buru babi olahraga tradisional yang jadi tradisi masyarakat minangkabau - News | Good News From Indonesia 2025

Buru Babi, Olahraga Tradisional yang Jadi Tradisi Masyarakat Minangkabau

Buru Babi, Olahraga Tradisional yang Jadi Tradisi Masyarakat Minangkabau
images info

Apa yang terlintas di pikiran Kawan ketika mendengar istilah buru babi? Apakah Kawan berpikir tentang aktivitas berburu babi yang dilakukan sekelompok orang?

Apa yang ada di pikiran Kawan sebenarnya tidak salah sepenuhnya. Sebab aktivitas buru babi yang dimaksud memang berkaitan dengan kegiatan berburu hewan tersebut.

Namun tahukah Kawan bahwa buru babi menjadi salah satu olahraga tradisional yang familiar bagi masyarakat Minangkabau? Bahkan, buru babi sudah menjadi salah satu tradisi yang masih dijalankan oleh masyarakat Sumatra Barat hingga saat ini.

Jika Kawan berkunjung ke Sumatra Barat dalam kurun waktu tertentu, maka bisa saja menemukan sekelompok orang yang membawa anjing peliharaan mereka menuju kawasan hutan yang masih belum terjamah pemukiman. Tidak hanya itu, terkadang ada juga beberapa acara besar dalam momen tertentu yang secara khusus menyelenggarakan olahraga tradisional ini pada waktu tersebut.

Lantas mengapa kegiatan berburu babi bisa menjadi olahraga tradisional dan menjadi bagian tradisi dari masyarakat Minangkabau?

Mengenal Olahraga Tradisional Buru Babi

Dikutip dari artikel Zainal Arifin yang berjudul "Buru Babi: Politik Identitas Laki-Laki Minangkabau" yang terbit di Jurnal Humaniora, buru babi merupakan salah satu olahraga tradisional yang ada di tengah masyarakat Minangkabau. Olahraga tradisional ini sudah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang di masa lalu.

Meskipun bernama buru babi, olahraga ini tidak melibatkan manusia secara langsung dalam proses berburunya. Dalam kegiatan berburu babi ini, setiap orang akan memiliki anjing yang mereka miliki masing-masing.

Ketika melakukan aktivitas buru babi, seseorang bisa mengerahkan lebih dari seekor anjing yang mereka miliki. Tidak heran, anjing menjadi salah satu binatang yang banyak dipelihara oleh masyarakat Minangkabau hingga saat ini.

Aktivitas buru babi ini biasanya dilakukan di daerah perbukitan yang ada di Sumatra Barat. Dalam satu helatan, biasanya akan datang orang-orang dari berbagai nagari yang akan ikut serta pada perburuan babi tersebut.

Kegiatan buru babi biasanya dimulai pada pagi hari. Sebelum masuk ke dalam hutan, ada beberapa rangkaian acara yang akan dilakukan terlebih dahulu.

Sebelum perburuan dimulai, akan ada sambutan secara adat oleh pemimpin kelompok. Setelah itu, barulah perburuan babi dimulai dengan memasuki hutan yang sudah ditentukan.

Dalam proses perburuannya, anjing-anjing milik peserta akan dilepas untuk melacak babi yang ada di hutan. Nantinya para pemilik akan berteriak sambil mengiringi anjing mereka masing hingga babi yang menjadi target buruan berhasil ditangkap.

Tradisi dan Simbol Laki-Laki Masyarakat Minangkabau

Bagi masyarakat Minangkabau, aktivitas buru babi lebih dari sekadar olahraga tradisional saja. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi dan memiliki makna serta simbolnya tersendiri di tengah masyarakat.

Masyarakat Minangkabau dikenal sebagai salah satu kebudayaan yang menganut sistem matrilineal. Artinya peran perempuan sangat besar dalam kehidupan masyarakat.

Namun hal ini tidak berlaku dalam kegiatan buru babi. Olahraga tradisional ini sepenuhnya menjadi milik laki-laki Minangkabau.

Dalam prosesnya, aktivitas perburuan babi tidak melibatkan perempuan sedikitpun. Bahkan dalam aktivitas ini tidak ada kegiatan masak memasak yang dilakukan oleh kaum perempuan selayaknya prosesi adat lain yang ada di Minangkabau.

Oleh sebab itu, olahraga buru babi sering kali menjadi simbol laki-laki dalam masyarakat Minangkabau. Aktivitas ini tidak hanya diikuti oleh laki-laki yang sudah menikah saja, tetapi juga para pemuda yang sudah menginjak usia dewasa.

Zainal Arifin dalam artikelnya menjelaskan bahwa besar kemungkinan olahraga tradisional ini tercipta sebagai bentuk negosiasi laki-laki di tengah nominasi perempuan dalam sistem matrilineal di Minangkabau. Lewat olahraga buru babi, kaum laki-laki tetap bisa menegaskan posisinya di tengah sistem yang berlaku dalam kebudayaan Minangkabau.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.