bisa melihat lumba-lumba berenang dan melakukan atraksi seperti memutar tubuhnya di udara dengan menumpangi kapal-kapal mesin kecil yang dikelola warga Iboih. Kawan bahkan dapat melihat lumba-lumba itu dari jarak lebih dekat jika mengunjungi mereka saat waktu pagi saat matahari terbit (Jadesta.kemenpar.go.id).
Selain itu, turis pun bisa menikmati keindahan Iboih hanya dengan duduk-duduk di pantai pasir putihnya yang bersih atau memandang dari balkon homestay.
Dikutip dari Rahmi dkk. (2025), ada pula opsi wisata edukasi lingkungan untuk Kawan yang ingin membawa ilmu sepulang dari ujung terindah Indonesia itu. Wisata edukasi ini sudah lama ada lho, konservasi laut misalnya ada jauh sebelum tahun 1986.
Jika masih belum puas, Kawan GNFI juga bisa menyelami wisata bawah airnya. Sekitar sejak tahun 1980, wisata bahari Iboih terutama di sekitar Pulau Rubiah terkenal akan spot diving dan snorkeling-nya. Keindahan itu pun sampai ke telinga wisatawan asing dan menarik mereka singgah ke Iboih.
Laut Iboih memang kaya berbagai jenis terumbu karang beserta ikan-ikan tropis dengan aneka warna yang cantik, jika beruntung siapa tau Kawan juga bisa melihat kura-kura!
Membahas kawasan Iboih yang indah dan merupakan surga lumba-lumba, Kawan GNFI tahu tidak? Sebelum namanya makin dikenal sampai mengukir MURI, Desa Iboih sempat sepi wisatawan, lho.
Desa Iboih, Aceh Sempat Sepi Wisatawan Karena COVID-19
Potret Homestay dan Laut Jernih Desa Iboih di Sabang, Aceh | Sumber: Jadesta.kemenparekraf.go.id
Desa Iboih adalah salah satu desa wisata yang terdampak meledaknya pandemi Covid-19 dulu. Semula desa ini bisa disinggahi lebih dari 600.000 turis per tahunnya, pelancong pun tidak hanya datang dari domestik, wisatawan mancanegara pun berbondong-bondong datang ke ujung barat Indonesia tersebut untuk menikmati alam laut Iboih yang tersohor.
Lalu selama tiga tahun pasca virus Corona melanda, jumlah turis di Desa Iboih mengalami penurunan drastis—rasanya tak berlebihan jika disebut daerah indah ini mengalami penurunan pengunjung yang ekstrim. Angka pengunjung di tahun 2020 dan 2021 misalnya, paling banyak hanya mencapai seperempat jumlah pelancong normal (Zainal dkk., 2023: 109).
Meski begitu, krisis ini tak menjadikan masyarakat Iboih menarik diri.
Rahmi dkk. (2025) bercerita bahwa masyarakat perlahan-lahan bangkit dan berinisiatif menghidupkan kembali aktivitas wisata yang tadinya sempat surut gelombangnya. Dengan kesadaran tinggi dan empati penuh pada kenyamanan dan kualitas pengunjung, masyarakat bergotong royong memperbaiki fasilitas untuk turis, membuat aturan yang selaras dengan nilai budaya lokal, dan bersama-sama mendorong terciptanya kondisi wisata tertib.
Salah satu usaha yang patut ditiru oleh seluruh desa wisata Indonesia adalah perhatian dan kesadaran yang ditaruh warga Iboih pada kebersihan area wisata berikut tempat tinggalnya. Mereka memupuk kesadaran untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Masyarakat lokal pun rajin mengingatkan turis terkait kebijakan ini.
Selain itu, masyarakat juga membuat himbauan untuk para pelancong agar berpakaian sopan, menjaga sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya lokal serta jati diri mereka.
Tidak hanya itu, langkah penetapan tarif wisata yang setara untuk menghindari persaingan tidak sehat antara pengusaha lokal pun merupakan langkah yang patut diacungi jempol. Warga Iboih membuktikan bahwa manusia bisa berbagi sepotong anak tangga menuju keberhasilan, tanpa adanya pertarungan berlebihan.
Masyarakat kampung tersebut mempertahankan dan melindungi potensi alam yang sudah ada, membangun tonggak ekonomi mereka dengan beradaptasi terhadap perubahan, tetapi di satu sisi tidak hanyut dalam gelombang perubahan tersebut.
Usaha, tekad serta langkah bersama yang dikerahkan masyarakat kemudian membuahkan hasil dengan diraihnya penghargaan juara 1 kategori pengelolaan kelembagaan dan penerapan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) pada malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Iboih kemudian melebarkan sayapnya dengan menggandeng pihak-pihak mulai dari pemerintah daerah, pusat, hingga ASTRA pada tahun 2024 lalu. Melalui bantuan Desa Sejahtera, ASTRA memberi dukungan agar Iboih semakin percaya diri terhadap potensi alamnya sebagai surga wisata. Dengan pembinaan dan pendampingan yang dilakukan, diharapkan pula terjadi pertumbuhan ekonomi warga yang signifikan dan selaras dengan pertumbuhan Iboih sebagai destinasi wisata.
Tidak berhenti di situ, baru-baru ini tepatnya di awal tahun 2025 (20/01/2025) Desa Iboih meraih juara 3 dalam kategori toilet umum terbersih di gelaran ASEAN Tourism Awards (ATA) 2025 yang bertempat di Malaysia.
Prestasi ini dapat diraih berkat masyarakat yang tak menyerah saat diterpa badai, di samping itu empati yang terus-menerus kepada para wisatawan dengan menyediakan fasilitas publik yang tidak hanya bersih, tetapi bahkan berstandar ASEAN merupakan kunci keberhasilan mereka.
Desa Iboih merupakan sebuah motivasi nyata untuk para aktor usaha pariwisata agar tidak kendur saat hujan melanda. Sebaliknya, terbuka terhadap adaptasi untuk menemukan solusi, menonjolkan potensi, memperbaiki sistem, dan kolaborasi itu sendiri merupakan kunci meraih berbagai prestasi.
Sekian artikel seputar Desa Iboih, Surga Lumba-lumba di Sabang, Aceh yang dulunya sempat sepi terdampak pandemi, tetapi tidak lantas menarik diri dan malah bangkit. Semoga tulisan ini menginspirasi Kawan GNFI dan membawa dampak #kabarbaiksatuindonesia!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


