berkeliling di laweyan solo menyusuri jejak batik dan sejarah kota - News | Good News From Indonesia 2025

Berkeliling di Laweyan Solo: Menyusuri Jejak Batik dan Sejarah Kota

Berkeliling di Laweyan Solo: Menyusuri Jejak Batik dan Sejarah Kota
images info

Laweyan adalah salah satu kampung tertua di Solo yang terkenal sebagai sentra batik sejak abad ke-16. Berjalan di antara lorong-lorongnya, Kawan akan merasa seperti memasuki lembaran buku sejarah yang masih hidup.

Udara dipenuhi aroma malam batik, suara canting yang mencelupkan malam ke kain, dan warna-warni motif yang menggoda mata. Tidak heran jika Laweyan disebut sebagai “kampung batik” yang sarat cerita.

Jejak Sejarah yang Panjang

Kampung Laweyan konon mulai berkembang pada masa Kerajaan Pajang. Saat itu, daerah ini menjadi pusat perdagangan kain dan batik untuk kalangan bangsawan maupun rakyat biasa.

Para saudagar batik di Laweyan dikenal makmur dan berpengaruh besar di Solo, bahkan mereka membentuk perkumpulan dagang yang dikenal sebagai Paguyuban Laweyan pada awal abad ke-20.

Keunikan Laweyan bukan hanya pada batiknya, tetapi juga arsitektur rumah-rumahnya. Banyak bangunan di sini menggabungkan gaya Jawa, Eropa, dan Tiongkok. Dinding bata tinggi mengelilingi halaman rumah, menciptakan kesan eksklusif sekaligus menjaga privasi pemiliknya.

Saat berjalan, Kawan GNFI akan menemukan pintu-pintu kayu besar yang menjadi penanda rumah saudagar batik tempo dulu.

Menyusuri Lorong-lorong Batik

Berkeliling Laweyan paling seru dilakukan dengan berjalan kaki. Setiap lorong punya kejutan tersendiri—mulai dari bengkel batik rumahan, galeri seni, hingga kafe mungil dengan menu khas Solo. Di beberapa titik, Kawan bisa melihat langsung proses pembuatan batik, mulai dari mencanting, mewarnai, hingga menjemur kain di bawah matahari.

Para pengrajin di Laweyan ramah dan tidak segan bercerita. Mereka akan menjelaskan filosofi motif batik, teknik pewarnaan alami, dan bagaimana setiap pola mengandung makna tertentu. Misalnya, motif Parang Kusumo melambangkan keteguhan hati, sementara Sidomukti sering digunakan dalam pernikahan sebagai simbol kemakmuran.

Gelimang Kekayaan Saudagar Batik Perempuan di Laweyan: Punya Kuda dan Kereta Layaknya Bangsawan

Belanja dan Berburu Oleh-oleh

Laweyan adalah surga bagi pecinta batik. Di sini, Kawan bisa menemukan kain batik tulis berkualitas tinggi, batik cap, hingga batik kombinasi dengan harga yang bervariasi. Banyak butik batik menawarkan desain modern tanpa meninggalkan unsur tradisional, cocok untuk dipakai di acara formal maupun santai.

Selain kain, beberapa toko juga menjual produk turunan seperti tas, syal, atau hiasan rumah dari kain batik. Jika beruntung, Kawan GNFI bisa mendapatkan harga spesial langsung dari pengrajin.

Menikmati Kuliner di Tengah Kampung

Setelah lelah berkeliling, sempatkan untuk mencicipi kuliner khas Solo yang tersedia di sekitar Laweyan. Ada tahu kupat, selat Solo, hingga nasi liwet yang menggoda selera. Beberapa kafe di Laweyan mengusung konsep heritage, sehingga kamu bisa menyeruput kopi sambil duduk di teras rumah tua yang penuh cerita.

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Kampung Batik Laweyan buka setiap hari, namun jika ingin pengalaman lebih, datanglah pada pagi atau sore hari ketika cuaca lebih bersahabat. Pada akhir pekan, suasana sedikit lebih ramai, tetapi justru memberi nuansa hidup yang menyenangkan. Kadang, ada pula acara seperti pameran batik, workshop membatik, atau festival budaya yang menambah keseruan.

Tips Berkeliling Laweyan

  1. Gunakan alas kaki yang nyaman – kamu akan banyak berjalan di lorong sempit.
  2. Siapkan uang tunai – Tidak semua toko menerima pembayaran digital.
  3. Bawa kamera – Banyak spot fotogenik yang sayang dilewatkan.
  4. Belajar sedikit tentang batik – Supaya lebih menghargai prosesnya.
  5. Jaga sikap dan sopan santun – Ingat, ini adalah kampung yang juga menjadi rumah warga.

Hidupkan Warisan, Menjaga Tradisi

Berkeliling di Laweyan bukan hanya soal belanja batik, tetapi juga tentang menyerap nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di tengah perkembangan kota modern, Laweyan tetap mempertahankan identitasnya sebagai pusat batik tradisional. Setiap goresan canting di sini adalah hasil kerja tangan yang penuh kesabaran, ketekunan, dan cinta pada budaya.

Laweyan, Perpaduan Sempurna antara Tradisi Batik dan Modernitas Wisata

Ketika Kawan GNFI pulang membawa sehelai batik dari Laweyan, sesungguhnya kamu juga membawa sepotong cerita dan sejarah dari Solo. Laweyan mengajarkan bahwa tradisi bisa tetap hidup jika dijaga, dihargai, dan dibagikan—bukan hanya untuk warga Solo, tetapi untuk semua orang yang mencintai budaya Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.