mahasiswa kkn t ipb university tingkatkan pemahaman masyarakat sooko tentang label pangan - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKN-T IPB University Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Sooko tentang Label Pangan

Mahasiswa KKN-T IPB University Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Sooko tentang Label Pangan
images info

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik IPB University melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai cara membaca label pangan dan informasi nilai gizi di Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo pada Selasa, 23 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di salah satu rumah warga yang terletak di Dusun Dalangan.

Produk pangan kemasan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Praktis dan mudah diperoleh, produk ini banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan.

Namun, di balik kemasannya yang menarik, masih banyak masyarakat yang belum memahami arti informasi yang tercantum pada label, seperti daftar komposisi, kandungan gizi, nomor izin edar, dan tanggal kadaluarsa.

Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan masyarakat mengkonsumsi produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya, bahkan berisiko terhadap kesehatan apabila melewati masa kedaluwarsa atau mengandung zat yang berlebihan.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam memilih produk pangan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan gizi keluarga melalui kebiasaan membaca label pangan secara cermat.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya informasi gizi yang tercantum pada kemasan, serta mulai membiasakan diri untuk lebih bijak dalam menentukan pilihan konsumsi sehari-hari.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh ibu-ibu warga Desa Sooko yang hadir secara antusias. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa menyampaikan materi terkait pentingnya label pangan dan cara membacanya dengan benar.

Materi yang disampaikan mencakup pengenalan label pangan secara menyeluruh, mulai dari fungsi dan manfaatnya hingga regulasi yang mengatur penggunaannya. Penjelasan juga meliputi cara membaca informasi nilai gizi yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel pada kemasan, disertai dengan uraian mendetail mengenai Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang disesuaikan dengan kebutuhan harian.

Selain itu, materi juga mencakup cara menafsirkan daftar komposisi bahan, mulai dari urutan bahan baku yang digunakan hingga informasi mengenai kandungan alergen.

Metode penyampaian dilakukan secara interaktif agar peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mempraktikkan materi secara langsung. Mahasiswa menyediakan berbagai contoh produk pangan kemasan, mulai dari makanan ringan hingga minuman dalam botol, sebagai media praktik membaca label bersama.

Melalui pendekatan ini, peserta dapat langsung menerapkan pengetahuan yang diperoleh, seperti mengidentifikasi komposisi, menghitung persentase AKG, dan mendiskusikan kandungan gizi setiap produk.

Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari warga. “Sosialisasi kemarin sangat bermanfaat, seru, dan memberikan edukasi yang baik. Sebelumnya, saya kalau membeli produk pangan jarang sekali memperhatikan kemasannya, bahkan tidak pernah melihat label. Sekarang, setiap kali membeli sesuatu, saya jadi mulai terbiasa melihat label terlebih dahulu,” tutur ibu RT setempat.

Beliau juga menambahkan bahwa pengetahuan sederhana seperti ini ternyata sangat membantu, karena membuatnya lebih peka terhadap kandungan gizi, tanggal kadaluarsa, dan keamanan produk yang dibeli untuk keluarganya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T IPB University berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih produk pangan, tidak hanya dari segi rasa atau harga, tetapi juga memperhatikan nilai gizi, bahan yang digunakan, dan keamanan konsumsi. Kebiasaan membaca label kemasan diharapkan bisa menjadi bagian dari pola hidup sehari-hari, sehingga masyarakat dapat lebih sadar akan apa yang mereka konsumsi.

Edukasi semacam ini menjadi langkah kecil namun penting dalam mewujudkan keluarga yang sehat, sadar gizi, dan memiliki daya kritis terhadap produk pangan di tingkat desa. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga mampu menjadi konsumen cerdas yang mampu melindungi kesehatan diri dan keluarga.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.