Di tengah tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University hadir dengan inisiatif baru.
Mereka bersama dengan petani setempat menelusuri saluran irigasi dari hulu hingga hilir di Desa Bojong Jengkol untuk memastikan aliran air tetap lancar demi kelestarian sawah dan terjaganya ketahanan pangan desa.
Program yang diberi nama Ekspedisi Irigasi ini bukan sekadar kegiatan inspeksi biasa. Mahasiswa KKN-T IPB University yang terdiri dari 7 mahasiswa bersama dengan 6 petani yang tergabung dalam kelompok tani Sumber Ubi terjun langsung ke lapangan untuk memetakan jalur irigasi, mendokumentasikan kondisi saluran serta membersihkan saluran yang tersumbat. Tujuannya jelas memastikan agar sawah tetap terairi dan panen tidak terganggu.
Berdasarkan penelusuran saluran irigasi sepanjang kurang lebih 3,2 KM dengan berjalan kaki, tim ekspedisi ini menemukan 11 titik sumbatan sampah, 4 titik pembuangan sampah, 1 titik arus deras dan 1 titik arus kecil.
Terdapat pula 1 kolam ikan, 1 pintu air, 1 percabangan saluran, dan 3 titik percabangan sungai. Galian pasir juga ditemukan di 1 titik dengan pemakaian air berlebihan yang tidak kembali ke aliran irigasi. Selain itu, teridentifikasi 1 sumbatan akibat pohon bambu tumbang, 3 titik tanah longsor yang mengakibatkan tanggul jebol, 3 titik kebocoran tanggul, 6 titik rawan longsor, dan terdapat bendungan Bengle yang merupakan sumber irigasi di Desa Bojong jengkol.
Selain itu, terdapat saluran irigasi sepanjang kurang lebih 450 meter yang belum di pondasi. Berdasarkan analisis menggunakan software google earth menunjukkan bahwa saluran irigasi sepanjang kurang lebih 3,2 KM tersebut dapat mengairi lahan produktif yang berpotensi ditanami padi seluas sekitar 25,7 Hektar.
Hasil penemuan tersebut divisualisasikan menjadi sebuah peta yang berjudul “Peta Permasalahan Irigasi Desa Bojong Jengkol” dimana data penemuan tersebut akan disampaikan kepada pihak pemerintah Desa Bojong Jengkol agar dijadikan acuan pembangunan desa kedepan. Hasil pemetaan diterima baik dan diapresiasi oleh pemerintah desa yang disampaikan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bojong jengkol.
“Terima kasih saya sampaikan kepada para mahasiswa, kami memang dari dulu membutuhkan data seperti ini, kedepannya nanti akan kami masukan dalam perencanaan anggaran pembangunan desa tahun depan”, ujarnya.
Kegiatan ini dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kendala seperti medannya yang curam dan rawan longsor. Namun kegiatan ini telah berhasil memberikan manfaat berupa data spesifik permasalahan irigasi sebagai sumber utama ketahanan pangan desa.
Hal ini juga diapresiasi oleh ketua kelompok tani Sumber Ubi yang menyampaikan bahwa “Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada mahasiswa KKN-T IPB University dan anggota kelompok tani Sumber Ubi yang telah membantu mesukseskan kegiatan ini. Harapannya data yang dihasilkan dapat menjadi acuan pemerintah terkait untuk pembangunan irigasi agar tercapai ketahanan pangan di desa ini dan desa ini mampu menjadi lumbung pangan di Kabupaten Bogor kembali", ujarnya.
Air adalah nyawa bagi pertanian, dan di Desa Bojong Jengkol para mahasiswa KKN-T IPB University membuktikan bahwa menjaga aliran air berarti menjaga masa depan pangan desa. Ekspedisi irigasi ini membuktikan bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan di ruang akademik, tetapi juga motor penggerak solusi di lapangan.
Dari hulu hingga hilir, dari tetes air hingga butir padi, semua terhubung dalam satu tujuan yaitu memastikan pangan desa tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
