Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN-T) IPB University, Tim Malangkab 08, kembali menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung agenda pembangunan nasional.
Melalui program penyuluhan bertema koperasi dan kewirausahaan budidaya ikan dalam ember (Budikdamber), kegiatan KKN ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian, tetapi juga menjadi pemicu lahirnya semangat baru dalam pemberdayaan ekonomi ibu-ibu di Dusun Sundan, Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.
Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2025 dan merupakan kegiatan kedua dari rangkaian program kerja kelompok KKN Malangkab 08. Sebelumnya, mahasiswa telah melaksanakan sesi edukasi pertama yang berfokus pada pengelolaan keuangan keluarga, sebagai bekal awal bagi para ibu untuk mengatur keuangan rumah tangga secara lebih bijak dan terarah.
Melalui pendekatan bertahap ini, Tim KKN berupaya tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membangun fondasi kuat menuju kemandirian ekonomi rumah tangga.
Dalam kegiatan penyuluhan kedua ini, para ibu-ibu Dusun Sundan yang tergabung dalam PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) diperkenalkan pada sistem Budikdamber, sebuah metode sederhana namun inovatif untuk membudidayakan ikan lele di dalam ember. Metode ini memanfaatkan lahan sempit dan sumber daya terbatas di sekitar rumah.
Tak hanya itu, sistem ini juga menggabungkan unsur pertanian melalui teknik hidroponik, dengan menanam sayuran seperti kangkung di atas ember berisi ikan. Kombinasi ini menciptakan ekosistem kecil yang berkelanjutan, hemat air, dan berpotensi menghasilkan keuntungan ganda: pangan dan pendapatan.
Namun kegiatan ini tidak hanya berhenti pada aspek teknis. Mahasiswa KKN juga memberikan pemahaman tentang koperasi sebagai wadah ekonomi kolektif. Para ibu-ibu Dusun Sundan diberikan gambaran bagaimana koperasi bisa menjadi sarana bersama untuk menabung, meminjam modal, memasarkan hasil produksi, hingga memperkuat posisi tawar kelompok dalam ekosistem usaha lokal. Pendekatan ini mendorong transformasi dari usaha individu menjadi usaha kolektif berbasis komunitas.
Kegiatan ini juga menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 5 (Kesetaraan Gender) dan poin 8 (Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan). Dengan memberdayakan perempuan desa, khususnya melalui pelatihan kewirausahaan dan penguatan institusi koperasi, kegiatan ini mendukung terciptanya masyarakat yang lebih tangguh secara ekonomi dan sosial.
Antusiasme para ibu-ibu terlihat jelas sepanjang kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, dan menunjukkan ketertarikan besar terhadap praktik Budikdamber. Salah satu di antara mereka bahkan langsung mengajukan inisiatif untuk menjadi pilot dari praktik Budikdamber di lingkungan Dusun.
Tak hanya memberikan materi, mahasiswa KKN juga menyerahkan satu unit Budikdamber sebagai demonstration kit kepada perwakilan ibu-ibu Dusun Sundan, agar dapat dijadikan contoh nyata dan sumber pembelajaran langsung bagi anggota lainnya. Langkah ini diharapkan dapat memicu replikasi mandiri oleh warga secara berkelanjutan, bahkan setelah program KKN selesai.
Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan kebijakan pemerintah mampu menghasilkan solusi yang relevan dan berdampak. Program semacam ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam mengembangkan Desa Mandiri, Desa Sejahtera, dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Dengan memanfaatkan potensi lokal dan semangat gotong royong, desa-desa di Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh dari dalam menciptakan ekosistem ekonomi mikro yang kuat, tangguh, dan berdampak sosial tinggi.
Semoga inisiatif kecil dari Tim KKN-T IPB Malangkab 08 ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia, bahwa perubahan besar dapat dimulai dari ember, dari halaman rumah, dan dari tangan-tangan ibu yang penuh semangat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News