Tahukan Kawan GNFI jika atap dan elemen visual di stasiun-stasiun LRT Jabodebek memiliki warna yang berbeda-beda? Warna-warna cerah, seperti biru, hijau, jingga, dan kuning keemasan menghiasi stasiun-stasiun yang dilewati oleh LRT Jabodebek.
Kira-kira, apa maksud dan tujuan pemberian warna yang berbeda-beda itu?
Usut punya usut, pewarnaan itu bukan hanya sekadar estetika semata. Empat warna berbeda tersebut menjadi penanda jalur atau lintas mana yang akan dilewati atau dilayani. Hal ini dibuat agar penumpang lebih gampang untuk mengenali rute perjalanan.
Warna Atap Stasiun LRT Jabodebek yang Berbeda-beda
Berikut adalah warna-warna atap dan elemen di stasiun LRT Jabodebek:
1. Cibubur Line – Biru
Warna biru digunakan di atap dan elemen sepanjang stasiun jalur Cibubur, dari Cawang ke Harjamukti. Stasiun dengan warna ini meliputi Stasiun TMII, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Ciracas, dan Stasiun Harjamukti.
2. Bekasi Line – Hijau
Di jalur Bekasi, tepatnya dari Cawang ke Jati Mulya, visual atap dan elemen stasiunnya berwarna hijau. Warna hijau ini bisa ditemukan di Stasiun Halim, Stasiun Jati Bening Baru, Stasiun Cikunir 1, Stasiun Cikunir 2, Stasiun Bekasi Barat, dan Stasiun Jati Mulya.
3. Jalur Pusat Kota – Jingga
Stasiun-stasiun di pusat kota, dari Cawang sampai Dukuh Atas BNI menggunakan warna jingga. Nah, jika melintasi Stasiun Dukuh Atas BNI, Stasiun Setiabudi, Stasiun Rasuna Said, Stasiun Kuningan, Stasiun Pancoran Bank BJB, Stasiun Cikoko, dan Stasiun Ciliwung, Kawan GNFI akan melihat elemen berwarna jingga sebagai identitas stasiun-stasiun tersebut.
4. Stasiun Interchange Cawang – Kuning Keemasan
Cawang menjadi titik peralihan antara jalur Cibubur dan Bekasi. Di sini, warna kuning keemasan secara khusus digunakan di Stasiun Cawang sebagai penanda stasiun interchange antara dua jalur utama.
Mantap! Sekarang LRT Jabodebek Sediakan Kereta Khusus Perempuan
LRT Jabodebek, Kereta Canggih Buatan Indonesia
Kawan GNFI, LRT Jabodebek adalah hasil karya anak bangsa, tepatnya PT INKA di Madiun, Jawa Timur. LRT Jabodebek merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan industri dalam negeri.
Tak hanya itu, jika umumnya kereta dijalankan oleh masinis, LRT Jabodebek sudah menggunakan sistem Communications-Based Train Control (CBTC). Melansir dari Jakarta Smart City yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, CBTC ini menggunakan tingkat otomasi operasional Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem ini bisa menentukan posisi kereta lewat komunikasi dua arah dengan akurat. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap kereta menjaga jarak aman dari kereta lain.
Kereta mendeteksi posisinya melalui perangkat Wayside Radio Set (WRS) yang ada di jalur dan di dalam rangkaian kereta itu sendiri, yang kemudian akan dihubungkan ke Operation Control Center (OCC).
OCC bisa mengendalikan kereta secara otomatis tanpa masinis. Sistem ini dirancang untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat human error atau kecelakaan akibat kelalaian manusia, sekaligus meningkatkan ketepatan waktu dan jadwal perjalanan kereta. Meskipun tanpa masinis, masih ada pramugara di dalam kereta.
Adakah Kawan GNFI yang sering menggunakan LRT Jabodebek untuk bermobilisasi?
Sat-set! Ternyata LRT Jabodebek Pakai Sistem Cuci Kereta Otomatis yang Ramah Lingkungan, Seperti Apa?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News