Bahasa merupakan refleksi budaya. Cara orang Indonesia menamakan sesuatu atau memberi julukan kerap membuat orang asing bingung sekaligus terhibur.
Ungkapan atau idiom adalah gabungan kata yang membentuk arti baru. KBBI mendefinisikan idiom sebagai konstruksi yang maknanya tidak sama dengan makna unsur-unsur pembentuknya, sehingga idiom tidak bisa diterjemahkan secara harfiah.
Pelesetan Peribahasa yang Lucu
Peribahasa merupakan kalimat bijak yang biasanya digunakan untuk memberi nasehat. Namun, kreativitas warganet melahirkan pelesetan peribahasa yang mengundang tawa.
- “Di mana bumi dipijak, di situ mau ngapain?” plesetan dari pepatah “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Pesan moralnya berubah total sehingga terdengar jenaka.
- “Jauh di mata, dekat di hati, boros di pulsa” menyindir hubungan jarak jauh yang menguras pulsa.
- “Cinta itu buta, tapi cinta tahu mana mobil mana motor” mengolok‑olok pasangan yang matre.
- “Malu bertanya, kapan jawabnya?” merombak peribahasa “Malu bertanya sesat di jalan” menjadi pertanyaan kocak.
- “Ringan sama dijinjing, berat kamu aja yang bawa ya” candaan yang menggoda teman.
Plesetan semacam ini menunjukkan kecerdasan bermain kata. Kalimat‑kalimat bijak diubah menjadi jenaka tanpa kehilangan rima. Kehadiran media sosial membuat peribahasa lucu populer sebagai hiburan ringan untuk menghangatkan suasana nongkrong.
25 Ungkapan Bahasa Jawa yang Jarang Diketahui dan Artinya
Ungkapan Unik yang Membingungkan Bule
Selain plesetan, banyak idiom sehari‑hari yang terdengar aneh jika diterjemahkan harfiah. Portal Dream.co.id mengumpulkan ungkapan yang membuat bule menggaruk kepala karena artinya jauh dari makna literal. Beberapa di antaranya adalah:
- Buaya darat – disebut land crocodile dalam bahasa Inggris. Ungkapan ini bukan untuk hewan, tetapi julukan bagi pria yang tidak setia dan suka berganti pasangan
- Buang air kecil/buang air besar – diterjemahkan menjadi “throw a small water” atau “throw a big water”. Ungkapan ini digunakan ketika meminta izin ke toilet.
- Polisi tidur – bukan polisi yang sedang tidur, melainkan speed bump atau gundukan untuk memperlambat kendaraan.
- Cuci mata – berarti jalan‑jalan untuk menikmati pemandangan atau melihat‑lihat barang, bukan benar‑benar mencuci mata.
- Anak buah dan kaki tangan – secara literal berarti “fruit children” dan “feet hands”, tetapi sebenarnya istilah untuk bawahan atau orang kepercayaan
- Membabi‑buta – gambaran amarah besar hingga hilang kendali; Dream menjelaskan bahwa orang yang marah besar digambarkan “membabi‑buta”, seolah‑olah membabi (seperti babi) tanpa arah.
- Malu‑malu kucing – ungkapan “shy‑shy kitten” ini digunakan untuk menyindir orang yang pura‑pura malu.
- Masuk angin – secara harfiah artinya “enter wind”, padahal ungkapan ini menggambarkan kondisi badan yang meriang atau flu.
- Tahi lalat – disebut “fly poos” dalam terjemahan harfiah; dalam bahasa Indonesia ia merujuk pada tanda lahir berwarna hitam.
- Tidak enak badan – diartikan “not of delicious body”. Frasa ini menggambarkan seseorang yang sedang merasa tidak sehat.
- Hangat‑hangat tahi ayam – ungkapan “warm‑warm chicken shit” menggambarkan semangat yang hanya menggebu di awal lalu cepat meredup.
- Tinggal lima watt – sebutan bagi orang yang sangat ngantuk; Dream menulis bahwa ketika capek dan mengantuk, orang Indonesia akan bercanda, “tinggal lima watt lagi”.
- Telur mata sapi – sunny side up di Indonesia disebut telur mata sapi.
- Jalan‑jalan – bukan sekadar berjalan kaki, tetapi aktivitas santai berjalan‑jalan ke mal atau nonton bioskop.
- Membabi‑buta, gemas, jomblo dan macan ompong – tiga idiom populer lain. Orang yang sangat marah disebut “membabi‑buta” karena kehilangan kendali. Kata gemas menggambarkan perasaan gemar melihat sesuatu yang lucu sampai ingin memeluknya. “Jomblo” adalah istilah untuk mereka yang belum memiliki pasangan. Sementara macan ompong diterjemahkan “toothless tiger” untuk menyindir seseorang atau instansi yang tampak berkuasa tetapi tidak berdaya.
Bukan Arti Sebenarnya! Inilah Idiom bahasa Inggris dan Makna Sebenarnya
Ungkapan‑ungkapan ini memperkaya bahasa Indonesia. Meskipun terkesan nyeleneh jika diterjemahkan, istilah tersebut memudahkan komunikasi antarpenutur. Ia juga memperlihatkan sisi humoris masyarakat Indonesia.
Idiom unik penuh makna
Selain ungkapan lucu, ada banyak idiom yang maknanya metaforis dan sering dipakai dalam kehidupan sehari‑hari. Berikut daftar idiom beserta artinya:
Idiom | Terjemahan Harfiah | Makna |
---|---|---|
Tinggi hati | high heart | Sombong atau angkuh |
Panjang tangan | long hand | Suka mencuri |
Angkat kaki | lift the foot | Pergi meninggalkan tempat |
Adu mulut | collide mouths | Bertengkar atau berdebat |
Cuci otak | wash brains | Proses menghilangkan keyakinan secara paksa |
Darah daging | flesh and blood | Anak kandung |
Gigit jari | bite fingers | Kecewa karena harapan tak tercapai |
Gelap mata | dark eyes | Mengamuk karena emosi |
Kepala dingin | cold head | Tenang dan sabar |
Panas hati | hot heart | Sangat iri atau cemburu |
Gaji buta | blind salary | Upah tanpa bekerja |
Meja hijau | green table | Pengadilan |
Jago merah | red rooster | Api (kebakaran) |
Lapangan hijau | green field | Lapangan sepak bola |
Darah biru | blue blood | Keturunan bangsawan |
Bermuka dua | two‑faced | Munafik |
Kaki lima | five feet | Warung pinggir jalan atau emper toko |
Pusing tujuh keliling | dizzy seven circles | Pusing sekali |
Berbadan dua | two‑bodied | Hamil |
Kambing hitam | black goat | Orang yang dijadikan pihak yang salah meski tidak bersalah |
Kabar burung | bird news | Kabar yang belum pasti kebenarannya |
Lintah darat | leech of the earth | Rentenir |
Gulung tikar | roll up the mat | Bangkrut |
Buang angin | throw wind | Kentut |
Kepala batu | stone head | Keras kepala atau sulit dinasihati |
Kebakaran jenggot | beard on fire | Panik atau bingung |
Mengulik ungkapan bahasa Indonesia membuka jendela budaya yang kaya humor. Plesetan peribahasa membuktikan bahwa masyarakat mampu mengolah nasihat bijak menjadi bahan hiburan.
Sementara itu, idiom seperti buaya darat, polisi tidur, dan hangat‑hangat tahi ayam menggambarkan fenomena sehari‑hari dengan cara jenaka dan metaforis.
Bahkan istilah yang tampak seram seperti macan ompong sebenarnya merujuk pada sesuatu yang tidak berdaya. Selain lucu, ungkapan‑ungkapan tersebut memudahkan komunikasi dan memperkaya kosakata.
Sebagai penutur bahasa Indonesia, kita patut menjaga keunikan ini dengan menggunakan ungkapan secara tepat dan memperkenalkannya kepada generasi muda.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News