Halo, Kawan GNFI! Tahun 2025 menjadi momen bersejarah bagi IPB University karena untuk pertama kalinya program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi diselenggarakan di Desa Wanasalam, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.
Selama kurang lebih 40 hari, terhitung sejak 23 Juni 2025, para mahasiswa diterjunkan untuk mengabdi, berinteraksi, serta mengimplementasikan berbagai program kerja yang telah disiapkan.
Tim KKN-T Inovasi yang ditempatkan di Desa Wanasalam dikenal dengan kode kelompok LEBAKKAB02. Dalam pelaksanaan KKN ini, tim mahasiswa membawa 7 program unggulan, salah satunya adalah program unik bernama BOLU (Boneka Lucu Bertumbuh).
Program ini ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar dengan tujuan menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan melalui media belajar yang menyenangkan.
Mengenalkan BOLU (Boneka Lucu Bertumbuh)
Menanam tanaman sesungguhnya menyimpan banyak manfaat, mulai dari menjaga keseimbangan ekosistem hingga menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. Sayangnya, di tengah derasnya arus perubahan zaman, hubungan manusia dengan alam semakin renggang. Kebiasaan sederhana seperti menanam sudah jarang dilakukan, padahal sangat penting untuk dilestarikan sejak dini.
Berangkat dari keresahan itu, Tim KKN IPB merancang program BOLU sebagai media edukasi kreatif bagi siswa-siswi sekolah dasar. BOLU diwujudkan dalam bentuk boneka kecil berbahan media tanam berisi biji rumput. Boneka ini akan menumbuhkan “rambut hijau” ketika dirawat dengan baik.
“Semoga kegiatan KKN yang dijalankan teman-teman IPB berjalan dengan lancar, baik di sini maupun saat turun langsung ke masyarakat. Saya juga pernah KKN, menyenangkan sekali,” ujar salah satu guru SDN 1 Wanasalam saat menyambut kedatangan mahasiswa.
Belajar Melalui Bermain
Program BOLU diimplementasikan di kelas 3 SDN 1 Wanasalam melalui dua kali pertemuan dengan jeda satu minggu. Pada pertemuan pertama, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok memperoleh satu boneka BOLU yang harus mereka rawat bersama-sama. Tugas sederhana diberikan: menyiram boneka setiap hari agar biji di dalamnya tumbuh menjadi rumput.
Satu minggu kemudian, boneka yang dirawat dengan penuh semangat mulai menunjukkan hasil. Rumput-rumput kecil muncul seperti rambut di kepala boneka.
Pada pertemuan kedua, anak-anak diajak untuk menghias “rambut” boneka mereka dengan pita, karet warna-warni, dan beragam aksesori lucu. Momen ini dipenuhi gelak tawa karena setiap kelompok dengan bangga memberi nama pada bonekanya.
“Bonekanya lucu, kita kasih nama Udin,” kata salah satu siswa sambil tertawa riang. “Kalau kelompok aku namanya Momo kak!” timpal siswa lainnya penuh semangat.
Selain praktik merawat boneka, siswa juga diberi materi tentang pentingnya menanam tanaman bagi berbagai sektor, seperti pertanian, lingkungan, hingga kesehatan. Materi disampaikan dengan metode interaktif melalui cerita, demonstrasi sederhana, dan diskusi ringan.
“Program ini dibawakan untuk menanamkan rasa cinta lingkungan sejak dini. BOLU jadi media yang menyenangkan untuk proses belajar mereka,” jelas Salsa Birul, salah satu anggota Tim KKN IPB.
Suasana Belajar yang Menyenangkan
Setiap sesi pembelajaran selalu diselingi dengan aktivitas yang menyenangkan: bermain games sederhana, berbagi cemilan, hingga bernyanyi bersama. Pendekatan ini terbukti membuat siswa tetap bersemangat dan terlibat aktif sepanjang kegiatan.
“Belajar tidak harus melulu duduk mendengarkan ceramah guru di dalam ruangan selama jam pelajaran. Program ini jadi bukti kalau belajar di sekolah juga bisa menyenangkan!” tambah Salsa dengan penuh antusiasme.
Melihat semangat siswa, anggota tim lainnya, Falco, juga merasa terinspirasi. “Melihat siswa-siswi SD mengikuti kegiatan dengan sangat antusias membuat saya bersemangat dalam mengabdi selama KKN. Semoga program ini bermanfaat dan menanamkan rasa cinta lingkungan,” ungkapnya.
Melanjutkan Pengabdian di Sekolah
Usai melaksanakan program BOLU, Tim KKN IPB masih melanjutkan pengabdiannya di SDN 1 Wanasalam. Kali ini, mereka membantu mempersiapkan siswa kelas 5 yang akan mengikuti perlombaan Jambore Kecamatan Wanasalam. Para mahasiswa diminta untuk melatih siswa dalam keterampilan semaphore dan pionering, dua aspek penting dalam kepramukaan.
Meskipun waktu latihan singkat, tim berusaha memberikan pembimbingan sebaik mungkin dengan penuh semangat. Harapannya, siswa dapat tampil percaya diri dan siap bersaing di tingkat kecamatan.
“Kami berharap ilmu yang dibagikan, walau sederhana, bisa bermanfaat dan menambah kepercayaan diri mereka. Kegiatan ini juga mengajarkan kami arti pengabdian yang sebenarnya,” ujar salah satu anggota tim.
Penutup
Kegiatan KKN-T Inovasi IPB University di Desa Wanasalam bukan hanya menjadi pengalaman belajar bagi para mahasiswa, tetapi juga meninggalkan jejak positif bagi siswa-siswi SDN 1 Wanasalam. Program BOLU berhasil menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan sekaligus edukatif, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya merawat lingkungan sejak usia dini.
Melalui semangat kebersamaan, kreativitas, dan rasa peduli, mahasiswa KKN IPB telah membuktikan bahwa pengabdian bukan sekadar menjalankan program, melainkan juga tentang menanamkan nilai yang akan terus tumbuh—sama seperti rumput hijau kecil yang tumbuh dari boneka BOLU.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News