Si Jalak Harupat, stadion kebanggaan Kabupaten Bandung yang sarat nilai kepahlawanan, pertama kali dibuka pada 26 April 2005 atau bertepatan pada hari jadi Kabupaten Bandung ke-364 tahun oleh Agum Gumelar, Ketua Umum KONI saat itu.
Stadium yang dibangun sejak Januari 2003 ini dinamai melalui sayembara, dengan nama “Si Jalak Harupat” yang terinspirasi dari julukan pahlawan nasional Otto Iskandardinata, melambangkan keberanian dan semangat juang.
Biaya Bangun Stadion Si Jalak Harupat
Menurut sumber resmi seperti StadiumDB, stadion ini dibangun antara Januari 2003 hingga April 2005 dengan biaya sebesar Rp 67,5 miliar. Sementara Jabar Ekspres menyatakan angka sedikit berbeda di Rp 67,7 miliar, yang mungkin merupakan variasi pembulatan atau pelaporan.
Stadion Si Jalak Harupat dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bandung, serta berfungsi sebagai markas utama bagi klub sepak bola Persikab Kabupaten Bandung. Namun, stadion ini juga dikenal luas sebagai salah satu markas Persib Bandung, klub besar yang juga berasal dari Kota Bandung.
Pada tahun 2023, stadion yang mampu menampung 27. 000 penonton ini mencatatkan sejarah dengan menjadi tempat berlangsungnya Piala Dunia U-17 yang diselenggarakan dari tanggal 10 November hingga 2 Desember 2023.
Sejarah Penamaan Si Jalak Harupat
Ketika stadion berada dalam proses pembangunan, pada tahun 2003, Pemerintah Kabupaten Bandung memutuskan untuk mengadakan lomba penamaan stadion, yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.
Sayembara ini diumumkan melalui media massa dengan menawarkan hadiah senilai Rp10 juta kepada pemenang yang terpilih. Nama stadion yang diusulkan harus memenuhi beberapa kriteria, seperti mencerminkan unsur kepahlawanan, semangat, dan nilai-nilai lokal.
Agustin Purnawan, yang dinyatakan sebagai pemenang dalam sayembara, pernah mempertimbangkan untuk memakai nama julukan Otto Iskandardinata, yaitu Si Jalak Harupat. Namun, karena julukan ini dianggap tidak begitu dikenal, akhirnya nama yang dimasukkan dalam sayembara adalah: Jalak Harupat (Otto Iskandardinata).
Ketika dinyatakan sebagai pemenang, panitia meminta izin kepada Agustin untuk menambahkan kata "si" di depan nama "Jalak Harupat," sehingga namanya menjadi "si Jalak Harupat".
Agustin menjelaskan bahwa Otto Iskandardinata adalah individu yang tidak mudah menyerah dan memiliki keberanian yang sangat besar, sehingga beliau diberi julukan si Jalak Harupat.
Si Jalak Harupat Jadi Kandang Klub Persib
Stadion Si Jalak Harupat, yang terletak di Kabupaten Bandung, menjadi salah satu kandang utama Persib Bandung dalam beberapa musim terakhir.
Meskipun stadion ini dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bandung serta berfungsi sebagai markas Persikab, klub asal Kabupaten Bandung, Persib memanfaatkannya karena keterbatasan stadion layak di Kota Bandung.
Sejak Stadion Siliwangi dianggap tidak lagi memenuhi standar liga profesional, Persib memilih Si Jalak Harupat yang memiliki fasilitas lebih modern, kapasitas lebih besar, serta lokasi strategis di wilayah Bandung Raya.
Di sisi lain, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang sebenarnya berada di Kota Bandung, tidak selalu tersedia akibat persoalan teknis dan pengelolaan.
Kolaborasi yang baik antara manajemen Persib dan Pemerintah Kabupaten Bandung membuat Si Jalak Harupat kerap menjadi pilihan utama untuk menggelar pertandingan kandang, khususnya dalam laga-laga besar.
Fasilitas Stadion Si Jalak Harupat
Berikut adalah fasilitas Stadion Si Jalak Harupat yang membuatnya memenuhi standar nasional hingga internasional:
- Lapangan utama: 105 x 68 meter, berstandar FIFA
- Permukaan rumput: Zoysia matrella liner (rumput kualitas tinggi yang ramah untuk pemain)
- Lintasan atletik: 8 lintasan standar internasional mengelilingi lapangan
- Pencahayaan stadion: 1.000–2.400 lux, cukup untuk pertandingan malam hari dan siaran televisi HD
- Papan skor elektronik
- Ruang ganti pemain dan ofisial
- Ruang wasit
- Toilet umum dan ruang kesehatan
- Area parkir luas
- Ruang konferensi pers
- Kantin dan kios makanan/minuman
- Kolam renang & arena akuatik
- Lapangan panahan
- Lapangan voli, basket, dan olahraga lainnya
- Fasilitas untuk pelatihan atlet daerah
- Sistem pintu masuk dan keluar terkontrol
- Pintu evakuasi darurat
- Akses VIP dan akses media
- Kamera pengawas (CCTV)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News