Dalam rangka mendorong produktivitas sektor peternakan di tingkat desa, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tegal, menggelar kegiatan vaksinasi gratis untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak ruminansia.
Tidak hanya vaksinasi, program tersebut juga mencakup pemberian vitamin dan obat cacing guna memastikan ternak tetap sehat dan produktif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja PAKAN ProDes (Produktif Desa) yang dirancang sebagai bentuk kontribusi langsung mahasiswa kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan hewan dan peningkatan kesejahteraan peternak lokal.
Mahasiswa KKN-T IPB Rayakan Semangat Membaca di Desa Sukoharjo melalui Festival Apresiasi Literasi
Latar belakang lahirnya program PAKAN ProDes berasal dari hasil observasi dan diskusi langsung dengan peternak setempat. Hasilnya menunjukkan bahwa pemeliharaan ternak di Desa Buniwah masih dilakukan secara tradisional, dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan hewan.
Permasalahan seperti rendahnya pemahaman terhadap pentingnya vaksinasi, masih tingginya kasus penyakit cacingan, hingga kekhawatiran terhadap ancaman wabah PMK yang dapat mengganggu kelangsungan usaha ternak. Ini semua menjadi alasan kuat perlunya intervensi edukatif dan preventif.
Bekerja sama dengan DKPP Kabupaten Tegal, kegiatan dilaksanakan pada Rabu, 24 Juli 2025, dari pukul 13.00 hingga 14.30 WIB, dengan menyasar ternak ruminansia seperti kambing, domba, dan sapi milik masyarakat Desa Buniwah.
Vaksinasi PMK diberikan menggunakan produk Aphthovet PMK produksi Pusat Veteriner Farma (PUSVETMA), dengan dosis 1 ml per ekor untuk kambing dan domba serta 2 ml per ekor untuk sapi.
Untuk mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), setiap hewan juga disuntikkan vitamin B12 dan antihistamin Histadryl.
Tak hanya vaksinasi, ternak-ternak juga diberikan obat cacing berbasis albendazole, yakni Flukicide 12.5%, dengan dosis 2 ml per 50 kilogram berat badan.
Pengobatan tersebut penting untuk mencegah infeksi cacing saluran cerna yang dapat menurunkan performa dan produktivitas hewan secara signifikan.
Program PAKAN ProDes tidak hanya menjadi kegiatan kesehatan hewan semata, tetapi juga diharapkan menjadi titik awal lahirnya kesadaran baru di kalangan peternak desa untuk mulai menerapkan praktik beternak yang lebih modern, terukur, dan berbasis ilmu pengetahuan.
PKK RW 3 Antusias Ikuti Edukasi “Lawan Diabetes dari Dapur Sendiri” Bersama KKN-T 112 Undip Kelompok 3
Edukasi yang diberikan selama kegiatan juga menjadi bekal penting bagi peternak dalam merawat ternaknya secara preventif, bukan hanya menunggu hingga hewan sakit.
Tak berhenti di situ, para peternak juga mendapat pembekalan mengenai cara mendeteksi penyakit sejak dini, termasuk pengenalan gejala awal yang perlu diwaspadai pada penyakit infeksius berpotensi wabah.
Dengan kemampuan deteksi ini, peternak diharapkan dapat segera melakukan langkah penanganan awal dan melaporkan temuan mereka kepada pihak dinas terkait.
Langkah tersebut menjadi kunci penting untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas, melindungi populasi ternak, dan menjaga keberlanjutan usaha peternakan di desa.
Tidak hanya sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, kegiatan ini juga menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dapat menghasilkan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat desa.
Melalui program, mahasiswa KKNT IPB University dan DKPP Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa sinergi ilmu, kepedulian, dan aksi nyata dapat menjadi kunci dalam membangun peternakan desa yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Para peternak Desa Buniwah menyambut baik program ini karena membantu mereka menjaga kesehatan ternak, mengurangi risiko kerugian akibat penyakit, serta meningkatkan peluang memperoleh hasil ternak yang lebih optimal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News