persiapan perayaan 17 agustus di yogyakarta pada 1958 dari pawai hingga kegiatan keagamaan - News | Good News From Indonesia 2025

Persiapan Perayaan 17 Agustus di Yogyakarta pada 1958, dari Pawai hingga Kegiatan Keagamaan

Persiapan Perayaan 17 Agustus di Yogyakarta pada 1958, dari Pawai hingga Kegiatan Keagamaan
images info

Perayaan 17 Agustus tinggal beberapa hari lagi. Nuansa perayaan kemerdekaan Indonesia sudah mulai nampak di berbagai daerah.

Persiapan untuk menyambut perayaan kemerdekaan ini biasanya memang sudah mulai dipersiapkan sejak jauh hari. Pemasangan bendera hingga hiasan umbul-umbul menjadi ornamen yang tidak terpisahkan dari momentum tersebut.

Perayaan momen 17 Agustus tidak hanya dilakukan baru-baru ini saja. Kemeriahan momentum peringatan kemerdekaan ini sudah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya.

Salah satunya bisa Kawan lihat pada 1958. Pada waktu itu, persiapan perayaan 17 Agustus juga digelar di daerah Yogyakarta.

Berbagai acara dipersiapkan untuk menyambut momentum perayaan kemerdekaan ini. Bahkan acara yang digelar tidak hanya diselenggarakan khusus pada 17 Agustus saja.

Ada rangkaian acara yang juga dipersiapkan pada hari-hari lain di bulan tersebut. Bagaimana cerita tentang persiapan perayaan 17 Agustus di Yogyakarta pada 1958?

Perayaan 17 Agustus di Yogyakarta pada 1958

Dikutip dari artikel "Rentjana Peringatan 17 Agt. 1958 di Jogjakarta: Diadakan Pawai, Tidak Diadakan Rapat Umum" yang terbit di surat kabar Nasional edisi 4 Agustus 1958, Komandan Resimen Infanteri 13 Letkol Panudju yang pada waktu itu menjabat sebagai Pelaksana Kuasa Perang Daerah Istimewa Jogjakarta mengeluarkan beberapa petunjuk terkait perayaan 17 Agustus waktu itu. Arahan ini berkaitan dengan rangkaian acara yang akan digelar dalam rangka menyambut peringatan Hari Proklamasi Indonesia yang ke-13 pada waktu itu.

Perayaan hari kemerdekaan ini menjadi momen penting bagi masyarakat. Sebab peringatan ini bisa menjadi momen bagi masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan.

Persiapkan Berbagai Acara

Rangkaian acara perayaan pada 1958 di Yogyakarta tidak hanya ditujukan khusus pada 17 Agustus saja. Untuk di lingkup kecil, rangkaian acara akan digelar dari 10 hingga 16 Agustus 1958.

Terdapat berbagai acara yang melibatkan masyarakat secara langsung di sekitar lingkungannya masing-masing. Beberapa acara yang ditujukan untuk masyarakat di antaranya kegiatan gotong royong bersama di lingkungan masing-masing serta menanam bibit buah-buahan di lingkungan masing-masing.

Selain itu, ada juga gerakan pengumpulan uang serba 17 bagi masyarakat. Masyarakat dihimbau untuk mengumpulkan uang dalam jumlah 17 sen, 17 ketip, dan 17 Rupiah.

Ada juga pameran yang menampilkan berbagai macam hasil produksi masyarakat yang digelar pada 16 hingga 18 Agustus 1958.

Perayaan pada Momen Peringatan Hari Proklamasi

Rangkaian acara pada 17 Agustus 1958 juga dipersiapkan secara rinci. Pada pagi hari, masyarakat secara umum dihimbau untuk menggelar doa bersama di tempat ibadah masing-masing.

Para pegawai pemerintah serta instansi terkait juga dijadwalkan akan melakukan ziarah pada pagi harinya. Lalu pada pukul 09.58 WIB akan ada bunyi sirine, bedug masjid, lonceng gereja, serta klakson kendaraan yang dibunyikan secara serentak selama 2 menit.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan ulang teks proklamasi pada pukul 10.00 WIB. Rangkaian puncak perayaan 17 Agustus 1958 kemudian digelar pada sore hari lewat helatan pawai bersama.

Pawai perayaan 17 Agustus 1958 ini dimulai pada pukul 18.00. Berbagai lapisan turut serta dalam pawai tersebut, mulai dari polisi, tentara, organisasi, hingga masyarakat pada umumnya.

Bagi masyarakat yang ikut serta dalam pawai ini dihimbau untuk membawa berbagai macam atribut, seperti bendera merah putih, gambar lambang negara, serta alat musik untuk memeriahkan acara. Begitulah rangkaian persiapan acara yang ditujukan untuk perayaan 17 Agustus pada 1958.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.