10 kota yang paling tidak kesepian di indonesia tangerang selatan nomor 1 - News | Good News From Indonesia 2025

10 Kota yang Paling Tidak Kesepian di Indonesia: Tangerang Selatan Nomor 1

10 Kota yang Paling Tidak Kesepian di Indonesia: Tangerang Selatan Nomor 1
images info

Kesepian menjadi isu yang cukup disorot beberapa tahun belakangan. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan mudah, konektivitas sosial antarmasyarakat yang hangat justru menjadi semakin langka, sehingga memunculkan indikasi ke arah tingkat kesepian yang tinggi.

Melalui sebuah survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas 2025, disebutkan bahwa prevalensi kesepian di Indonesia diestimasikan mencapai 20 persen—sekitar satu dari lima orang—mengalami kesepian. Masyarakat di kota-kota besar lebih mudah mengalami kesepian.

Meskipun demikian, ada juga kota-kota yang dianggap memiliki tingkat kesepian yang rendah. Yang menarik, beberapa kota besar di area Jabodetabek justru masuk ke dalam kota paling tidak kesepian. Ada kota apa saja?

Kota Paling Tidak Kesepian di Indonesia

Berikut adalah daftar 10 kota paling tidak kesepian di 2025 versi Litbang Kompas:

  1. Tangerang Selatan – 20,63
  2. Depok – 22,25
  3. Tangerang – 26,30
  4. Bekasi – 27,76
  5. Bogor – 27,89
  6. Surabaya – 28,47
  7. Denpasar – 28,83
  8. Pekalongan – 29,23
  9. Mataram – 30,86
  10. Cimahi – 31,46

Kawan GNFI, data yang diambil untuk survei ini berasal dari instansi resmi pemerintah, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Kesehatan, dan asosiasi profesi. Selain itu, hanya 30 kota yang dipilih dalam pemetaan indeks ini.

Terdapat 30 kota yang masuk dalam daftar survei Litbang Kompas ini. Kota-kota tersebut merupakan kota yang memiliki kepadatan penduduk lebih dari 4.500 jiwa per km2 dan memiliki populasi paling sedikit 100.000 orang.

Rasa Kesepian Bisa Diatasi dengan 4 Cara Ini, Yuk Dicoba!

Terdapat berbagai indikator yang mencerminkan beberapa aspek, termasuk demograsi, sosial, ekonomi, dan lainnya. Masing-masing indikator juga diberikan bobot yang berbeda sesuai dengan tingkat relevansinya terhadap potensi kesepian.

Di sisi lain, jika Tangerang Selatan menjadi kota yang paling tidak kesepian, Yogyakarta justru menjadi kota yang paling rawan kesepian dengan indeks sebesar 74,94 persen. Artinya, kota-kota dengan indeks kesepian yang rendah menunjukkan tingkat keterhubungan antarmasyarakat atau sosial yang cenderung tinggi.

Selain itu, warganya juga dianggap jarang merasakan kesepian karena banyak komunitas yang aktif dan terdapat kegiatan publik yang dinamis.

Apakah Kesepian Berbahaya?

Melansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), isolasi dan kesepian tersebar luas di dunia. 16 persen—setidaknya satu dari enam orang di dunia—orang di seluruh dunia mengalami kesepian.

WHO memperkirakan, kesepian paling umum terjadi pada remaja dan orang yang lebih muda. Meskipun demikian, orang-orang dari segala usia, termasuk lansia, juga mengalami kesepian dengan jumlah perkiraan 11,8 persen.

Masalah kesepian ini lebih lumrah ditemukan di negara-negara dengan pendapatan rendah. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa negara maju dengan pendapatan tinggi juga memiliki tingat kesepian meskipun jauh lebih rendah.

Dikatakan bahwa isolasi sosial dan kesepian berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental, kualitas hidup, dan umur panjang. Namun, sayangnya masih banyak yang belum benar-benar menyadari bahwa kesepian betul-betul berdampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bridget T. Bryan dkk., dalam sebuah jurnal yang terbit di Elsevier menyebut, kesepian bisa memengaruhi ekonomi seseorang, termasuk penurunan kemampuan kerja dan posisi sosial. Artinya, perlu ada penanganan khusus untuk mengatasi kesepian yang diterapkan sejak dini.

Gen Z Jadi Generasi Paling Kesepian, Berikut 5 Cara untuk Mengatasinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.