Film animasi Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat. Tidak hanya menghadirkan cerita-cerita yang menggugah, karya-karya ini juga memanjakan mata dengan visual yang memikat.
Tahun 2025, industri perfilman tanah air dihebohkan dengan kehadiran Jumbo, film animasi karya anak bangsa yang memiliki kualitas visual tidak kalah dibandingkan studio besar lain di negara maju.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa animator Indonesia mampu menghasilkan karya dengan kualitas yang baik tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Meski demikian, Jumbo bukanlah film animasi pertama yang berhasil menembus layar lebar Indonesia. Terdapat sejumlah judul film animasi lokal yang ikut meramaikan dunia perfilman nasional. Apa saja, ya?
Yuk, Kawan GNFI, kita lihat deretan film animasi Indonesia yang pernah hadir di bioskop dan menjadi bagian dari sejarah industri kreatif sineas Indonesia.
Daftar Film Animasi Karya Anak Negeri
Janus Prajurit Terakhir (2003)
Menggabungkan antara live-action dan animasi, Janus Prajurit Terakhir menghadirkan kisah robot bernama Janus yang datang dari abad ke-34. Tempat asalnya, Ganoc, tengah dilanda perang antarbangsa, membuatnya terdampar ke abad ke-21.
Di sanalah Janus berteman dengan Mayo dan Indri yang kemudian membantunya untuk kembali ke tempat asalnya.
Film ini memadukan akting aktor nyata dengan karakter animasi Janus. Jamie Aditya mengisi suara Janus, sementara Derby Romero berperan sebagai Mayo dan Alyssa Soebandono sebagai Indri. Konsep animasinya dikerjakan oleh Dodo dan Isa Anshori.
Yang menarik, produksi film ini dilakukan oleh rumah produksi lokal asal Papua, bekerja sama dengan PH Jakarta. Meski bukan sepenuhnya animasi, Janus Prajurit Terakhir tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah perfilman animasi Indonesia.
Battle of Surabaya (2015)
Mengangkat latar sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Battle of Surabaya menceritakan Musa, remaja 13 tahun yang bekerja sebagai tukang semir sepatu tapi ikut terlibat dalam pusaran perlawanan rakyat.
Film ini diproduksi oleh MSV Pictures dan Universitas Amikom Yogyakarta dengan format animasi 2D. Naskahnya ditulis oleh Mohammad Suyanto dan Aryanto Yuniawan, yang melakukan riset mendalam hingga mengunjungi langsung situs-situs bersejarah di Surabaya.
Dibutuhkan waktu dua tahun sejak produksi dimulai pada 2013 hingga film ini rilis pada 20 Agustus 2015.
Kawan GNFI perlu tahu, deretan pengisi suaranya tidak main-main, lho. Aktor besar seperti Reza Rahadian hingga Maudy Ayunda terlibat sebagai pengisi suara karakternya.
Tidak hanya itu, film animasi ini mendapat banyak prestasi. Battle of Surabaya telah meraih 12 penghargaan internasional, termasuk Best Animation di Milan International Filmmaker Festival 2017. Keberhasilan ini menegaskan bahwa animasi Indonesia mampu bersaing di kancah global.
Si Juki (2017 & 2024)
Sebelum hadir di layar lebar, karakter Si Juki sudah lebih dulu populer sebagai tokoh komik karya Faza Meonk. Karakter jenaka ini akhirnya diadaptasi menjadi film animasi pada 2017 oleh Falcon Pictures dengan judul Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir.
Tujuh tahun kemudian, Falcon Pictures kembali membawa kembali Juki ke layar lebar lewat Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet. Kali ini, Faza Meonk memanfaatkan teknologi animasi berstandar internasional dengan sistem berbasis aset, sehingga seluruh proses dikerjakan sepenuhnya secara digital.
Teknologi ini memungkinkan para animator untuk mengeksplorasi gerakan dan bentuk karakter secara lebih ekspresif sekaligus efisien.
Adit Sopo Jarwo: The Movie (2021)
Serial animasi Adit Sopo Jarwo yang akrab di televisi akhirnya diangkat ke layar lebar pada 2021. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Eki N.F., film ini diproduksi oleh Manoj Punjabi bersama MD Pictures dan MD Animation. Tayangan tersebut menceritakan awal pertemuan Adit dengan Sopo dan Jarwo.
Mengusung animasi 3D, Adit Sopo Jarwo: The Movie membawa nuansa yang familiar bagi penonton setia serialnya, tapi tetap menawarkan keseruan dan pesan moral khas yang sudah menjadi identitasnya.
Nussa: The Movie (2021)
Film ini diproduksi oleh Visinema Pictures dan melibatkan 130 animator Indonesia. Ceritanya mengangkat keseharian dua bersaudara, Nussa (9 tahun) dan Rara (5 tahun), yang kerap terlibat konflik kecil khas anak-anak.
Nussa digambarkan cerdas, penasaran pada luar angkasa, bercita-cita menjadi astronaut sekaligus hafiz Quran, serta sering menjadi pemecah masalah. Sementara Rara dikenal periang, pemberani, dan imajinatif, tapi ceroboh yang sering menjadi sumber konflik.
Tayang di bioskop Indonesia pada Oktober 2021, film ini berhasil meraih penghargaan Film Animasi Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2021.
Jumbo (2025)
Film animasi karya Ryan Adriandhy merupakan film animasi panjang kedua yang diproduksi oleh Visinema Pictures setelah Nussa: The Movie. Film yang melibatkan 200 kreator ini dikerjakan kurang lebih selama lima tahun di mana roses produksinya dimulai pada April 2020.
Kisahnya berfokus pada Don, anak yatim piatu berusia 10 tahun yang sering diremehkan karena bertubuh besar. Ia memiliki buku dongeng warisan orang tuanya yang menjadi sumber inspirasi sekaligus pelarian dari perlakuan buruk teman-temannya.
Selain kisahnya, film ini juga populer berkat soundtrack seperti Kumpul Bocah, Selalu Ada di Nadimu, dan Dengar Hatimu. Jumbo mencatat lebih dari 10.000 penonton dan menjadi film dengan jumlah penonton terbanyak di Indonesia sepanjang masa, sekaligus menandai pencapaian besar bagi industri animasi Indonesia.
Sambut Film Animasi Indonesia Berkualitas
Berdasarkan deretan film animasi layar lebar karya anak bangsa tadi, jelas bahwa sineas Indonesia memiliki peluang dan potensi besar untuk berkembang di industri perfilman. Dimulai dari film Janus Prajurit Terakhir yang masih belum sepenuhnya animasi, hingga keberhasilan Jumbo pada tahun 2025. Menjadi salah satu pijakan penting yang tidak hanya membangkitkan semangat, tetapi juga mengubah pandangan banyak orang bahwa film animasi Indonesia dari segi kualengalami peningkatan yang membanggakan baik dari visual maupun kekuatan cerita.
Ayo Kawan GNFI, mari beri dukungan kepada kreator yang benar-benar berdedikasi pada film animasi yang berkualitas! Kepada mereka yang mencurahkan waktu, tenaga, dan kreativitas untuk menghasilkan karya yang membanggakan Indonesia di mata dunia.
Dengan dukungan yang tepat sasaran, industri film animasi Indonesia bisa tumbuh lebih baik, berkelanjutan, dan mampu menorehkan prestasi di kancah internasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News