Dibalik hamparan sawah yang hijau, udara sejuk pegunungan, dan keramahan warganya, Nagari Situjuah Ladang Laweh masih menyimpan sebuah tantangan besar yang jarang dibicarakan, yakni stunting. Masalah gizi kronis ini telah lama menjadi ancaman berbahaya yang menyebabkan tumbuh kembang anak-anak di desa.
Akan tetapi, di tengah perjuangan melawan adanya ancaman besar seperti stunting ini, hadir sekelompok mahasiswa KKN Universitas Andalas yang datang bukan hanya membawa rangkaian program kesehatan untuk para ibu, balita, dan kader posyandu, tetapi juga membawakan sejuta kejutan yang sama sekali tidak terpikirkan sebelumnya.
Di dalam ruang kelas sederhana Sekolah Dasar 01 dan Sekolah Dasar 02, tawa riang bercampur rasa malu dan pecah saat anak-anak, yang perdana belajar bahasa Inggris tahun ini, mencoba mengucapkan kata “Good Morning” dengan lantang. Dari misi kesehatan hingga pendidikan, inilah cerita kisah tentang bagaimana satu nagari mencoba menulis ulang masa depannya dengan gizi yang lebih baik dan mimpi yang lebih besar.
Menghadapi Tantangan Besar: Melawan Stunting di Nagari Situjuah Ladang Laweh
Di luar ruang kelas SD, tantangan yang lebih serius menunggu. Data dari hasil penimbagan massal Februari 2024 mencatat adanya balita dengan kondisi kurang gizi, sangat pendek, hingga kategori stunting. Bahkan, pemantauan tahun 2025 dari UPTD Puskesmas Situjuah Ladang Laweh menunjukkan sebagian anak mempunyai berat badan dan tinggi badan di bawah acuan standar, dengan status gizi mulai dari “kurang” hingga “sangat kurang”.
Melihat fakta ini, mahasiswa KKN bersama tenaga kesehatan desa menggelar serangkaian program yang menyasar langsung pada akar permasalahan stunting. Kegiatan dimulai dengan Medical Check Up (MCU) untuk memantau perkembangan fisik anak-anak dan mendeteksi dini potensi masalah kesehatan.
Selanjutnya, dilakukan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada orang tua dan masyarakat. Materi ini mencakup pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan dengan benar, hingga memastikan air minum yang layak untuk di konsumsi.
Bagian yang paling krusial adalah penyuluhan gizi, di mana para ibu dibekali pengetahuan tentang menu seimbang berbahan pangan lokal. Mereka diajarkan bagaimana mengolah bahan sederhana seperti sayuran kebun, telur, dan ikan menjadi hidangan bergizi untuk balita.
Respon masyarakat pun positif. Banyak orang tua mulai mempraktikkan pola makan dan PHBS yang diajarkan. Walaupun hasilnya tidak instan, langkah-langkah kecil ini diharapkan mampu menurunkan angka stunting di masa depan.
English Day: Langkah Awal Menyapa Dunia
Kamis pagi 31 Juli 2025, suasana di ruang kelas SDN 02 Situjuah Ladang Laweh terasa berbeda dari yang biasanya. Kursi-kursi tersusun rapi, layar proyektor yang menyorot ke dinding telah menampilkan slide penuh warna bertuliskan “ Exploring the World with English”, dan di sudut kelas terlihat beberapa mahasiswa KKN sibuk untuk mempersiapkan materi.
Hari itu, bahasa Inggris menjadi karakter dan bintang utama, bahasa yang selama ini hanya di dengan oleh anak-anak SD Situjuah Ladang Laweh di televisi atau gawai, kini diajarkan langsung di hadapan mereka.
Program English Day ini muncul dari permintaan khusus dari Kepala Sekolah, yang menyadari bahwa tahun ini adalah perdana bahasa Inggris resmi masuk ke kurikulum sekolah mereka.
Para mahasiswa KKN pun menyambutnya dengan antusias, merancang pembelajaran yang sederhana, menyenangkan, interaktif, dan juga bisa diserap oleh para murid SD 4, 5, dan 6. Materi ini diawali dengan cerita singkat tentang pentingnya bahasa inggris di dunia, bagaimana bahasa ini dapat menghubungkan orang dari berbagai negara, serta memberikan kesempatan untuk mengenal budaya lain.
Tidak hanya berhenti dari situ, siswa diajak dan berinteraksi untuk melihat peta dunia agar bisa menemukan di mana letak negara yang memiliki sejarah awal bahasa Inggris di mulai. Bagi sebagian anak-anak, ini adalah pertama kalinya mereka untuk melihat peta dunia untuk seksama. Rasa penasaran terlihat dari mata mereka saat jari menunjuk jauh ke arah benua Eropa. “Oh, di sana ternyata!” celetuk salah satu siswa yang disambut tawa teman-temanya.
Bagian paling seru adalah saat permainan tebak gambar dimulai. Satu per satu, sepuluh gambar benda sehari-hari muncul di layar mulai dari buku, pensil, hingga sepatu.
Anak-anak menyerbu untuk mengangkat tangan, ingin maju ke depan untuk menyebutkan nama benda-benda tersebut dalam bahasa inggris. Ada yang menyebutnya dengan percaya diri, ada pula yang masih ragu dan berbisik-bisik kepada temannya sebelum menajwab.
Namun, setiap jawaban yang benar selalu disambut tepuk tangan yang iruh, membuat keberanian mereka tumbuh seiring berjalannya waktu.
Di sela kegiatan, beberapa dari Mahasiswa KKN juga memberikan semangat kepada siswa yang awalnya malu-malu. “Tidak apa-apa salah, yang penting mau coba”, ujar dari salah satu pengajar sambil tersenyum. Dukungan sederhana ini membuat beberapa siswa yang semula tidak mau akhirnya memberanikan diri maju ke depan kelas.
Di akhir sesi, hampir semua peserta mampu menunjukkan letak Inggris di peta dan menyebutkan sepuluh kosakata baru yang mereka pelajari. Lebih dari itu, mereka memahami bahwa bahasa Inggris bukan sekedar pelajaran sekolah, melainkan kunci untuk melihat dunia lebih luas. Senyum lebar terdapat dari wajah murid-murid menjadi bukti bahwa pembelajaran yang menyenangkan mampu menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus membuka wawasan.
Bagi mahasiswa KKN, English Day bukan hanya program tambahan, tetapi bentuk kontribusi nyata di dalam bidang pendidikan yang diharapkan dapat meninggalkan output jangka panjang, Harapannya setelah ini, kegiatan ini bisa dilanjutkan secara rutin dengan metode dan media pembelajaran yang lebih variatif, sehingga murid-murid Situjuah Ladang Laweh terus bisa termotivasi untuk berani menyapa dunia dengan bahasa asing.
Menutup KKN dengan Harapan Besar
Kombinasi antara program kesehatan dan pendidikan yang dijalankan mahasiswa KKN Universitas Andalas di Nagari Situjuah Ladang Laweh menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil dari mengajari kata “Good Morning” hingga memastikan setiap anak mendapatkan gizi yang cukup.
Harapannya, kegiatan ini bukan hanya meninggalkan jejak selama masa KKN, tetapi juga memicu keberlanjutan program oleh pihak sekolah, posyandu, dan pemerintah nagari. Sebab, masa depan Nagari Situjuah Ladang Laweh bergantung terhadap generasi yang mumpuni dalam aspek jasmani, cerdas, dan siap bersaing di dunia yang semakin dinamis.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News